Mohon tunggu...
Asep Nurjamin
Asep Nurjamin Mohon Tunggu... Dosen - suka menulis dan membaca puisi

Sedang berusaha untuk menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terperangkap dalam Kabut Kenangan

28 Maret 2018   10:33 Diperbarui: 28 Maret 2018   19:51 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam genggaman kabut, matahari diam, menikmati dingin yang diantarkan sepi pagi tadi, di antara ranting yang tegak bisu, memimpikan hangat cahaya, menatap langit biru, tak menghiraukan burung yang melintas batas siang

Dalam genggaman kenangan, gerakku masih terpenjara dalam diam, angin yang datang perlahan, adalah kabar tentangmu, masih setia bergelayut di ranting hari, kupandangi setiap pagi, dengan pandangan nanar, tidak untuk saling meninggalkan, katamu waktu itu, tapi jarak tak memberi kita waktu untuk bertemu, atau sekadar salam sapa, namun harum rambutmu masih hangat dalam anganku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun