Mohon tunggu...
Asep Irwan Gunawan
Asep Irwan Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemulung Kata-kata

Pengembara Kata dan Fakta demi Sebuah Cerita

Selanjutnya

Tutup

Financial

Baru 11 Hari Terbit, Kuota ST013 Semakin Menipis, Sudah Terjual Lebih Dari 50%

19 November 2024   22:23 Diperbarui: 20 November 2024   01:32 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi ST013 (Sumber: shutterstock)

Antusiasme masyarakat pada instrumen Sukuk Tabungan Seri 013 (ST013) rupanya sangat tinggi. Buktinya, saya melihat dari di Aplikasi Bibit, penjualan ST013 sudah mencapai total 8 Triliun. Tingginya minat publik untuk investasi ST013 tentu cukup mengherankan di tengah situasi ekonomi yang labil dan melemahnya daya beli masyarakat.

Kuota ST013 Semakin Menipis

Instrumen ST013 yang dirilis Pemerintah memang memiliki batas waktu penawaran dan juga batas kuota. Maka jika batas waktu berakhir atau batas kuota yang disediakan Pemerintah habis, ya tentu instrumen SBN Syariah ST013 tidak bisa kamu beli.

Nah ngomongin kuota ST013, ternyata instrumen ini laris manis dibeli publik. Berdasarkan data dari Aplikasi Bibit per 19 November 2024, tercatat penjualan ST013 sudah mencapai 8 Triliun dari total 14 Triliun yang disediakan Pemerintah.

Padahal produk investasi ini baru dirilis 11 hari yang lalu yakni di tanggal 8 November dan baru berakhir di tanggal 4 Desember. Berikut rincian sisa kuota ST013 dari data Aplikasi Bibit (per 19 November 2024 sampai dengan pukul 12.18 WIB):

  • ST013-T2 sisa kuota 39,6% atau tersisa 3,9 triliun dari total kuota Rp10 triliun (terjual 6,1 Triliun)

  • ST013-T4 sisa kuota 49,2% atau tersisa 1,9 triliun dari total kuota Rp 4 triliun (terjual 2,1 Triliun)

Dengan sisa kuota yang semakin menipis itu, saya melihat bahwa ST013 sangat diminati. Bisa jadi ST013 ini jadi laris manis karena beberapa faktor yang mendukungnya. Saya sendiri sebagai investor ST013, tertarik membeli instrumen ini karena tiga hal berikut ini:

Tidak Terpengaruh Tren Penurunan BI Rate

Kita tahu kalo Suku bunga Bank Indonesia (BI) sedang mengalami tren penurunan sejak 18 September yang lalu. Sempat berada di level 6,25% selama lima bulan berturut-turut sejak April 2024, BI Rate harus mengalami penurunan menjadi 6,00% mulai September hingga saat ini.

Tapi apa dampaknya dari tren penurunan BI Rate? Dari sisi dunia investasi, tren penurunan BI Rate ini jelas bisa membuat imbal hasil ikut turun. Namun nyatanya, hal ini tidak berlaku pada instrumen ST013. Ini karena saat dirilis, kita bisa lihat sendiri kupon ST013 memiliki besaran hingga 6,50% untuk ST013-T4 (tenor empat tahun)dan 6,40% untuk ST013-T2 (tenor dua tahun).

Dari besaran kupon dan return ST013 itu maka saya pun bisa lega dan semakin yakin untuk berinvestasi. Ini karena imbal hasil ST013 memang tidak terpengaruh tren penurunan BI Rate sebab masih berada di atas suku bunga BI.  

Imbal Hasil Anti Turun dan Bisa Naik Otomatis

Hal lainnya yang membuat ST013 laris manis menurut saya adalah yang kuponnya yang bertipe floating with floor. Saya sendiri adalah salah seorang yang menyukai tipe kupon ini. Maka saat Sukuk Tabungan dan Saving Bond Ritel terbit yang punya kupon floating with floor, saya langsung membelinya.

Kenapa kupon floating with floor ini menarik? Sebab kupon ini bisa membuat besaran imbal hasilnya bisa naik jika BI Rate naik. Kenaikan return ST013 karena naiknya BI Rate sendiri sudah pernah terjadi pada seri-seri sebelumnya. Dari beberapa kenaikan tersebut, saya mencatat ada kenaikan tertinggi yang dicatatkan oleh ST seri 009 (ST009).

Saat diterbitkan pada bulan November 2022, ST009 punya besaran return hanya 6,15%. Namun ketika terjadi kenaikan suku bunga BI di bulan April 2024 dari 4,75% menjadi 6,255, imbal hasil ST009 juga ikut naik drastis menjadi 7,65% di bulan Juli 2024.

Menjadi SBN Syariah Edisi Terakhir Tahun Ini

Daya tarik yang juga membuat saya membeli ST013 adalah instrumen ini menjadi SBN Syariah edisi terakhir tahun 2024. Sejak awal hingga jelang akhir tahun, setidaknya sudah tujuh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sudah dirilis Pemerintah. Nah ST013 ini sendiri adalah instrumen ketujuh sekaligus menjadi edisi terakhir di tahun 2024.

Menariknya lagi bagi saya yang seorang muslim, ST013 merupakan instrumen investasi yang halal karena dikelola berdasarkan prinsip syariah. Kehalalan ST013 sebagai instrumen investasi ini sendiri sudah diakui oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang menyatakan bahwa Sukuk Tabungan tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury). Selain itu penerbitan sukuk tabungan ini juga menggunakan struktur akad Ijarah alias Asset to be Leased dengan pengelolaan berdasarkan prinsip syariah.

Investasi ST013 Dengan Mudah Di Tempat Terbaik

Untuk urusan tempat investasi, saya sendiri tidak mau sembarangan memilih. Dengan jadwal yang terbilang padat, hingga saat ini saya sudah mempercayakan investasi SBN, termasuk ST013 pada Aplikasi Bibit.

Selama 5 tahun ini menjalankan investasi SBN di Aplikasi Bibit, saya merasa dimudahkan ketika memulai investasi di sini karena bisa dilakukan secara online di mana pun dan kapan pun, meskipun ketika weekend atau hari libur. Selain kemudahan berinvestasi, setidaknya ada tiga hal lain yang membuat saya merasa puas investasi di Aplikasi Bibit, yaitu:

Pertama adalah Bibit (PT. Bibit Tumbuh Bersama) merupakan perusahaan Fintech terpercaya dan kredibel. Sebagai perusahaan fintech, Bibit memang sudah berstatus berizin dan diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Tidak hanya itu, Bibit juga sudah terdaftar sebagai mitra distribusi (midis) penjualan SBN setelah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Di tahun 2022-2023, Bibit bahkan pernah mendapatkan penghargaan sebagai sebagai mitra distribusi SBN dan SBN syariah terbaik.

Hal berikutnya yang membuat saya memilih Bibit sebagai tempat investasi SBN adalah karena aplikasi ini mudah digunakan. Dengan UI/UX yang user friendly, membuat siapa pun bahkan pemula sekalipun, tidak akan menemui kesulitan berarti ketika menggunakan aplikasi Bibit.

Terakhir, hal yang membuat saya memilih Bibit yaitu karena tampilan pengaturan portofolio Bibit yang rapi. Saat menjalankan strategi diversifikasi, saya tidak dibuat bingung karena portofolio diatur sedemikian rupa dengan pemisahan berdasarkan tujuan investasi. Ngga percaya? Coba aja unduh dan install aplikasinya.

Itulah informasi tentang kuota ST013 yang sekarang semakin menipis. Dengan kuota yang semakin sedikit ini, maka kamu tak bisa bersantai-santai lagi jika memang ingin investasi ST013. Meski waktu penawaran masih lama hingga 4 Desember, tapi dengan kuota yang tersisa, bisa saja kamu akhirnya harus gigit jari tak bisa investasi karena kuota ST013 yang habis. Jadi segera saja investasi ST013 di tempat terbaik seperti Aplikasi Bibit biar ngga kehabisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun