Ulang tahun kota Jakarta yang ke 487 yang jatuh pada tanggal 22 juni 2014 memiliki banyak makna dan menjadi momentum untuk evaluasi tentang perjalanan kota jakarta selama ini.
Seperti pada umumnya perayaan tidak jauh dari pesta ada yang berbeda dengan perayaan jakarta kali ini, adalah dengn adanya dua pekan raya jakarta yaitu di kemayoran dan di monas. terlihat bahwa gubernur kita peduli terhadap orang kecil "wong cilik" terlepas dari opini itu hanya pencitraan atau bukan.
mari kita sama - sama mengevaluasi perjalanan Jokowi selama dua tahun di kota Jakarta;
1. Kemacetan
Kemacetan menjadi momok bagi masyarakat Jakarta. Ibu kota negara dengan semua pusat kegiatan bertumpu di satu kota menjadikannya penuh masalah, macet menjadi masalah yang paling sering di keluhkan. Kemacetan membuat kita rugi di segala aspek.
Menurut Mantan Menteri Perhubungan (Menhub) Indonesia Jusman Syafi’I Djamal memberikan rating tingkat kemacetan 9,5 dari sklala 1 - 10 yang berarti sangat macet untuk kondisi kemacetan jalanan di Jakarta.
Jusman menjelaskan kemacetan yang kini dialami oleh Jakarta sebenarnya sudah diprediksi sejak ia masih menjabat sebagai menhub pada tahun 2007 lalu.
“Saat itu diprediksi bahwa pada tahun 2014 nanti akan terjadi kemacetan dimana orang yang keluar dari rumahnya mungkin langsung mengalami macet,” kata Jusman di Jakarta, (Republika, Ahad 29/9)
Kecepatan rata-rata kendaraan bermotor melaju di jalan raya hanya 5Km/jam, yang kalau di biarka akan terus menurun hingga stagnan tidak bergerak. (Beritasatu.com)
Untuk mengatasi persoalan ini pemerintah daerah dan pusat harus benar – benar serius menanganinya. perlu upaya kreatif dan inovatif yang berani misalnya, penggunaan kendaraan pribadi dikurangi dan beralih ke transportasi massal. Pelayanan maksimal melalui operator yang menciptakan transportasi angkutan massal. memberikan reward kepada kantor – kantor dan pengguna angkutan massal. Angkutan massal dengan tarif yang murah dan pelayanan yang nyaman.
Tanpa upaya yang benar – benar serius dari pemerintah daerah dan masyarakat jakarta di prediksikan tahun 2020 jakarta akan macet total hingga depan gerbang rumah kita sendiri. kendaraan tidak bisa bergerak, kemacetan memenuhi jalan jalan.