Dor dar dor dor...dor...dorr
Hujan peluru menembus koridor
Saling Bersua, granat kadonya
Kecupan panas berakhir nahas
Bias panah membelah awan
Mengikis Pertiwi sekali lagi
Sang anak tetaplah anak
Membuat ibu menangis lagi
Kini dada Ibu sesak
Sang anak semakin melunjak
Menggunduli dengan membabi
Meracuni tanpa peduli
Membelah tanpa rasa salah
Sekarang kritis saling sinis
Harapan tinggal harapan
Sesal sekarang esok terulang lagi
Ash
Trenggalek, 21/12/21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!