Mohon tunggu...
Asep W
Asep W Mohon Tunggu... -

Lahir di kota Subang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesan untuk Anak-anak Bangsa

8 Oktober 2013   11:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:50 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar Dari Sebuah Penyesalan

Anak-anakku, seperti kita ketahui bulan Oktober adalah bulannya kesadaran pemuda untuk membina persatuan dan kesatuan bangsa, dalam rangka mencapai kemajuan dan kemakmuran bangsa. Untuk itu kalian sebagai pemuda yang merupakan tulang punggung untuk membangun masa depan bangsa harus memiliki semangat/kemampuan untuk merubah, misalkan merubah mental bangsa yang tadinya lebih bangga akan produk-produk luar negeri menjadi bangsa yang bangga dengan produk-produk dalam negerinya.... atau hal-hal lainnya yang menjadi kekurangan/keterbelakangan bangsa kita menjadi menjadi setara atau bahkan lebih maju dari bangsa lain.

Lalu dari manakah semangat/kemampuan untuk berubah itu dimulai...? untuk itu pertama-tama, marilah kita belajar pada sebuah makam kuno di Negara Inggris yang berasal dari abad X, dimana pada batu nisan makam tersebut tertulis rangkaian kata-kata penyesalan yang dapat menjadi inspirasi kita untuk mengawali suatu perubahan sebagaimana berikut:

Ketika kumasih belia

Kubermimpi mengubah dunia

Seiring bertambahnya usia

Kudapati dunia tak kunjung berubah

Maka mimpiku pun kuganti

Kuingin mengubah negeriku sendiri

Namun hasrat itu pun tak pernah kucapai

Dan ketika ku telah di ambang senja

Dengan semangatku yang masih tersisa

Kuputuskan untuk mengubah keluarga

Mengubah orang-orang yang paling dekat denganku

Tetapi celakanya mereka pun tak hendak berubah jua

Dan kini ...

Di kala kuberbaring saat ajal menjelang datang

Tiba-tiba kusadari ...

Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri

Dengan menjadikan diriku sebagai teladan

Mungkinkuakan bisa mengubah keluargaku

Lalu berkat dorongan mereka

Aku mampu memperbaiki negeriku

Dan siapa tahu, aku bisa mengubah dunia

Anak-anakku, dari kata-kata penyesalan seseorang tersebut yang dia abadikan di batu nisannya, kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga:


  • Pertama, dalam lingkup yang luas, untuk mengubah suatu bangsa menjadi bangsa yang maju dan sejajar dengan bangsa-bangsa yang telah maju lainnya, mustahil dilakukan jika para rakyatnya tidak memulai dengan merubah dan memperbaiki kualitas diri mereka sendiri masing-masing untuk lebih maju.Dalam hal ini sesuai dengan apa yang sering kita dengar dari para dai bahwa “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum/bangsa, jika kaum/bangsa tersebut tidak menginginkan adanya perubahan”
  • Kedua, dalam lingkup yang lebih kecil, misalkan sekolah kita yang saat ini sedang berusaha untuk mensejajarkan diri dari sisi kualitas dengan sekolah-sekolah yang berprestasi secara internasional lainnya baik dengan sekolah-sekolah yang ada di negara kita maupun di seluruh belahan dunia, upaya sekolah ini akan sia-sia jika kita sebagai bagian dari sekolah ini tidak berusaha untuk meningkatkan kualitas diri kita masing-masing agar kemampuan kita dapat bersaing sacara global.
  • Ketiga dalam lingkup yang khusus, kita tidak akan pernah mendapatkan apa pun yang kita inginkan jika kita tidak berusaha untuk memulainya. Misalkan kalian tidak akan pernah bisa menguasai suatu pelajaran dengan tanpa memulai untuk mempelajarinya,... kalian tidak akan bisa memperbaiki nilai tengah semester kalian jika kalian tidak memulai untuk memperbaikinya. Semakin awal kalian untuk memulai, maka semakin awal kalian mencapai hasil yang kalian inginkan.
  • Dan pada akhirnya kita berharap agar kata-kata penyesalan di makam tersebut tidak akan pernah kita ucapkan karena kita belajar dari kata-kata penyesalan tersebut bahwa sesuatu keinginan yang besar harus kita mulai dengan mencapai/melakukan hal-hal yang kecil yang dapat kita lakukan semampu kita secara terus menerus, yang pada akhirnya secara tidak terasa akan mendekatkan kita pada pencapaian keinginan besar tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun