Mohon tunggu...
Asari Muhammmad
Asari Muhammmad Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mempelajari diri lebih dalam, dari pelosok ke kota, sekarang jadi tukang ketik

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Teror Bom di Vihara Ekayana

5 Agustus 2013   18:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:36 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Dua ledakan bom terjadi di Vihara Ekayana yang berlokasi di Jalan Mangga II, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu malam. Satu bom yang tersisa gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap.

Pengurus Yayasan Vihara Ekayana,  Ponijan Liaw, kepada wartawan mengatakan pertama kali bom meledak pukul 19.01 WIB. Lokasi ledakan berada di belakang  Patung Budha Maitreya. Tepatnya, patung ini di dalam vihara.

Dia mengatakan ledakannya (bom pertama) kecil dan tidak membuat jamaah bubar, mereka tetap mendengarkan biksu yang sedang ceramah. Sedangkan bom kedua meledak beberapa saat setelah bom pertama meledak. Bom itu diletakkan di rak sepatu dekat Patung Budha Sakyamuni. Ledakan itu hanya menyebabkan seorang jamaah terluka akibat serpihan bom.

Menurut Ponijan, bom yang ketiga berlokasi di belakang patung Budha Sakyamuni. Namun bom tersebut gagal meledak dan hanya mengeluarkan asap. Kemudian disiram dengan air oleh para jemaah. Bom itu kemudian diledakkan oleh tim gegana.

Tidak hanya ramai diberitakan media dalam negeri, kabar ini cepat menyebar ke luar negeri. Tidak ketinggalan situs berita koran terbesar dari Singapura “Straits Times”. Situs ini menulis dengan judul “Indonesia temple bomb 'response to screams of Rohingya”. Isinya langsung menjurus kepada tragedi sekterian Muslim Rohingya di Myanmar.

Ledakan Dikecam

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrian Pasha mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan kepada Kapolri agar kepolisian segera mengungkap motif dan menangkap pelaku pemboman tersebut.

Sedangkan kepada Menkopolhukam beserta Polri, Presiden SBY meminta Menkopulhukan bersama Polri segera memberikan penjelasan kepada masyarakat agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi ledakan bom di Vihara Ekayana.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto dalam pernyataannya mengecam ledakan yang terjadi di Vihara Ekayana, Jakarta Barat tersebut. Dia meminta aparat segera menangkap pelakunya.

Dia mengatakan, terjadinya ledakan itu merusak ketenteraman selama bulan Ramadhan. Dia menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan melaporkan setiap hal yang mencurigakan kepada aparat. Menurut Djoko, teroris selalu mencari kelengahan para aparat. Meski demikian, aparat pasti dengan serius menangani kejadian ini.

Motif Ledakan Ditelusuri

Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Sutarman mengatakan pihak kepolisian masih mentelusuri motif bom tersebut. Polisi saat ini masih olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dia menduga ledakan hanya bermaksud membuat teror.

Kuat dugaan ledakan tersebut terkait dengan tragedi muslim Rohingya di Myanmar. Melansir dari BBC, kini di Myanmar terjadi kekerasan sektarian pada Maret lalu dan menewaskan warga muslim Rohingya. Pada 2012 sebanyak 200 orang meninggal dan 140 ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Dalam kasus ini, Majalah Time telah menulis seorang biksu di Myanmar sebagai penyebar teror anti Islam. Biksu itu adalah Wirathu. Pada halaman depannya Time menulisnya dengan judul “The Face of Buddhist Terror”.

Bhiksu ini menyebut dirinya sebagai “Bin Laden dari Burma”. Wirathu dikenal sebagai biksu penentang keras umat Islam di Myanmar. Dia mengkampanyekan Gerakan 969 dengan menyerukan umat Buddha untuk tidak berbelanja di toko-toko Muslim, tidak menikahi, mempekerjakan dan menjual properti kepada orang Islam. Wirathu menuding Muslim Rohingya memaksakan agama kepada orang lain dengan ancaman pembunuhan dan perkosaan. Menurut dia, cara Muslim menyembelih hewan tidak bisa diterima umat Buddha.

Sebenarnya, tidak semua para Biksu menyetujui cara-cara yang dilakukan oleh Biksu Wirathu. Diantaranya biksu Abbot Arriya Wuttha Bewuntha dari biara Myawaddy Sayadaw Mandalay. Dia menilai apa yang dikampanyekan Wirathu bermaksud menebarkan kebencian dan bukan yang diajarkan oleh Budha. Termasuk Dewan Pimpinan Sangha Agung Indonesia yang meminta Biksu Myanmar untuk berhenti menyebarkan kebencian. Ketua Umum Biksu Nyanasuryanadi Mahthera malah menyampaikan rasa duka atas apa yang menimpa kelompok etnis Rohingya di Myanmar.

Profil Vihara

Vihara Ekayana atau Ekayana Buddhist Centre ini didirikan pada 1995. Dalam situsnya, Vihara ini berkomitmen menjadi pusat pengembangan agama Budha yang esensial dan kontekstual. Dua aliran agama Budha menggelar ritual keagamaan di Vihara ini. Yakni, tradisi aliran Mahayana dan tradisi Theravada.

Mengutip dari situs ekayana.or.id, Vihara ini dipimpin oleh Y.A. Mahasthawira Aryamaitri. Dia juga anggota Presidium Sangha Agung Indonesia (Sagin). Dia ditahbiskan sebagai biksu menurut tradisi Theravada pada 1984 oleh Mahabiksu Ashin Jinarakkhita, kemudian kembali ditahbis secara Mahayana di Penang, Malaysia.

Bhante Aryamaitri juga anggota Sangha Agung Indonesia. Dia sejak tahun 1989 terpilih sebagai Maha Lekkhanadikari (Sekjen) Sangha Agung Indonesia. Dia melakukan pembinaan maupun penataan organisasi Buddhayana untuk seluruh wilayah Indonesia.

Sumber bacaan :

1-http://www.antaranews.com/berita/389182/menko-polhukan-kutuk-pelaku-peledakan-bom-di-vihara-ekayana

2-http://dunia.news.viva.co.id/news/read/423558-tampilkan-biksu-penebar-teror--burma-kecam-majalah-time

3-http://dunia.news.viva.co.id/news/read/410936--bin-laden-dari-burma---sang-biksu-penebar-kebencian

4-http://www.tempo.co/read/news/2013/08/05/064502345/Kronologi-Ledakan-di-Vihara-Ekayana

5-www.detik.com

6-www.ekayana.or.id

7- http://www.republika.co.id/berita/internasional/asean/13/05/06/mmd9fe-biksu-indonesia-kecam-kekerasan-biksu-myanmar

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun