Mohon tunggu...
Asep Ilham
Asep Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis adalah cara untuk menuangkan berbagai pertanyaan dalam pikiran, lalu dijawab dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Metode Penelitian Sejarah

11 Agustus 2023   20:09 Diperbarui: 11 Agustus 2023   20:13 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah adalah ilmu yang selalu dipelajari dijenjang pendidikan apapun, karena sejarah merupakan salah satu ilmu yang memberikan pengajaran yang bermanfaat bagi kehidupan. Dengan belajar sejarah kita dapat mengetahui bagaimana peristiwa kehidupan manusia di masa lampau, dari pengetahuan akan peristiwa kehidupan di masa lampau dapat memberikan pengajaran yang berharga untuk kehidupan kita di masa kini, serta dapat dijadikan bekal untuk mempersiapkan kehidupan kita di masa depan.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa objek kajian sejarah adalah peristiwa manusia di masa lampau. Namun, pernahkan kalian bertanya bagaimana cara sejarawan merekontruksi peristiwa di masa lampau tersebut?

Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai bagaimana cara sejarawan merekontruksi persitiwa di masa lampau. Adapun cara kerja sejarawan dalam merekontruksi peristiwa manusia di lampau yakni dengan menggunakan metode penelitian sejarah. Lalu apa itu metode penelitian sejarah? Dan bagaimana cara kerja metode penelitian sejarah?

Pengertian Metode Penelitian Sejarah

Pengertian metode penelitian sejarah menurut Louis Gottschalk adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Rekonstruksi yang imajinatif tentang masa lampau berdasarkan data yang diperoleh  dengan menempuh proses itu disebut historiografi (penulisan sejarah). Dengan mempergunakan metode sejarah dan historiografi (yang sering dipersatukan dengan nama metode sejarah) sejarawan berusaha untuk merekonstruksi masa lampau manusia.

Sedangkan menurut Gilbert J. Garraghan metode penelitian sejarah adalah suatu kumpulan yang sistematis dari prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang dimaksudkan untuk membantu dengan secara efektif dalam pengumpulan bahan-bahan sumber dari sejarah, dalam menilai atau menguji sumber-sumber itu secara kritis, dan menyajikan suatu hasil "sinthese" (pada umumnya dalam bentuk tertulis) dari hasil-hasil yang dicapai.

Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa metode penelitian sejarah adalah cara kerja sejarawan dalam merekontruksi peristiwa masa lampau dengan melalui tahapan-tahapan tertentu.

Tahapan-tahapan Metode Penelitian Sejarah

Mengenai tahapan-tahapan dalam metode penelitian sejarah, para sejarawan memiliki perbedaan pendapat mengenai hal ini sebagai contoh Kuntowijoyo yang membagi tahapan metode penelitian sejarah menjadi lima tahapan yakni pemilihan topik, pengumpulan sumber (Heuristik), verifikasi (Kritik), interpretasi, dan penulisan (Historiografi). Sedangkan Louis Gottschalk membagi tahapan metode penelitian sejarah menjadi tiga tahap yakni Heuristik, kritik, dan interpretasi.

Namun secara umum para sejarawan membagi tahapan metode penelitian sejarah menjadi empat tahapan yakni heuristik, kritik (ekstern dan intern), interpretasi, dan historiografi.

1. Heuristik

Kata heuristik berasal dari bahasa Yunani yakni "heuriskein" yang artinya menemukan atau memperoleh. Nina Herlina dalam bukunya Metode Penelitian Sejarah, mendefinisikan bahwa heuristik adalah tahapan/kegiatan menemukan dan menghimpun sumber, informasi, jejak masa lampau. Jadi, dapat dikatakan bahwa tahap heuristik adalah tahap untuk mencari, memperoleh, dan menghimpun sumber-sumber sejarah.

Dalam heuristik terdapat klasifikasi sumber yakni sumber primer dan sekunder. Sumber primer merupakan sumber yang di dapat langsung dari tangan pertama atau memiliki waktu yang sama dengan peristiwa itu terjadi. Adapun sumber primer biasanya berupa arsip, catatan perjalanan, buku, dan lain sebagainya. Sedangkan, sumber sekunder merupakan sumber sejarah yang tidak langsung ditulis pada saat peristiwa terjadi atau pada zaman yang berbeda.

2. Kritik (ekstern dan intern)

Setelah kita mendapatkan sumber-sumber sejarah, tahap selanjutnya adalah kritik sumber yakni memverifikasi atau menguji sumber yang didapat secara menyeluruh, baik yang bersifat ekstern maupun intern.

Adapun kritik ekstern dilakukan untuk menguji otensitas sumber-sumber yang telah didapatkan, dengan cara melakukan pengujian dan verifikasi terhadap aspek-aspek luar dari sumber yang telah didapatkan. Sedangkan, kritik intern dilakukan untuk mengetahui kredibilitas sumber-sumber yang telah didapatkan, pada aspek dalam yaitu isi dari sumber kesaksian.

3. Interpretasi

Setelah sumber di kritisi, tahap selanjutnya adalah interpretasi yakni menguraikan fakta-fakta yang telah diperoleh dari sumber dan informasi tadi, lalu menghubungkan fakta-fakta tersebut menjadi satu kesatuan. Dalam tahap interpretasi terdapat dua macam interpretasi yakni analisis (menguraikan) dan sintesis (menyatukan).

Pada tahap ini sejarawan dituntun untuk dapat berimajinasi membayangkan bagaimana peristiwa di masa lalu terjadi. Namun, imajinasi sejarawan berbeda dengan imajinasi sastrawan, sebab imajinasi sejarawan dibatas oleh fakta-fakta sejarah yang didapat atau dalam kata lain bahwa sejarawan harus mampu bercerita mengenai peristiwa yang terjadi di masa lalu berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh.

4. Historiografi

Historiografi merupakan tahap akhir dari penelitian sejarah, setelah melalui fase heuristik, kritik sumber dan interpretasi. Tahap historiografi adalah tahap penulisan sejarah dengan cara merekontruksi hasil fakta-fakta yang telah diuraikan, lalu disusun menjadi sebuah kisah sejarah dalam bentuk tulisan.

Itulah, empat tahap metode penelitian sejarah, sebagai cara seorang sejarawan merekontruksi peristiwa di masa lampau. Semoga bermanfaat, sekian dan terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun