Mohon tunggu...
Asep Dani
Asep Dani Mohon Tunggu... Guru - Writing, and editing

Tenaga Pendidik Pertanian di SMKN 1 Tanggeung

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Cerita Tentang Senja

18 Agustus 2018   02:11 Diperbarui: 18 Agustus 2018   02:37 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu

senja terlelap

pada kelopak bunga

yang telah berguguran

di pekarangan rumahmu

Aku terdiam dalam hening

memandangi raut wajah           

yang pucat dalam-dalam

di antara rona jingga

Tubuhmu kurus

tak seelok dahulu

matamu telah lama layu

bersama kepedihan; gersang

Bibirmu tidak lagi memikat nafsu

kini hanya retakan-retakan yang tersisa

Ya, aku hanya bisa berharap pada Tuhan

Bahwa semua ini hanyalah sebuah khayalan

Senyum dan candamu itu akan jadi kenangan

Pada muara yang dipenuhi air mata kerinduan

 Langit pun enggan berganti kelam; pada senja

 aku selalu berbagi cerita; tentang suka dan duka

 hingga tidak terasa kini semua akan jadi cerita

 tentang perjalanan yang telah kita arungi

dengan seribu mimpi dalam genggaman

kini akan menjadi sebuah kepedihan bagiku

Aku merindukanmu

Di sini duka luka        

suka lara

dalam dada

Kau akan selalu aku kenang dalam sanubari

Aku meridoimu

Aku merelakanmu

Aku

Kau

Kita

Kini telah berbeda            

Tenanglah di sana; Kasih

Cianjur, 22 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun