Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Literasi Digital Gagal, Bila Baca Tulis Tidak Dikenal

4 Oktober 2024   18:06 Diperbarui: 4 Oktober 2024   18:17 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat menggunakan Canva

Namun, zaman sekarang telah berubah. Kemajuan teknologi membuat proses yang dulunya sulit menjadi begitu mudah. Buku tersebut langsung terbuka hanya dengan membuka situs web tertentu di internet dan menuliskan nama buku tersebut. Semua ilmu ada di depan mata Anda, siap untuk dibaca dan dipelajari kapan saja. Anda tidak perlu lagi berjalan jauh untuk mencari toko buku atau menjual hewan kesayangan. Perubahan ini membawa kemudahan yang luar biasa, tetapi perjuangan untuk mendapatkan ilmu mungkin tidak lagi sepenting dulu.

Yang menjadi masalah adalah, meskipun teknologi digital membuat membaca dan memilih kitab lebih mudah, namun membaca dan menafsirkan kitab membutuhkan beberapa ilmu khusus. Ilmu-ilmu tersebut harus dipelajari melalui literasi membaca, yaitu dengan belajar dari guru khusus yang menguasai bidang tersebut, yaitu ilmu Nahwu dan Shorof. Ilmu nahwu mempelajari perubahan harakat pada akhir kata Arab (kalimah), sedangkan ilmu shorof mempelajari bagaimana kata-kata berubah bentuk.

Tanpa basis literasi baca tulis yang solid, kemampuannya dalam literasi digital akan terbatas. Meskipun literasi digital sangat penting di era modern, ia tidak dapat berdiri sendiri. Keterampilan untuk menggunakan teknologi digital akan sulit jika Anda tidak memiliki pemahaman yang baik tentang membaca dan menulis.

Karena semua informasi di dunia digital bergantung pada kemampuan seseorang untuk memahami dan mengolah teks, seseorang yang tidak memiliki dasar literasi baca tulis yang kuat akan menghadapi kesulitan dalam mengembangkan dan memanfaatkan aktivitas digitalnya dengan baik. Jadi kembali ke bahasan awal bahwa, literasi baca tulis adalah langkah pertama menuju keterampilan literasi yang lebih mendalam dan kompleks.

Tanpa kemampuan membaca dan menulis, seseorang tidak akan mampu menavigasi dunia maya dengan baik. Mereka mungkin hanya dapat bermain game online tanpa memanfaatkan potensi penuh dari teknologi. Oleh karena itu, literasi digital tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh keterampilan dasar dalam membaca dan menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun