Mohon tunggu...
ahmad soleh
ahmad soleh Mohon Tunggu... Konsultan - Education, Politic, Social activity, Entrepreneur

Kebijakan Publik Pengurus Daerah Kammi Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kado Ultah Jakarta, Raport Merah Jokowi

21 Juni 2014   20:57 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

6. Serapan Anggaran

Serapan anggaran provinsi hanya 8persen yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan ekonomi di jakarta seperti yang terungkap dari data BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan I 2014 5,99% (y o y) melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu 6,47%. Perlambatan tersebut disebabkan rendahnya serapan anggaran yang cuma 8% dari total APBD tahun ini Rp72 triliun. (*Bisnis.com)

7.Sampah

Masalah sampah yang juga menjadi janji gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak terurus, mulai dari gaji pegawai dinas kebersihan yang penggajiannya macet beberapa bulan, rekanan mogok hingga pengadaan armada yang carut marut. padahal sebelumnya Ahok malah sempat jumawa bahwa Jakarta tidak perlu lagi membuang sampahnya ke daerah lain seperti ke Bantar Gebang yang selama ini terjadi. tetapi kenyataanya tidak ada kinerja progresif kearah sana.

Tentunya masih banyak lagi point - point yang dapat menjadi bahan evaluasi dalam rangka ulang tahun Jakarta, pembaca sekalian juga dapat melihat lewat berbagai sudut pandang tentunya.

Seperti Halnya anak sekolah penerima KJP yang mendapatkan raport tiap tahun, inilah Raport Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo Selama dua tahun.

INDIKATOR                                           Ketuntasan/Kelulusan

1. Kemacetan                                                Tidak Tuntas

2. Banjir Tidak Tuntas

3. Ruang Terbuka Hijau Tidak Tuntas

4. Pengelolaan KJP dan KJS Tidak Tuntas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun