Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikah tapi Merasa Sendiri: Mengatasi Rasa Kesepian dalam Pernikahan

27 Oktober 2024   14:34 Diperbarui: 27 Oktober 2024   14:38 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemungkinan untuk memperbaiki dan mencegah "lonely marriage" sangatlah besar. Islam mengajarkan berbagai prinsip dan nilai yang dapat menjadi pondasi bagi sebuah pernikahan yang bahagia dan harmonis. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

a. Komunikasi yang Efektif:

Dalam sebuah hubungan pernikahan, menjaga keharmonisan dan keintiman sangat penting. Komunikasi yang baik dianjurkan dalam agama Islam sebagai cara untuk saling memahami dan mempererat hubungan suami istri. Bersikap jujur dan terbuka saat mengungkapkan perasaan dan kebutuhan adalah bagian penting dari proses ini. Pasangan akan lebih kuat jika mereka dapat berbagi perasaan mereka tanpa khawatir.

Kemampuan untuk mendengarkan dengan penuh perhatian adalah sama pentingnya dengan mengungkapkan perasaan. Jika mendengarkan pasangan tanpa mengkritik atau menyela, akan memungkinkan diskusi yang sehat dan saling memahami. Oleh karena itu, komunikasi yang efektif tidak hanya mencakup berbicara, tetapi juga memperhatikan secara langsung apa yang disampaikan pasangan, yang menghasilkan suasana yang aman, percaya, dan saling mendukung.

b. Memahami Peran Masing-masing:

Setiap pasangan yang telah menikah memiliki peran dan tugas yang berbeda dalam membangun rumah tangga mereka. Suami dan istri dalam Islam diberikan tugas yang saling melengkapi, dengan tugas yang sama pentingnya, meskipun dalam bentuk yang berbeda. Sebagai kepala keluarga, suami bertanggung jawab untuk mencari nafkah dan melindungi keluarga, sementara istri biasanya mengelola rumah tangga dan mendidik anak-anak. Namun, peran ini tidak terbatas dan dapat disesuaikan sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Yang terpenting adalah kedua pasangan harus mendukung satu sama lain dan menghargai peran satu sama lain. Sangat sulit untuk mencapai harmoni dalam rumah tangga tanpa dukungan dan penghargaan. Ketika suami dan istri memahami dan menghargai tanggung jawab mereka masing-masing, mereka tidak hanya bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dan spiritual di antara mereka. Mereka akan merasa dihargai dan dicintai jika mereka saling membantu ketika diperlukan dan mengapresiasi upaya mereka.

Dengan demikian, rumah tangga yang dibangun dengan menghargai peran satu sama lain akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan keberkahan. Mereka juga akan menjadi contoh keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

c. Menjaga Kualitas Waktu Bersama:

Meluangkan waktu khusus untuk berdua merupakan salah satu cara paling efektif dalam memperkuat ikatan emosional dalam sebuah hubungan. Ketika pasangan sepenuhnya hadir tanpa gangguan dari gawai atau aktivitas lainnya, mereka bisa fokus satu sama lain, menghidupkan kembali komunikasi yang mungkin terputus atau melemah. Dalam kebersamaan yang bebas dari distraksi, mereka dapat lebih saling memahami dan merasakan kehadiran satu sama lain secara lebih mendalam.

Salah satu cara untuk menciptakan momen berkualitas ini adalah dengan mengajak pasangan jalan-jalan, atau yang sering disebut "healing" (hiling). Dengan suasana yang berbeda dan santai, jalan-jalan bersama memberikan kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas yang sibuk. Ini bisa menjadi saat yang tepat untuk memperbarui keintiman, memperbaiki hubungan yang renggang, dan menciptakan kenangan indah bersama. Aktivitas ini tidak hanya meremajakan pikiran dan tubuh, tetapi juga membantu menyegarkan kembali ikatan cinta, menjadikan hubungan lebih erat dan harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun