Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kegiatan Meriah Walaupun Hadiah Murah

18 Agustus 2024   18:48 Diperbarui: 18 Agustus 2024   18:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengambil makanan dengan antri, setelah karnaval (Dokpri)

Kegiatan Meriah Walaupun Hadiah Murah

Dalam setiap perayaan HUT Kemerdekaan RI, masyarakat Indonesia kerap kali tidak mempermasalahkan biaya yang mereka keluarkan. Bagi mereka, semangat untuk memeriahkan hari bersejarah ini jauh lebih penting daripada hitungan materi. 

Mereka meyakini bahwa pengorbanan yang mereka lakukan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan pengorbanan besar yang telah dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan. 

Dengan penuh kebanggaan dan rasa syukur, masyarakat merayakan kemerdekaan sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kebebasan bangsa ini.

Ketika panitia mengumumkan akan memberikan hadiah kepada mereka yang paling kreatif dalam membuat sesuatu, masyarakat segera berlomba-lomba untuk menciptakan karya terbaik mereka. 

Meski seringkali biaya yang dikeluarkan untuk membuat karya tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai hadiah yang ditawarkan, hal itu tidak menjadi soal bagi mereka. 

Bagi masyarakat, kepuasan dalam berkarya dan semangat untuk memeriahkan HUT RI jauh lebih berharga. Partisipasi mereka bukan sekadar untuk hadiah, melainkan untuk menunjukkan cinta dan penghormatan terhadap tanah air, serta merasakan kebahagiaan dalam berkontribusi pada perayaan kemerdekaan.

Bahkan mereka yang jarang menonton hiburan pun tak ingin melewatkan momen ketika ada pertunjukan untuk memperingati HUT RI. Meski mungkin tidak biasa mengikuti acara semacam itu, kali ini mereka menyempatkan diri untuk hadir dan menyaksikan. 

Alasan mereka sederhana namun penuh makna: demi memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan. Bagi mereka, ikut ambil bagian dalam kebahagiaan bersama ini adalah wujud kecintaan pada bangsa, sebuah cara sederhana untuk merayakan kebebasan dan kebersamaan yang telah diraih dengan susah payah oleh para pendahulu.

Seperti halnya pagi ini, Minggu 18 Agustus 2024, suasana di Desa Nusamakmur begitu semarak. Masyarakat tumplek blek di lapangan SDN 4 Air Kumbang, berbondong-bondong datang untuk menyaksikan karnaval peringatan HUT RI ke-79. Mereka yang biasanya sibuk bekerja lembur di kebun sawit plasma, memilih untuk tidak masuk kerja hari ini. 

Mereka berpendapat bahwa, menyaksikan atau berpartisipasi dalam karnaval ini lebih penting, sebagai bentuk rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air. Tak ingin melewatkan momen kebersamaan ini, semua berkumpul dengan penuh antusiasme, siap merayakan kemerdekaan dengan penuh suka cita.

Sejak pagi, semua masyarakat sudah berkumpul di lapangan SDN 4 Air Kumbang, terutama para peserta karnaval, mulai dari siswa-siswi SD, MI, dan MTs Al Wasilah hingga masyarakat umum, semua sudah siap mengikuti karnaval.

Mobil Pic-Up disulap jadi Speedboat (Dokpri)
Mobil Pic-Up disulap jadi Speedboat (Dokpri)
Dengan semangat 45 yang membara, rombongan karnaval dimulai dari lapangan SDN 4 Air Kumbang, kemudian menyusuri jalan poros desa melintasi 4 dusun yang ada. 

Ribuan pasang mata tertuju pada kreasi-kreasi unik yang ditampilkan oleh masing-masing RT. Mobil-mobil pribadi disulap sedemikian rupa hingga menyerupai speedboat yang siap melaju. Motor-motor pun tak mau ketinggalan, dimodifikasi menjadi helikopter yang gagah perkasa. Lebih menarik lagi, Koperasi TMSJ berhasil mengubah otok-otok, alat angkut sawit khas desa, menjadi tank tempur yang tangguh.

Sepeda motor disulap jadi Helikopter (Dokpri)
Sepeda motor disulap jadi Helikopter (Dokpri)
Namun, kejutan terbesar datang dari warga Lorong Lakbok. Mereka mengarak sebatang kayu besar, yang awalnya tampak biasa dan tidak menarik perhatian. Namun, situasi berubah ketika mereka mulai mempraktekkan cara memindahkan kayu besar tersebut ke tempat yang lebih tinggi. Seketika, masyarakat mulai mendekat, terpesona dengan apa yang disajikan oleh warga Lorong Lakbok.

Bagaimana cara memindahkan kayu yang besar? (Dokpri)
Bagaimana cara memindahkan kayu yang besar? (Dokpri)
Apa yang ditampilkan benar-benar memukau. Mereka berhasil menggambarkan kehidupan sehari-hari para penebang kayu di hutan dengan begitu realistis. Setiap detail diperhatikan dengan seksama, membuat penonton seolah-olah ikut merasakan perjuangan dan kerja keras para penebang kayu pada masa lalu. Pertunjukan ini bukan hanya menghibur, tetapi juga memberikan penghormatan pada profesi yang pernah menjadi tulang punggung kehidupan banyak orang.

Debu karnaval mulai mereda saat rombongan kembali ke jantung perayaan, lapangan SDN 4 Air Kumbang. Dengan semangat yang masih membara, para peserta langsung berbondong-bondong menuju tenda panitia. 

Harumnya aneka jajanan segera menggelitik indera penciuman mereka. Tak sabar ingin segera menyantap kudapan, mereka saling mendahului masuk ke dalam tenda. 

Suasana yang tadinya meriah berubah menjadi lebih riuh rendah. Meski panitia telah menyediakan makanan dan minuman dalam jumlah yang cukup, semangat para peserta untuk mendapatkan bagian yang lebih dulu seakan tak terbendung.

Mengambil makanan dengan antri, setelah karnaval (Dokpri)
Mengambil makanan dengan antri, setelah karnaval (Dokpri)
Setelah mengelilingi jalan poros desa, rombongan karnaval kembali ke lapangan SDN 4 Air Kumbang. Di sana, acara dilanjutkan dengan pengundian hadiah. Setiap peserta telah mendapatkan kupon saat mengikuti karnaval. Suasana semakin meriah ketika satu per satu nama pemenang dipanggil. Hadiah-hadiah menarik berhasil membuat masyarakat desa betah berlama-lama di lapangan. Bahkan, hingga hadiah habis, tak ada satu pun warga yang beranjak pulang.

Para penerima hadiah lomba Karnaval (Dokpri)
Para penerima hadiah lomba Karnaval (Dokpri)
Penerima hadiah dari Kreasi terbaik, Tank Baja (Dokpri)
Penerima hadiah dari Kreasi terbaik, Tank Baja (Dokpri)
Karnaval di Desa Nusamakmur tahun ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga menjadi bukti kekompakan dan kreativitas masyarakat desa. Semoga semangat gotong royong dan kecintaan terhadap tanah air terus tumbuh subur di Desa Nusamakmur.

Peringatan HUT RI kali ini benar-benar menjadi momen kebersamaan dan kebanggaan bagi seluruh warga desa. Semua bersatu padu merayakan kemerdekaan dengan semangat, mengingatkan kembali akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun