"Saya asumsikan yield 10 tahun akan berada berkisar 6,31% - 6,69% di tahun depan," ujar Suhindarto.
Jika dibandingkan dengan SBN 2024 yang besaran kuponnya berada di kisaran 6,3%-6,5%, terlihat bahwa ada penurunan pada proyeksi kupon SBN tahun 2025. Meski demikian, Suhindarto meyakini kalau kupon SBN 2025 masih layak dimiliki sebab penurunannya cenderung kaku untuk turun. Kekakuan kupon ini menurut Suhindarto terjadi karena tingginya kebutuhan untuk menerbitkan surat utang seiring dengan tingginya defisit anggaran dan surat utang pemerintah yang jatuh tempo di tahun depan.
Dari sini Suhindarto melihat SBN 2025 akan tetap laris manis dibeli masyarakat karena masih mampu memberikan return yang lebih tinggi dibanding deposito. Kondisi ini tentu sangat penting sebab bisa jadi faktor pendorong investor ritel untuk membeli SBN 2025. Tidak hanya faktor imbal hasil, menariknya SBN 2025 menurut Suhindarto juga dikarenakan adanya tingkat risiko yang sangat rendah, bahkan dianggap sebagai aset bebas risiko (risk-free assets).
Itulah jawaban dari pertanyaan kapan SBN 2025 terbit? Dengan informasi yang dipaparkan di atas terlihat bahwa instrumen SBN 2025 ini akan tetap menarik untuk dimiliki. Dari kepastian SBN 2025 yang akan terbitkan Pemerintah, maka kamu yang sudah memiliki niat untuk investasi SBN 2025, dapat mulai mempersiapkan dananya.
Jangan lupa juga pastikan kamu berinvestasi SBN 2025 di tempat terbaik seperti Aplikasi Bibit Aplikasi Bibit (PT. Bibit Tumbuh Bersama) yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK). Perlu kamu ketahui bahwa Bibit juga telah menjadi mitra distribusi (midis) penjualan SBN setelah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Bahkan di tahun 2022-2023, Bibit telah meraih penghargaan sebagai sebagai mitra distribusi SBN dan SBN syariah terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H