matamu telah lama layu
bersama kepedihan; gersang
Bibirmu tidak lagi memikat nafsu
kini hanya retakan-retakan yang tersisa
Ya, aku hanya bisa berharap pada Tuhan
Bahwa semua ini hanyalah sebuah khayalan
Senyum dan candamu itu akan jadi kenangan
Pada muara yang dipenuhi air mata kerinduan
 Langit pun enggan berganti kelam; pada senja
 aku selalu berbagi cerita; tentang suka dan duka
 hingga tidak terasa kini semua akan jadi cerita
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!