Mohon tunggu...
Asep Imaduddin AR
Asep Imaduddin AR Mohon Tunggu... Guru - Berminat pada sejarah

Alumnus PP Darussalam Ciamis dan Sejarah UPI. Bergiat di Kolektif Riset Sejarah Indonesia. asepdudinov@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Para Penggila Vinyl

22 Desember 2017   08:20 Diperbarui: 22 Desember 2017   09:12 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acum mendedahkan bagaimana ia kesengsemdengan vinyl yang diperkenalkan oleh David Tarigan, dan pada tahun 2006 ia membeli dua buah vinyl pertamanya. Album pertama dari grup musik The Byrds dan album milik The Mamas  & The Papas yang berjudul If You Can Believe Your Eyes and Ears (hal 30-31).

Satu demi satu ia terus bergerilya mengkoleksi vinyl, dan tanpa sadar Acum telah mengkoleksi 80 vinyl. Ironisnya ia sendiri belum memiliki alat pemutar vinyl yang disebut turntable. Di tahun 2007, setelah berpuasa merokok selama sebulan dan makan seadanya, ia akhirnya berhasil membeli record player bermerk Philips di sebuah kios di Jalan Surabaya (hal 33).

Ya, Jalan Surabaya di Jakarta merupakan salah satu surga bagi pemburu vinyl lawasan. Harganya tak bisa dianggap enteng. Terlalu kalap memburu vinyl bisa-bisa menjebol kantong. Tapi, kalau memang sudah dalam taraf penggila vinyl, kantong jebol pun tentu tak masalah. Karena toh, uang bisa dicari lagi sementara kepuasan mendapatkan vinyl yang sudah lama diimpikan tak akan terulang lagi.

Acum  dengan kegemarannya pada vinyl "memaksanya" menyambangi tempat-tempat yang tak terbayangkan. Seperti di Jogja, ia bertemu dengan Pak Mul yang rumahnya terletak di Kompleks Keraton, yang ternyata mempunyai banyak koleksi vinyl. Di tempat ini Acum mendapatkan vinyl Papaja Mangga Pisang Djambu dengan cover yang lucu dan menggemaskan(hal 52).

Di Malang, ia berjumpa dengan Mas Fatah. Koleksinya membikin menahan ludah. Karena waktu yang mepet, Acum tak mengeksekusinya. Seorang kawan sesama penggila vinyl-lah yang mendapat durian runtuh dari koleksi Mas Fatah Malang.

Bergerilya soal vinyl tak melulu di pasar domestik, ia juga mendatangi lapak-lapak vinyl di Singapura dan Thailand. Tak kalah serunya, ketika ia ikut berburu di situs ebay. Proses biddingmenjadi mendebarkan. Jantung serasa dag dig dug kalau vinyl incarannya malah jatuh ke tangan orang lain, padahal ia telah menunggu semalaman (hal 87).

Tak melulu menceritakan dirinya, Acum berkisah tentang sejumlah kawannya yang terkena racun "gila vinyl." Seperti Arian 13 vokalis Band Seringai, komika Soleh Solihun, presenter Vincent Rompies, Giring, Rama, dan Randy pentolan Band Nidji, Ryan D'Masiv, Andien, dan sejumlah nama lain. Satu hal, bahwa kesukaaan mereka terhadap vinyl didahului oleh kegandrungannya terlebih dahulu terhadap medium fisik seperti kaset dan CD.

Lebih dari itu, hobi mengoleksi vinyl merupakan suatu usaha dalam mengarsipkan artefak musik di tengah gerusan zaman digital yang terus berlari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun