Mohon tunggu...
Asdal Angkar
Asdal Angkar Mohon Tunggu... Relawan - Pelajar

Manusia dan muslim

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jam Pasir: Benih Kehidupan

10 Juni 2024   20:45 Diperbarui: 11 Juni 2024   08:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Background : iStock (Travellinglight)

Kemanusiaan..

Kata kuno yang terucap berulang

Dimaknai variatif, diinisiasi kelayakan

Baca juga: Pohon Berlambang

Standar-standar baru pun menjadi

________________________

Durasi waktu habis

Baca juga: Detak Perjuangan

Kejemuan akan satu makna tiba

Mencoba mengganti sesuai kehendak

Permulaan waktu pun dikembalikan

________________________

Pasir di ujung sisi yang tersisa

Sebagai bukti dahulu pernah menetap

Dan pasir pada sisi yang lain

Tanda bahwa keadaan bisa berpindah

________________________

Maksud perjuangan..

Ialah untuk mengukuhkan prinsip

Manusia adalah saudara

Bukan sebagai orang dengan peringkat

Tetapi sebagai nurani sama permulaan

________________________

Maksud perjuangan..

Ialah mengemban nilai-nilai pengorbanan

Yang dipertahankan walau harus kehilangan nyawa

Hingga satu kelahiran dibubuhi nilai yang sama

________________________

Pribadi..

Ditanami benih kehidupan

Disirami aliran perhatian

Dan dipanen spirit kebaikan

________________________

Aura..

Menyisipi keinginan hati

Untuk berjuang bersama

Beriringan satu dan sisi

Menuju ranah merdeka

________________________

Kematian..

Menjadi hampa tanpa suara

Bersama hujan yang setelahnya reda

Namun, juangnya kan tetap dikenang

Karena maknanya sebagai penopang

________________________

Waktu yang terus melaju

Dengan pendirian teguh akan maksud

Kepedulian terhadap sesama manusia

Kan abadi dalam perangkat hati

Dan tersampaikan hingga generasi beregenerasi

Selama diri tidak berkhianat

Pada kembalian diri semenjak kelahiran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun