Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Literasi Digital Gagal, Bila Baca Tulis Tidak Dikenal

4 Oktober 2024   18:06 Diperbarui: 4 Oktober 2024   18:17 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dibuat menggunakan Canva

Literasi Digital Gagal, Bila Baca Tulis Tidak Dikenal

Di era modern ini, literasi digital menjadi sangat krusial. Literasi ini berkaitan dengan pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan media digital dan alat-alat komunikasi untuk memperoleh dan menyebarkan informasi secara efisien dan bertanggung jawab. Kemampuan ini membantu seseorang dalam menavigasi dunia yang semakin terhubung melalui teknologi.

Literasi digital adalah kemampuan kita untuk menggunakan teknologi digital dengan efektif dan bertanggung jawab. Ini mencakup kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, membuat, dan mengomunikasikan informasi melalui berbagai perangkat digital seperti komputer, smartphone, dan tablet. Sederhananya, literasi digital adalah kemampuan kita untuk hidup dan berinteraksi di era digital.

Dalam era yang semakin terhubung secara digital, literasi digital menjadi sangat penting. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk belajar secara online. Dengan literasi digital, kita dapat belajar kapan saja dan di mana saja.

Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu pengetahuan. Al-Qur'an mengajak kita untuk berpikir dan merenungkan alam semesta (baca: Literasi Baca Tulis; Manifestasi  dari Al-'Alaq Ayat 1). Meskipun Al-Qur'an diturunkan pada zaman yang berbeda, namun pesan-pesan di dalamnya sangat relevan dengan perkembangan zaman, termasuk perkembangan teknologi.

Seiring dengan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi digital, kita juga perlu menyadari tanggung jawab kita sebagai pengguna. Literasi digital yang baik tidak hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga tentang etika digital. Kita harus menggunakan teknologi dengan bijak, menghormati privasi orang lain, dan menghindari penyebaran informasi yang tidak benar.

Dalam dunia santri ada sebuah kitab yang bernama "Fathurrohman", kitab ini berfungsi secara manual untuk memudahkan kita untuk mencari sebuah ayat dalam Al-Qur'an, letaknya dimana pada surat apa. Teknisnya, kita mencarai sebuah kosa kata (kalimat, bahasa Arab) Di bawah kosakata, rumus nama surat disertai dengan nomor yang menunjukkan nomor ayat yang mengandung kosakata tersebut. Selain itu, bunyi ayat secara singkat disebutkan di belakang nomor.

Di era digital saat ini, kita dapat dengan mudah menemukan ayat-ayat tertentu dalam al-Qur'an. Dengan mengetikkan kata atau kalimat yang diinginkan, situs web akan langsung memberikan informasi tentang ayat tersebut, termasuk surat di mana ayat tersebut berada. Anda hanya perlu menekan tombol enter untuk memulai. Teknologi ini membuat pencarian dan pemahaman al-Qur'an lebih mudah.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Di masa lalu, cerita para santri berfokus pada perjuangan nyata untuk memperoleh pengetahuan. Menurut bapak saya, yang pernah nyantri di Pesantren Gentur Jambudipa Kabupaten Cianjur Jawa Barat, mereka harus mengorbankan apa yang mereka miliki untuk mendapatkan kitab yang mereka inginkan. Karena harga kitab-kitab tinggi dan akses terbatas, ada seorang kawannya menjual kerbau kesayangan demi satu sett kitab. Dengan kerja keras dan pengorbanan, kitab menjadi harta berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun