Mohon tunggu...
asep abdillah
asep abdillah Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Membaca dan menulis kesukaan saya sejak kecil. Masa remaja terganggu kebiasaan baru main bola dan futsal. Sekarang ingin kembali meneruskan hobby lama, menulis,... Gasspolll...! Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Seorang Santri

23 Maret 2023   16:22 Diperbarui: 23 Maret 2023   17:49 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Alhamduillah.

                                Mantan Rois pesantren dulu, kini telah menjadi kyai. Menjadi santri telah mengantarkannya menjadi seorang yang cukup menguasi ilmu agama.Ilmu yang sangat  dibutuhkan dan berguna bagi masyarakat disekitar lingkunyannya. Ahmad meyakini bahwa Pesantren adalah Garda terdepan sebagai komponen pembangun utama manusia yang beragama secaa benar, berbudi luhur, tasamuh,moderat dan setia terhadap NKRI. Pesantren menjadi salah satu jawaban dari berbagai macam persoalan moral bangsa seperti; degradasi moral, tameng dari merebaknya Narkoba, pergaulan bebas dan kehidupan remaja yang cenderung permisif. Pesantren menjadi sebuah jawaban terhadap keresahan para orang tua yang kebingungan harus kemana menyekolakan anaknya. Insya Alloh.

Ustadz Ahmad dan Ustadzah Nisa adalah salah satu alumni, produk pesantren yang berhasil menjawab tantangan zaman sekarang yang semakin berat. Maka benar apa yang dikatakan Sayidina Ali : Didiklah anak-anakmu, karena merak akan hidup bukan pada zaman yang anda alami saat ini. Nasihat futuristik ini serta kemampuan sesuai bakat dan minat, adalah suatu keniscayaan. Maka menjadi penting membekali Anak dengan ilmu di pesantren sebagaiamana yang diperintahkan Tuhan Yang Maha kuasa, dengan ilmu agama yang mumpuni. Membekali mereka dengan ilmu agama, pengetahuan dunia dan berbagai keterampilan adalah suatu jawaban menghadapi tantangan dan masa depan anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun