Perawatan sawi hidroponik tidaklah sulit, Anda hanya perlu memberikan cairan nutrisi setiap hari pada awal penanaman, berikutnya tidak perlu sesering masa awal tanam. Nutrisi hidroponik bisa dibuat sendiri dengan menggabungkan pupuk yang didapat dari toko pertanian.
Berikutnya, Anda harus melakukan pengecekan dan pemeliharaan agar proses tumbuh sawi tidak terganggu oleh penyakit atau serangan hama misalnya. Caranya, Anda cukup melakukan penyemprotan tanaman dengan pestisida dan insektisida yang disesuaikan dengan kondisi baik tidaknya tanaman yang terganggu oleh hama dan penyakit.
MASA PANEN HASIL TANAMAN SAWI
Seperti telah dibahas pertama tadi, sawi yang ditanam dengan konsep hidroponik bisa lebih cepat tumbuh dari waktu seharusnya. Anda bisa melakukan kegiatan panen 3 bulan setelah kegiatan transplantasi. Cara memanenannya adalah dengan mencabut sawi yang sudah besar dari botol bekas secara perlahan.
Untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi, maka Anda perlu meningkatkan jumlah botol untuk pembudidayaan sawi hidroponiknya. Semakin banyak tanaman sawi yang dihasilkan, maka semakin besar pula keuntungan yang akan Anda peroleh dalam waktu singkat.
Jika ingin melakukan scale up, Anda bisa memikirkan kembali untuk mencoba skala yang lebih besar dengan menggunakan sistem NFT pakai media paralon yang bisa langsung menanam banyak tanaman sawi secara paralel. itulah pengalaman saya saat pandemi ini semoga bisa bermanfaat bagi anda yang membaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H