Serangkaian DNA atau yang biasa disebut gen, adalah karakteristik yang membentuk perbedaan antara manusia satu dengan manusia lainnya, setiap gen memiliki jenis dan karakterisitik yang khas, serta masing-masing gen akan menciptakan hasil protein yang berbeda.
Hasil protein yang tercipta akan berhubungan dengan protein lainnya, sehingga beberapa protein ini akan memiliki fungsi di setiap pertumbuhan hormon yang akan menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Dan dari variasi gen ini jugalah,terjadi peningkatan risiko bagi setiap orang yang berpotensi menderita penyakit kronis seperti kolesterol, darah tinggi
hingga diabetes.
Para peniliti kesehatan menelitinya dengan ilmu Nutrigenomics yang tak lain adalah bidang ilmu yang saat ini banyak berkembang di luar negeri, meski di Indonesia masih terdengar asing.
Singkatnya, Nutrigenomics adalah perpaduan antara Nutrisi dan Genomics yang berhubungan erat dengan gen, karenanya adalah bidang ilmu khusus yang mempelajari mendalam hubungan antara nutrisi, gen dan kesehatan.
Nutrigenomics dan Penyakit Kronis
Biasanya, munculnya penyakit-penyakit kronis di masa mendatang adalah dari rekomendasi Nutrigenomics ini, karena berdasar gen dan nutrisi dari setiap orang yang mencerminkan kualitas hidup, serta risiko penyakitnya yang rentan dideritanya.
Karena, seiring berjalannya waktu, DNA manusia bisa saja berubah yang dikarenakan mutasi kecil, dan dari mutasi kecil inilah yang akan memberi dampak perkembangan setiap pasangan basa, yang menghasilkan variasi gen baru atau yang sama, atau yang disebut dengan polimorfisme.
Apa itu Polimorfisme ? Polimorfisme adalah variasi genetika yang biasa ditemukan di hampir setiap manusia, Protein yang tercipa dari Polimorfisme gen ini bisa bekerja secara normal ataupun abnormal.
Bagi yang tidak normal, protein akan bekerja tidak sesuai fungsinya, seringnya terjadi saat hampir kesemua protein ataupun enzim ditubuh, salah satu contohnya adalah protein yang berhubungan dengan penyakit jantung.
Pada contoh kasus penyakit kronis yang kita bahas ini, adalah beberapa rantai gen penting yang berurusan dengan penyakit jantung dan komorbidnya, umumnya akan ada mutasi genetik yang membuat suatu sensitivitas tubuh akan bahan makanan tertentu, atau bisa juga gangguan metabolis dari komponen bahan pangan seperti karbohidrat, protein hingga kolesterol.