Kuatkan hati,
Aku ini batu karang di tengah samudra,
Menghadapi ombak yang bernama rindu,
Ia datang memukul, membawa rasa yang tak pernah usai,
Namun aku tetap berdiri,
Karena aku tahu, di seberang laut ini, ada kamu.
Jarak ini bukan sekadar angka,
Ia adalah labirin waktu yang memisahkan tubuh kita.
Teradang, aku tersesat di dalamnya,
Hampir lupa jalan pulang ke hatimu,
Namun namamu, yang terus bergema di dadaku,
Adalah kompas yang selalu membimbingku.
Setiap malam, aku menatap langit,
Menemukan bayanganmu di antara bintang-bintang,
Mereka tak berbicara, tetapi cahayanya berkata:
"Tetaplah percaya, cinta ini layak diperjuangkan."
Aku ini lelaki yang belajar menahan diri,
Ya...menahan diri..
Tidak membiarkan rindu menjadi api yang membakar,
Namun menyulapnya menjadi bara kecil,
Yang cukup hangat untuk menjagaku tetap berharap.
Sering aku bertanya pada waktu,
Mengapa ia berjalan begitu lambat,
Seolah-olah ingin menguji cintaku padamu.
Namun, aku memilih bertahan,
Karena aku tahu, waktu tak pernah berdusta,
Ia hanya ingin memastikan bahwa aku layak bersamamu.
Cinta ini adalah angin,
Ia tak terlihat, tapi selalu terasa.
Meski tubuh kita terpisah,
Aku merasakannya dalam setiap tarikan napas,
Seperti pesan rahasia yang dikirimkan oleh semesta.
Jika aku boleh jujur,
Kadang ada malam-malam di mana aku merasa lelah,
Seperti perahu kecil yang kehabisan layar.