Mohon tunggu...
Asep Irwan Gunawan
Asep Irwan Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemulung Kata-kata

Pengembara Kata dan Fakta demi Sebuah Cerita

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Layak Dimiliki, Imbal Hasil SBN 2025 Tetap Lebih Tinggi Dari Bunga Deposito

18 Desember 2024   23:14 Diperbarui: 18 Desember 2024   23:14 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya asumsikan yield 10 tahun akan berada berkisar 6,31% - 6,69% di tahun depan," kata Suhindarto.

Kalau melihat besaran kupon SBN 2024 yang berada di kisaran 6,3%-6,5%, nampak bahwa ada penurunan pada proyeksi kupon SBN tahun 2025. Namun meski begitu Suhindarto menyatakan bahwa kupon SBN 2025 masih layak dimiliki karena penurunannya cenderung kaku untuk turun. Menurut Suhindarto, kekakuan kupon SBN 2025 ini terjadi karena tingginya kebutuhan untuk menerbitkan surat utang seiring dengan tingginya defisit anggaran serta surat utang pemerintah yang jatuh tempo di tahun depan.

Dengan alasan di atas, maka Suhindarto yakin SBN 2025 akan tetap laris manis dibeli investor karena masih mampu menghadirkan imbal hasil yang lebih tinggi dibanding deposito. Bukan hanya terkait faktor imbal hasil, keyakinan bakal laris manisnya SBN 2025 ini menurut Suhindarto juga disebabkan oleh tingkat risiko yang sangat rendah, bahkan dianggap sebagai aset bebas risiko (risk-free assets). Tingginya imbal hasil dan tingkat risiko yang rendah jelas merupakan sesuatu yang penting sebab dapat menjadi faktor pendorong investor untuk berinvestasi SBN 2025.

Kuota SBN 2025 Mencapai 642,56 triliun

Melihat target penerbitan SBN pada 2024 sebesar Rp 666,4 triliun, sejatinya kuota SBN tahun 2025 yang mencapai 642,56 triliun, angkanya mengalami penurunan. Penurunan kuota SBN 2025 ini menurut CNBC Indonesia, disebabkan arah strategi pembiayaan anggaran Kementerian Keuangan pada 2025 dalam wujud penerbitan SBN yang mengalami perlambatan, sementara itu pembiayaan dalam bentuk pinjaman meningkat drastis.

Terkait hal ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto menyatakan bahwa strategi pembiayaan anggaran 2025 akan tetap mengacu pada aspek makro dan mikro. Pembiayaan anggaran 2025 dari sisi makro sendiri mengacu pada upaya menjaga stabilitas dan kondusifitas pasar surat utang negara, sembari menjaga kinerja perekonomian tetap kuat dan APBN tetap sehat.

Itulah penjelasan mengenai imbal hasil SBN 2025. Dari informasi di atas kita bisa melihat bahwa imbal hasil SBN 2025 ini besarannya masih lebih tinggi dari deposito Bank BUMN. Dengan demikian maka SBN 2025 masih layak dan menarik untuk dimiliki dan dijadikan instrumen investasi.

Mengingat penerbitan SBN 2025 yang sudah dipastikan oleh Pemerintah, maka kamu yang memang berencana untuk investasi, bisa mulai segera mempersiapkan diri. Untuk investasi SBN 2025 ini sendiri, pastikan kamu memilih tempat terbaik seperti Aplikasi Bibit (PT. Bibit Tumbuh Bersama) yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK). Sebagai mitra distribusi (midis) penjualan SBN yang telah ditunjuk Kementerian Keuangan, Bibit telah meraih penghargaan sebagai sebagai mitra distribusi SBN dan SBN syariah terbaik tahun 2022-2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun