Mohon tunggu...
Aseh Budiati
Aseh Budiati Mohon Tunggu... -

mahasiswa Sosiologi FISIP UR. Belajar menulis sesuatu yang sekiranya dapat bermanfaat. amiin. suka puisi, tapi sulit untuk menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelayakan SMAN 2 Rambah Hilir Menyandang Gelar Sekolah Adiwiyata

26 April 2017   21:44 Diperbarui: 27 April 2017   06:00 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah Adiwiyata

Berdasarkan wawancara terhadap pembina adiwiyata, Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang bersifat peduli lingkungan, tidak hanya siswa saja yang telibat dalam kepedulian lingkungan namun seluruh warga sekolahpun terlibat didalamnya. Sekolah Adiwiyata bukanlah hanya sekolah yang mempunyai banyak pepohonan rindang melainkan perlu adanya tingkat kesadaran tinggi yang harus dimiliki oleh setiap warga sekolah terhadap kebersihan lingkungan.

SMAN 2 Rambah Hilir telah tercatat menjadi Sekolah adiwiyata tingkat Provinsi pada tahun 2014 dan 2015. SMAN 2 Rambah Hilir juga mengikuti seleksi Sekolah Adiwiyata tingkat nasional, sangat disayangkan SMAN 2 Rambah Hilir tidak lolos dikarenakan nilainya kurang untuk memenuhi kriteria Sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Di Rokan ulu ini hanya ada satu yang merupakan Sekolah Adiwiyata tingkat nasional, yaitu SMAN 1 Tambusai. Sedangkan tingkat provinsi ada SMAN 2 Rambah Hilir dan SDN 001 Rambah.

Disaat seperti ini, keadaan lingkungan SMAN 2 Rambah Hilir sangat kotor. Penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyatapun diragukan. Penelitian ini mengungkapkan bahwasannya pembina Adiwiyata dan ketua Osis mengatakan bahwa SMAN 2 Rambah Hilir memang benar-benar Sekolah Adiwiyata, karena sudah seleksi tingkat provinsi. Penurunan tingkat kebersihan sekolah dikarenakan kurangnya kesadaran seluruh warga sekolah dalam kebersihan lingkungan.

Peranan Sekolah, Osis dan Siswa

Dalam penciptaan Sekolah Adiwiyata tidak hanya siswa saja yang berperan, melainkan seluruh warga sekolah. Disamping itu peranan guru dan sekolah dalam menciptakan Sekolah Adwiyata juga penting, seperti saat ini sekolah telah menerapkan mata pelajaran yang terintegrasi dengan lingkungan dan juga kelengkapan sarana dan prasarana yang tentu akan terjaganya kebersihan lingkungan.

Kelengkapan sarana dan prasarana tidak akan berfungsi bila siswanya tidak mendukung program kerja sekolah tersebut. Jadi, dalam hal ini siswalah yang mempunyai peranan yang sangat penting. Karena dalam penciptaan Sekolah Adiwiyata sangat diperlukan kerja sama antara pihak sekolah dan siswa yang nantinya siswa yang menjalankan program sekolah. Contohnya seperti yang kita lihat, sekolah menerapkan program piket lingkungan dan siswa yang menjalankan program tersebut. Dengan adanya piket lingkungan tersebut sekolah sangat terbantu dalam kebersihan lingkunganyang sudah tertata dengan rapi.

Namun, akhir-akhir ini piket lingkungan tidak berjalan dengan maksimal, dikarenakan sekarang kesadaran siswanya sudah berkurang. Pembina Adiwiyata mengatakan bahwa untuk mengantisipasi kesadaran siswa yaitu dengan diberikannya motivasi-motivasi. Dalam osis juga akan diadakan perteman bagaimana tindak lanjutnya supaya SMAN 2 Rambah Hilir tetap menjadi Sekolah Adiwiyata.

Disini Osis juga berperan, seperti saat ini Osis telah menerapkan beberapa program kerja yang menunjang Sekolah Adiwiyata yaitu dengan dilapisinya tong sampah dengan karung. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pembuangan sampah ke TPA, dan pemberian denda kepada sipembuang sampah sembarangan.

Namun beberapa program kerja Osis belum berjalan secara maksimal. Kerena menurut ketua osis, Yusuf Setiawan mereka sedang berkonsentrasi dengan Festival Nasyid, sebelum Festival Nasyid dimulai dalam seminggu akan diadakan bersih-bersih lingkungan. Disinilah kekurangan yang dimiliki oleh siswa, kalau hanya ada acara besar saja baru melakukan bersih-bersih. Kebiasaan siswa/i ini akan di rapatkan oleh pihak sekolah bagaimana cara untuk menyadarkan siswa/i bahwasanya pentingnya kebersihan lingkungan.

Melalui koordinator kebersihan lingkungan yang dipegang oleh M Rapian Tarigan, yang bertugas mengontrol piket lingkungan, piket kelas, dan mengontrol TPA, namun tetap saja keadaan SMAN 2 Rambah Hilir masih kotor . Kelalaian siswa dalam lingkungan membuat masyarakat bertanya-tanya, kelayakan SMAN 2 Rambah Hilir menjadi Sekolah Adiwiyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun