Tapi apa dampaknya dari tren penurunan BI Rate? Dari sisi dunia investasi, tren penurunan BI Rate ini jelas bisa membuat imbal hasil ikut turun. Namun nyatanya, hal ini tidak berlaku pada instrumen ST013. Ini karena saat dirilis, kita bisa lihat sendiri kupon ST013 memiliki besaran hingga 6,50% untuk ST013-T4 (tenor empat tahun)dan 6,40% untuk ST013-T2 (tenor dua tahun).
Dari besaran kupon dan return ST013 itu maka saya pun bisa lega dan semakin yakin untuk berinvestasi. Ini karena imbal hasil ST013 memang tidak terpengaruh tren penurunan BI Rate sebab masih berada di atas suku bunga BI. Â
Imbal Hasil Anti Turun dan Bisa Naik Otomatis
Hal lainnya yang membuat ST013 laris manis menurut saya adalah yang kuponnya yang bertipe floating with floor. Saya sendiri adalah salah seorang yang menyukai tipe kupon ini. Maka saat Sukuk Tabungan dan Saving Bond Ritel terbit yang punya kupon floating with floor, saya langsung membelinya.
Kenapa kupon floating with floor ini menarik? Sebab kupon ini bisa membuat besaran imbal hasilnya bisa naik jika BI Rate naik. Kenaikan return ST013 karena naiknya BI Rate sendiri sudah pernah terjadi pada seri-seri sebelumnya. Dari beberapa kenaikan tersebut, saya mencatat ada kenaikan tertinggi yang dicatatkan oleh ST seri 009 (ST009).
Saat diterbitkan pada bulan November 2022, ST009 punya besaran return hanya 6,15%. Namun ketika terjadi kenaikan suku bunga BI di bulan April 2024 dari 4,75% menjadi 6,255, imbal hasil ST009 juga ikut naik drastis menjadi 7,65% di bulan Juli 2024.
Menjadi SBN Syariah Edisi Terakhir Tahun Ini
Daya tarik yang juga membuat saya membeli ST013 adalah instrumen ini menjadi SBN Syariah edisi terakhir tahun 2024. Sejak awal hingga jelang akhir tahun, setidaknya sudah tujuh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sudah dirilis Pemerintah. Nah ST013 ini sendiri adalah instrumen ketujuh sekaligus menjadi edisi terakhir di tahun 2024.
Menariknya lagi bagi saya yang seorang muslim, ST013 merupakan instrumen investasi yang halal karena dikelola berdasarkan prinsip syariah. Kehalalan ST013 sebagai instrumen investasi ini sendiri sudah diakui oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang menyatakan bahwa Sukuk Tabungan tidak mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury). Selain itu penerbitan sukuk tabungan ini juga menggunakan struktur akad Ijarah alias Asset to be Leased dengan pengelolaan berdasarkan prinsip syariah.
Investasi ST013 Dengan Mudah Di Tempat Terbaik
Untuk urusan tempat investasi, saya sendiri tidak mau sembarangan memilih. Dengan jadwal yang terbilang padat, hingga saat ini saya sudah mempercayakan investasi SBN, termasuk ST013 pada Aplikasi Bibit.