Mohon tunggu...
Hubertus Lajong
Hubertus Lajong Mohon Tunggu... Guru - a chemistry taecher
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

belajar di pendidikan kimia Universitas palangka raya (UPR)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hadapi Krisis dengan Budidaya Sawi Hidroponik

9 Mei 2020   06:27 Diperbarui: 9 Mei 2020   06:25 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perawatan sawi hidroponik tidaklah sulit, Anda hanya perlu memberikan cairan nutrisi setiap hari pada awal penanaman, berikutnya tidak perlu sesering masa awal tanam. Nutrisi hidroponik bisa dibuat sendiri dengan menggabungkan pupuk yang didapat dari toko pertanian.

Berikutnya, Anda harus melakukan pengecekan dan pemeliharaan agar proses tumbuh sawi tidak terganggu oleh penyakit atau serangan hama misalnya. Caranya, Anda cukup melakukan penyemprotan tanaman dengan pestisida dan insektisida yang disesuaikan dengan kondisi baik tidaknya tanaman yang terganggu oleh hama dan penyakit.

MASA PANEN HASIL TANAMAN SAWI

Seperti telah dibahas pertama tadi, sawi yang ditanam dengan konsep hidroponik bisa lebih cepat tumbuh dari waktu seharusnya. Anda bisa melakukan kegiatan panen 3 bulan setelah kegiatan transplantasi. Cara memanenannya adalah dengan mencabut sawi yang sudah besar dari botol bekas secara perlahan.

Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi, maka Anda perlu meningkatkan jumlah botol untuk pembudidayaan sawi hidroponiknya. Semakin banyak tanaman sawi yang dihasilkan, maka semakin besar pula keuntungan yang akan Anda peroleh dalam waktu singkat.

Jika ingin melakukan scale up, Anda bisa memikirkan kembali untuk mencoba skala yang lebih besar dengan menggunakan sistem NFT pakai media paralon yang bisa langsung menanam banyak tanaman sawi secara paralel. itulah pengalaman saya saat pandemi ini semoga bisa bermanfaat bagi anda yang membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun