Mohon tunggu...
Asai  wasini
Asai wasini Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Univeresitas kristen satya wacana uksw edu

saya ASAI WASINI MAU NGASI TAHU APA ? Klien di transfer dari IGD ke ruang ICU dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada sudah sejak 2 hari, klien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di bagian dada, skala nyeri 5 nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien tampak meringis menahan nyeri, kien tampak memegangi bagian dada yang sakit, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan, akral teraba dingin, klien berkeringat dingin, kesadaran komposmentis, KU lemah, SPO2 90%, RR: 30x/mnt, heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >3 detik, suhu 36,30C, warna kulit pucat. Hasil EKG: Sinus takikardi, GDS: 172 mg/dl. Terapi yang didapatkan infus Assering 10 tpm, RL 8 tpm, syringe pump Cedocard 30 mikrogram/jam, injeksi Lasix 1x1 ampul, nebulizer/6 jam, obat oral: Amlodipin 1x 10 mg, Ibesartan 1x300mg, alprazolam 1x 0,5 mg. a. Lama keluhan : sejak 2 hari sebelum masuk RS b. Timbul keluhan : saat beraktivitas dan batuk c. Faktor pencetus : hipertensi dan usia d. Faktor yang memperberat : beraktivitas e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan respon pasien terhadap tindakan: istirahat, pelayanan medis terdekat keluarga klien langsung membawa klien ke IGD RST DR ASMIR 3. Riwayat penyakit dahulu a. Penyakit yang pernah dialami 1) Kanak-kanak : demam, batuk, pilek 2) Kecelakaan : tidak pernah 3) Pernah dirawat : klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis GEA dan HT 1 bulan yang lalu 4) Operasi : keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani operasi katarak b. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat dan makanan c. Imunisasi Klien mengatakan saat kecil imunisasinya lengkap d. Kebiasaan Sholat dan mengaji, serta berjualan sayuran di pasar 4. Riwayat kesehatan keluarga a. Genogram b. Keterangan: : Laki-laki : perempuan : Klien : Tinggal serumah : Meninggal 5. Riwayat kesehatan lingkungan Klien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan rapi. C. PENGKAJIAN FOKUS 1. Breathing Tidak terdapat gangguan pada jalan napas, lidah klien tidak jatuh, tidak ada benda asing pada jalan napas. Tidak terdapat edema mulut, laring, faring, disfagia, terdapat suara tambahan pada napas ronchi, klien mengatakan batuknya berdahak dan sulit dikeluarkan. Terdapat gangguan pada pola napas, klien tampak sesak nafas, frekuensi pernapasan 30 x/m, pernapasan cepat, terdapat suara nafas tambahan ronchi, klien tampak batuk berdahak dan menggunakan otot bantu nafas, tidak ada cuping hidung, saturasi oksigen 90% menggunakan Non Rebreathing Mask 12 Lpm. 2. Blood Heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >2 detik, akral dingin, suhu 36.3 0 C, warna kulit pucat, klien tampak berkeringat dingin, Tidak terdapat perdarahan eksternal. 3. Brain GCS: 15 / composmentis E4V6 M5. Ukuran pupil 3mm/3mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif. 4. Bladder Klien mengatakan BAK 4-5x sehari, klien tidak menggunakan selang kateter. 5. Bowel Klien mengatakan sejak sudah sejak 2 hari belum BAB. 6. Bone Fungsi muskuloskeletal klien cukup terganggu karena klien merasa lemah. D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan/penampilan umum a) Kesadaran : composmentis b) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 190/106mmH 2) Nadi Frekuensi : 136 x/mnt Irama : teratur Kekuatan : kuat 3) Respirasi Frekuensi : 30x/mnt Irama : teratur 4) Suhu : 36,30c 5) GDS : 172 mg/dl 6) SpO2 : 90% menggunakan NRM 12 lpm 7) BB : 55 kg 8) TB : 155 cm 2. Kepala a) Bentuk kepala : mesochephal b) Kulit kepala : bersih c) Rambut : ikal, beruban d) Muka : oval 1) Mata Palpebra : tidak oedema Konjugtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik Pupil : isokor Diameter ka/ki : 3/3 mm Reflek terhadap cahaya : + Penggunaan alat bantu : tidak 2) Hidung : simetris, tidak terdapat polip, terpasang NRM 12 lpm 3) Mulut : mukosa mulut lembab, simetris 4) Gigi : tidak terdapat caries gigi 5) Telinga : simetris, tidak ada serumen 3. Leher Tidak ada deviasi trakea, nilai JVP 8 cm, tidak terpasang trakeostomi. 4. Dada a. Paru-paru Inseksi : dada simetris, pernafasan cepat, ada penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak memegangi dada yang sakit Palpasi : taktil fremitus teraba, ada nyeri tekan Perkusi : sonor Auskultasi : ada suara napas tambahan ronchi Pengkajian Nyeri: P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul b. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, tidak ada jejas. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4 mid clavicularis sinistra, tidak ada nyeri tekan Palpasi : redup Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, ada gallop (+) 5. Abdomen a) Inspeksi : perut simetris, tidak ascites b) Auskultasi : terdengar bising usus 14 x/m c) Perkusi : tymphani d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. Genetalia : bersih 7. Rektum : bersih, tidak terdapat hemoroid 8. Ekstremitas a) Atas Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin Terpasang infus pump di tangan sebelah kanan dengan cairan Assering 10 tpm b) Bawah Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin 9. Balance cairan per 24 jam A : TB: 168 cm, BB : 55 kg Intake Output Analisa a. Minuman - 400 cc b. Makanan - 500 cc c. Cairan asering 10 tpm - 720 cc d. Cairan SP cedocard – 30 cc e. Obat Parenteral (lasix): 2 cc a. Urine - 450 cc b. Feses – 0 cc c. Muntah – 0 cc d. IWL - 816 cc Intake : 1652cc Output: 1266 cc Total 1652 cc Total 1266 cc Balance:+ 386 cc B : diit lunak rendah garam E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Tgl/ jam Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan hasil 03/10-2018 15.05 Hematologi Hemoglobin 8,5 g/dl 12,0-16,0 Rendah Leukosit 26.05 10 3sel 5,0-10,0 Tinggi Eritrosit 2.82 10 6sel 4,5-5,5 Rendah Trombosit 479 10 3sel 150-450 Tinggi Hematokrit 26.4 % 40-48 Rendah Mcv 93.5 fL 80-99 Normal Mch 30.1 Pg 26-32 Normal Mchc 32.2 g/dl 32-36 Normal Pdw 15.9 fl 9.0-17.0 Normal Eosinofil% 0.9 % 1-3 Rendah Basofil 0.4 % 0-1 Normal Neutrofil 78.4 % 50-70 Tinggi Lymfosit 18.3 % 20-40 Rendah Monosit 2.0 % 2-8 Normal Kimia Cholestrol Total 258.9 mg/dL <200 Tinggi Trigliserida 307.1 mg/dL <200 Tinggi Asam Urat 6.75 mg/dL <5.7 Tinggi Ureum 46 mg/dL 15-45 Tinggi F. TERAPI Tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan dan kandungan Fungsi dan farmakodinamik 21/10/2019 07.55 WIB Cairan IV Assering 10 tpm Cairan infus yang berisi larutan dextrose dan elektrolit dengan komposisi calcium chloride, potassium chloride, sodium chloride, sodium acetate, anhydrous dextrose Cairan asering digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh ketika pasien tidak dapat meminum cairan yang cukup atau dibutuhkan tambahan dari luar demi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Cedocard 3 ampul murni 30 mkg / jam Isosorbid dinitrat (ISDN) Mengatasai angina pektoris dan gagal jantung, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat lebih mudah mengalir ke jantung. Ringer Laktat 8 tpm Cairan isotonic yang mengandung natrium, klorida, kalium, kalsium dan laktat Untuk memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh. Obat Parenteral Inj. Lasix 1x 10mg ampul Golongan diuretic Untuk membuang cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait Obat Oral Amlodipine 1x 10 mg Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner. Alprazolam 1x 0,5 mg Obat golongan benzodiazepine Biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Ibesartan 1x 300 mg Golongan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik. Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II, dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, sehingga melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Nebulisasi Setiap 6 jam Bisolvon 2 cc 2 cc Bisolvon mengandung Bromhexine Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan sehingga mudah untuk dikeluarkan Pulmicort 2 ml 2 ml Obat golongan kortikosteroid Digunakan untuk meredakan dan mencegah gejala seperti sesak napas dan mengi. Obat ini bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran napas Ventolin 2,5 mg 2,5 mg Golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek yang mengandung zat aktif salbutamol Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan ara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi. II. ANALISA DATA Nama : Ny. S No. CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis Hari/tgl/ jam Data focus Problem Etiologi Senin, 21-10-2019 Jam 08:12 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak sulit di keluarkan DO : 1. Klien tampak sesak 2. Klien tampak batuk berdahak 3. Dahak sulit dikeluarkan 4. Klien tampak menggunakan NRM 12 Lpm. 5. Klien tampak pucat 6. Klien tampak lemah 7. Suara napas tambahan: ronchi 8. Klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan 9. TTV : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/mnt - R :30x/m - S : 36,30C - SpO2: 90% Pola napas tidak efektif (D.0005) Hambatan upaya napas Senin, 21-10-2019 Jam 08:15 WIB DS : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul DO : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegangi dadanya Nyeri Akut (0077) Agen pencedera fisiologis Senin, 21-10-2019 Jam 08:17 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan badan terasa lemah DO : 1. GCS: 15 (E4, V5, M6) 2. Kesadaran: Composmentis 3. Ku: Lemah 4. Klien tampak sesak 5. Kulit klien tampak pucat 6. TTV : - TD : 190/106 mmHg - N : 136x/m - Capillary refill time >3 detik - Ekg: Sinus Takikardi Penurunan curah jantung (0008) Perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas Diagnosa keperawatan: 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 5 dan tampak meringis. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas ditandai dengan lemah dan pucat, sinus takikardia pada hasil EKG, dan capillary refill time > 3 detik. III. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah pola napas tidak efektif klien membaik (L.01004) dengan kriteria hasil: - Dispnea cukup menurun (4) - Penggunaan otot bantu napas menurun (5) - Frekuensi napas membaik (5) - Kedalaman napas cukup membaik (4) Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Observasi a. Monitor pola napas b. Monitor bunyi napas c. Monitor sputum 2. Terapeutik a. Pertahankan kepatenan jalan napas a. Posisikan semi-fowler b. Berikan minum hangat c. Lakukan fisioterafi dada d. Lakukan penghisapan lendir e. Lakukan hiperoksigenasi f. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep g. Berikan oksigen jika perlu 3. Edukasi: a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi b. Ajarkan tehnik batuk efektif 4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam diharapkan masalah nyeri akut klien menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: - Keluhan nyeri menurun (5) - Meringis menurun (5) - Sikap protektif menurun (5) - Pola napas membaik (5) Manajemen Nyeri Observasi 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi respons nyeri non verbal 4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 9) Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3) Fasilitasi istirahat dan tidur 4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5) Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1) Kolaborasi pemberian analgetic IV. TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decompensasi Cordis Hari/ tanggal /jam No Dx Implementasi Respon Klien (evaluasi formatif) Tanda tangan/Nama Senin, 21 Nov 2019 Jam 09.00 1, 2 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/m - R :30x/m - S : 36,3 - SpO2 : 90 % Eny, Fika 09.10 1 Memonitor kesulitan dalam bernapas S : Klien mengatakan sesak napas O : - Klien tampak sesak - Klien tampak menggunakan NRM 12 lpm. - Klien tampak pucat - Klien tampak lemah Eny, Fika 09.15 1 Memberikan posisi nyaman semi fowler S : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semipowler O : klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler Eny, Fika 09.20 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen S : klien mengatakan sesak sedikit berkurang setelah pemberian oksigen O : terpasang NRM 12Lpm Eny, Fika 09:30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak meringis menahan nyeri - Klien tampak memegangi dadanya Eny, Fika 09.35 2 Mengajarkan dan anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak cukup nyaman -nyeri berkurang skala 4 Eny, Fika 09.40 2 .Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat S: - O: Cedocard 30 mikro/jam masuk lewat syringe pump Eny, Fika 10.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 168/64 - N: 109 - RR: 25 - SPO2:99% Eny, Fika 10.05 2 Monitor GCS dan KU S : O : KU lemah, kesadaran komposmentis Eny, Fika 10.10 2 Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung S: klien mengatakan sesak napas O: - Klien tampak sesak - klien tampak pucat - Ekstremitas atas-bawah teraba dingin. Eny, Fika 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/70 - N: 108 - RR:24 - SPO2:99% Eny, Fika 11.10 3 Instruksikan klien untuk istirahat total di tempat tidur S: Klien mengatakan akan mengikuti intruksi yang di berikan mengenai pola tidur. O : Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur Eny, Fika 11.15 3 Beri tahu klien dan keluarga untuk mengurangi aktivitas klien dan mengurangi jumlah pengunjung S: Klien mengatakan akan beristirahat total; keluarga mengatakan akan berkunjung bergantian O: Klien tampak beristirahat Eny, Fika 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:130/75 - N: 107 - RR: 23 - SPO2: 99% Eny, Fika 12.10 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan akan menghirup uap obat melalui hidung O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Fika 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:128/75 - N:103 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Fika 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD: 125/80 - N:104 - RR: 23 - SPO2:99% Eny, Fika 15.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:123/94 - N: 100 - RR: 23 - SPO2:99% Eriska 16.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:128/80 - N: 99 - RR: 22 - SPO2: 100% Eriska 17.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/90 - N: 105 - RR: 21 - SPO2: 100% Eriska 18.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 103 - RR: 23 - SPO2: 99% Eriska 18.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eriska 19.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/90 - N: 96 - RR: 21 - SPO2:99% Eriska 20.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 110 - RR: 23 - SPO2: 98% Eriska 20.05 3 Memberikan injeksi alprazolam 0,5 mg S: Klien mengatakan tidak nyeri ketika diinjeksi O: Alprazolam 0,5 mg tampak masuk melalui selang infus Eriska 21.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 128/70 - N: 107 - RR: 20 - SPO2:100% Eriska 22.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S :- O : - TD: 120/90 - N: 90 - RR: 20 - SPO2: 98% Rudy 23.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 110/80 - N: 107 - RR: 22% - SPO2: 99% Rudy Selasa, 22 Oktober 2019 00.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 110/96 - N: 99 - RR: 22% - SPO2: 98% Rudy 00.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan mau untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi -dahak tampak bisa dikeluarkan Rudy 01.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Rudy 02.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/70 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 97% Rudy 03.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/79 - N: 106 - RR: 23 - SPO2:100% Rudy 04.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/80 - N:99 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 05.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 90 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 06.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/70 - N: 98 - RR:21 - SPO2: 99% Rudy 06.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi 06.10 3 Memberikan obat oral: Amlodipin 10 mg, alprazolam 0,5 mg dan Lebesartan 300 mg S: Klien mengatakan akan meminum obat oral yang diberikan setelah makan O: Klien tampak meminum obat oral yang diberikan setelah makan 07.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 108 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 07.30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak nyaman Eny, Risky 07.40 2 Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak nyaman Eny, Risky 08.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 22% - SPO2:100 Eny, Risky 08.05 1 Memberikan injeksi Furosemide 1 ampul via selang infus S: Klien mengatakan setuju untuk diinjeksi O: Obat furosemide 1 ampul masuk via selang infus Eny, Risky 09.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2: 99% Eny, Risky 10.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 99% Eny, Risky 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Eny, Risky 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 123/90 - N: 110 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Risky 12.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Risky 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2:98% Eny, Risky 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:99 Eny, Risky V. CATATAN PERKEMBANGAN/ EVALUASI Hari/tanggal/jam No DX Evaluasi (evaluasi sumatif) Ttd/ Nama Senin 21/10/19 20.50 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas O: Klien tampak terpasang NRM 12Lpm, klien tampak sesak napas A: Masalah pola nafas belum membaik P: Intervensi dilanjutkan - Monitor TTV - Monitor pola nafas - Pemberian posisi nyaman - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 Eriska, Rudy Senin 21/10/19 20.55 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 4 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak memegangi dadanya yang sakit - Klien tampak cukup nyaman A: Masalah Nyeri Akut belum menurun P: Intervensi dilanjutkan - Kaji nyeri secara komprehensif - Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Eriska, Rudy Selasa 22/10/19 14.00 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang O: Klien tampak terpasang nasal kanul 4lpm, SPO2:98%, RR: 20x/mnt A: Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Intervensi dihentikan, klien pindah ruangan dahlia. Eny, Risky,Fika Selasa 22/10/19 14.10 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : -Klien tampak nyaman -Sp Cedocard 30 mikro dihentikan A: Masalah nyeri akut menurun P: Intervensi dihentikan klien pindah ruang dahliaKlien di transfer dari IGD ke ruang ICU dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada sudah sejak 2 hari, klien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di bagian dada, skala nyeri 5 nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien tampak meringis menahan nyeri, kien tampak memegangi bagian dada yang sakit, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan, akral teraba dingin, klien berkeringat dingin, kesadaran komposmentis, KU lemah, SPO2 90%, RR: 30x/mnt, heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >3 detik, suhu 36,30C, warna kulit pucat. Hasil EKG: Sinus takikardi, GDS: 172 mg/dl. Terapi yang didapatkan infus Assering 10 tpm, RL 8 tpm, syringe pump Cedocard 30 mikrogram/jam, injeksi Lasix 1x1 ampul, nebulizer/6 jam, obat oral: Amlodipin 1x 10 mg, Ibesartan 1x300mg, alprazolam 1x 0,5 mg. a. Lama keluhan : sejak 2 hari sebelum masuk RS b. Timbul keluhan : saat beraktivitas dan batuk c. Faktor pencetus : hipertensi dan usia d. Faktor yang memperberat : beraktivitas e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan respon pasien terhadap tindakan: istirahat, pelayanan medis terdekat keluarga klien langsung membawa klien ke IGD RST DR ASMIR 3. Riwayat penyakit dahulu a. Penyakit yang pernah dialami 1) Kanak-kanak : demam, batuk, pilek 2) Kecelakaan : tidak pernah 3) Pernah dirawat : klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis GEA dan HT 1 bulan yang lalu 4) Operasi : keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani operasi katarak b. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat dan makanan c. Imunisasi Klien mengatakan saat kecil imunisasinya lengkap d. Kebiasaan Sholat dan mengaji, serta berjualan sayuran di pasar 4. Riwayat kesehatan keluarga a. Genogram b. Keterangan: : Laki-laki : perempuan : Klien : Tinggal serumah : Meninggal 5. Riwayat kesehatan lingkungan Klien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan rapi. C. PENGKAJIAN FOKUS 1. Breathing Tidak terdapat gangguan pada jalan napas, lidah klien tidak jatuh, tidak ada benda asing pada jalan napas. Tidak terdapat edema mulut, laring, faring, disfagia, terdapat suara tambahan pada napas ronchi, klien mengatakan batuknya berdahak dan sulit dikeluarkan. Terdapat gangguan pada pola napas, klien tampak sesak nafas, frekuensi pernapasan 30 x/m, pernapasan cepat, terdapat suara nafas tambahan ronchi, klien tampak batuk berdahak dan menggunakan otot bantu nafas, tidak ada cuping hidung, saturasi oksigen 90% menggunakan Non Rebreathing Mask 12 Lpm. 2. Blood Heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >2 detik, akral dingin, suhu 36.3 0 C, warna kulit pucat, klien tampak berkeringat dingin, Tidak terdapat perdarahan eksternal. 3. Brain GCS: 15 / composmentis E4V6 M5. Ukuran pupil 3mm/3mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif. 4. Bladder Klien mengatakan BAK 4-5x sehari, klien tidak menggunakan selang kateter. 5. Bowel Klien mengatakan sejak sudah sejak 2 hari belum BAB. 6. Bone Fungsi muskuloskeletal klien cukup terganggu karena klien merasa lemah. D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan/penampilan umum a) Kesadaran : composmentis b) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 190/106mmH 2) Nadi Frekuensi : 136 x/mnt Irama : teratur Kekuatan : kuat 3) Respirasi Frekuensi : 30x/mnt Irama : teratur 4) Suhu : 36,30c 5) GDS : 172 mg/dl 6) SpO2 : 90% menggunakan NRM 12 lpm 7) BB : 55 kg 8) TB : 155 cm 2. Kepala a) Bentuk kepala : mesochephal b) Kulit kepala : bersih c) Rambut : ikal, beruban d) Muka : oval 1) Mata Palpebra : tidak oedema Konjugtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik Pupil : isokor Diameter ka/ki : 3/3 mm Reflek terhadap cahaya : + Penggunaan alat bantu : tidak 2) Hidung : simetris, tidak terdapat polip, terpasang NRM 12 lpm 3) Mulut : mukosa mulut lembab, simetris 4) Gigi : tidak terdapat caries gigi 5) Telinga : simetris, tidak ada serumen 3. Leher Tidak ada deviasi trakea, nilai JVP 8 cm, tidak terpasang trakeostomi. 4. Dada a. Paru-paru Inseksi : dada simetris, pernafasan cepat, ada penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak memegangi dada yang sakit Palpasi : taktil fremitus teraba, ada nyeri tekan Perkusi : sonor Auskultasi : ada suara napas tambahan ronchi Pengkajian Nyeri: P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul b. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, tidak ada jejas. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4 mid clavicularis sinistra, tidak ada nyeri tekan Palpasi : redup Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, ada gallop (+) 5. Abdomen a) Inspeksi : perut simetris, tidak ascites b) Auskultasi : terdengar bising usus 14 x/m c) Perkusi : tymphani d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. Genetalia : bersih 7. Rektum : bersih, tidak terdapat hemoroid 8. Ekstremitas a) Atas Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin Terpasang infus pump di tangan sebelah kanan dengan cairan Assering 10 tpm b) Bawah Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin 9. Balance cairan per 24 jam A : TB: 168 cm, BB : 55 kg Intake Output Analisa a. Minuman - 400 cc b. Makanan - 500 cc c. Cairan asering 10 tpm - 720 cc d. Cairan SP cedocard – 30 cc e. Obat Parenteral (lasix): 2 cc a. Urine - 450 cc b. Feses – 0 cc c. Muntah – 0 cc d. IWL - 816 cc Intake : 1652cc Output: 1266 cc Total 1652 cc Total 1266 cc Balance:+ 386 cc B : diit lunak rendah garam E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Tgl/ jam Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan hasil 03/10-2018 15.05 Hematologi Hemoglobin 8,5 g/dl 12,0-16,0 Rendah Leukosit 26.05 10 3sel 5,0-10,0 Tinggi Eritrosit 2.82 10 6sel 4,5-5,5 Rendah Trombosit 479 10 3sel 150-450 Tinggi Hematokrit 26.4 % 40-48 Rendah Mcv 93.5 fL 80-99 Normal Mch 30.1 Pg 26-32 Normal Mchc 32.2 g/dl 32-36 Normal Pdw 15.9 fl 9.0-17.0 Normal Eosinofil% 0.9 % 1-3 Rendah Basofil 0.4 % 0-1 Normal Neutrofil 78.4 % 50-70 Tinggi Lymfosit 18.3 % 20-40 Rendah Monosit 2.0 % 2-8 Normal Kimia Cholestrol Total 258.9 mg/dL <200 Tinggi Trigliserida 307.1 mg/dL <200 Tinggi Asam Urat 6.75 mg/dL <5.7 Tinggi Ureum 46 mg/dL 15-45 Tinggi F. TERAPI Tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan dan kandungan Fungsi dan farmakodinamik 21/10/2019 07.55 WIB Cairan IV Assering 10 tpm Cairan infus yang berisi larutan dextrose dan elektrolit dengan komposisi calcium chloride, potassium chloride, sodium chloride, sodium acetate, anhydrous dextrose Cairan asering digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh ketika pasien tidak dapat meminum cairan yang cukup atau dibutuhkan tambahan dari luar demi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Cedocard 3 ampul murni 30 mkg / jam Isosorbid dinitrat (ISDN) Mengatasai angina pektoris dan gagal jantung, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat lebih mudah mengalir ke jantung. Ringer Laktat 8 tpm Cairan isotonic yang mengandung natrium, klorida, kalium, kalsium dan laktat Untuk memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh. Obat Parenteral Inj. Lasix 1x 10mg ampul Golongan diuretic Untuk membuang cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait Obat Oral Amlodipine 1x 10 mg Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner. Alprazolam 1x 0,5 mg Obat golongan benzodiazepine Biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Ibesartan 1x 300 mg Golongan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik. Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II, dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, sehingga melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Nebulisasi Setiap 6 jam Bisolvon 2 cc 2 cc Bisolvon mengandung Bromhexine Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan sehingga mudah untuk dikeluarkan Pulmicort 2 ml 2 ml Obat golongan kortikosteroid Digunakan untuk meredakan dan mencegah gejala seperti sesak napas dan mengi. Obat ini bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran napas Ventolin 2,5 mg 2,5 mg Golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek yang mengandung zat aktif salbutamol Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan ara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi. II. ANALISA DATA Nama : Ny. S No. CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis Hari/tgl/ jam Data focus Problem Etiologi Senin, 21-10-2019 Jam 08:12 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak sulit di keluarkan DO : 1. Klien tampak sesak 2. Klien tampak batuk berdahak 3. Dahak sulit dikeluarkan 4. Klien tampak menggunakan NRM 12 Lpm. 5. Klien tampak pucat 6. Klien tampak lemah 7. Suara napas tambahan: ronchi 8. Klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan 9. TTV : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/mnt - R :30x/m - S : 36,30C - SpO2: 90% Pola napas tidak efektif (D.0005) Hambatan upaya napas Senin, 21-10-2019 Jam 08:15 WIB DS : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul DO : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegangi dadanya Nyeri Akut (0077) Agen pencedera fisiologis Senin, 21-10-2019 Jam 08:17 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan badan terasa lemah DO : 1. GCS: 15 (E4, V5, M6) 2. Kesadaran: Composmentis 3. Ku: Lemah 4. Klien tampak sesak 5. Kulit klien tampak pucat 6. TTV : - TD : 190/106 mmHg - N : 136x/m - Capillary refill time >3 detik - Ekg: Sinus Takikardi Penurunan curah jantung (0008) Perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas Diagnosa keperawatan: 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 5 dan tampak meringis. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas ditandai dengan lemah dan pucat, sinus takikardia pada hasil EKG, dan capillary refill time > 3 detik. III. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah pola napas tidak efektif klien membaik (L.01004) dengan kriteria hasil: - Dispnea cukup menurun (4) - Penggunaan otot bantu napas menurun (5) - Frekuensi napas membaik (5) - Kedalaman napas cukup membaik (4) Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Observasi a. Monitor pola napas b. Monitor bunyi napas c. Monitor sputum 2. Terapeutik a. Pertahankan kepatenan jalan napas a. Posisikan semi-fowler b. Berikan minum hangat c. Lakukan fisioterafi dada d. Lakukan penghisapan lendir e. Lakukan hiperoksigenasi f. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep g. Berikan oksigen jika perlu 3. Edukasi: a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi b. Ajarkan tehnik batuk efektif 4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam diharapkan masalah nyeri akut klien menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: - Keluhan nyeri menurun (5) - Meringis menurun (5) - Sikap protektif menurun (5) - Pola napas membaik (5) Manajemen Nyeri Observasi 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi respons nyeri non verbal 4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 9) Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3) Fasilitasi istirahat dan tidur 4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5) Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1) Kolaborasi pemberian analgetic IV. TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decompensasi Cordis Hari/ tanggal /jam No Dx Implementasi Respon Klien (evaluasi formatif) Tanda tangan/Nama Senin, 21 Nov 2019 Jam 09.00 1, 2 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/m - R :30x/m - S : 36,3 - SpO2 : 90 % Eny, Fika 09.10 1 Memonitor kesulitan dalam bernapas S : Klien mengatakan sesak napas O : - Klien tampak sesak - Klien tampak menggunakan NRM 12 lpm. - Klien tampak pucat - Klien tampak lemah Eny, Fika 09.15 1 Memberikan posisi nyaman semi fowler S : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semipowler O : klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler Eny, Fika 09.20 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen S : klien mengatakan sesak sedikit berkurang setelah pemberian oksigen O : terpasang NRM 12Lpm Eny, Fika 09:30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak meringis menahan nyeri - Klien tampak memegangi dadanya Eny, Fika 09.35 2 Mengajarkan dan anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak cukup nyaman -nyeri berkurang skala 4 Eny, Fika 09.40 2 .Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat S: - O: Cedocard 30 mikro/jam masuk lewat syringe pump Eny, Fika 10.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 168/64 - N: 109 - RR: 25 - SPO2:99% Eny, Fika 10.05 2 Monitor GCS dan KU S : O : KU lemah, kesadaran komposmentis Eny, Fika 10.10 2 Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung S: klien mengatakan sesak napas O: - Klien tampak sesak - klien tampak pucat - Ekstremitas atas-bawah teraba dingin. Eny, Fika 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/70 - N: 108 - RR:24 - SPO2:99% Eny, Fika 11.10 3 Instruksikan klien untuk istirahat total di tempat tidur S: Klien mengatakan akan mengikuti intruksi yang di berikan mengenai pola tidur. O : Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur Eny, Fika 11.15 3 Beri tahu klien dan keluarga untuk mengurangi aktivitas klien dan mengurangi jumlah pengunjung S: Klien mengatakan akan beristirahat total; keluarga mengatakan akan berkunjung bergantian O: Klien tampak beristirahat Eny, Fika 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:130/75 - N: 107 - RR: 23 - SPO2: 99% Eny, Fika 12.10 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan akan menghirup uap obat melalui hidung O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Fika 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:128/75 - N:103 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Fika 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD: 125/80 - N:104 - RR: 23 - SPO2:99% Eny, Fika 15.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:123/94 - N: 100 - RR: 23 - SPO2:99% Eriska 16.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:128/80 - N: 99 - RR: 22 - SPO2: 100% Eriska 17.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/90 - N: 105 - RR: 21 - SPO2: 100% Eriska 18.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 103 - RR: 23 - SPO2: 99% Eriska 18.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eriska 19.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/90 - N: 96 - RR: 21 - SPO2:99% Eriska 20.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 110 - RR: 23 - SPO2: 98% Eriska 20.05 3 Memberikan injeksi alprazolam 0,5 mg S: Klien mengatakan tidak nyeri ketika diinjeksi O: Alprazolam 0,5 mg tampak masuk melalui selang infus Eriska 21.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 128/70 - N: 107 - RR: 20 - SPO2:100% Eriska 22.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S :- O : - TD: 120/90 - N: 90 - RR: 20 - SPO2: 98% Rudy 23.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 110/80 - N: 107 - RR: 22% - SPO2: 99% Rudy Selasa, 22 Oktober 2019 00.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 110/96 - N: 99 - RR: 22% - SPO2: 98% Rudy 00.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan mau untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi -dahak tampak bisa dikeluarkan Rudy 01.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Rudy 02.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/70 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 97% Rudy 03.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/79 - N: 106 - RR: 23 - SPO2:100% Rudy 04.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/80 - N:99 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 05.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 90 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 06.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/70 - N: 98 - RR:21 - SPO2: 99% Rudy 06.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi 06.10 3 Memberikan obat oral: Amlodipin 10 mg, alprazolam 0,5 mg dan Lebesartan 300 mg S: Klien mengatakan akan meminum obat oral yang diberikan setelah makan O: Klien tampak meminum obat oral yang diberikan setelah makan 07.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 108 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 07.30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak nyaman Eny, Risky 07.40 2 Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak nyaman Eny, Risky 08.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 22% - SPO2:100 Eny, Risky 08.05 1 Memberikan injeksi Furosemide 1 ampul via selang infus S: Klien mengatakan setuju untuk diinjeksi O: Obat furosemide 1 ampul masuk via selang infus Eny, Risky 09.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2: 99% Eny, Risky 10.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 99% Eny, Risky 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Eny, Risky 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 123/90 - N: 110 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Risky 12.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Risky 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2:98% Eny, Risky 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:99 Eny, Risky V. CATATAN PERKEMBANGAN/ EVALUASI Hari/tanggal/jam No DX Evaluasi (evaluasi sumatif) Ttd/ Nama Senin 21/10/19 20.50 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas O: Klien tampak terpasang NRM 12Lpm, klien tampak sesak napas A: Masalah pola nafas belum membaik P: Intervensi dilanjutkan - Monitor TTV - Monitor pola nafas - Pemberian posisi nyaman - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 Eriska, Rudy Senin 21/10/19 20.55 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 4 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak memegangi dadanya yang sakit - Klien tampak cukup nyaman A: Masalah Nyeri Akut belum menurun P: Intervensi dilanjutkan - Kaji nyeri secara komprehensif - Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Eriska, Rudy Selasa 22/10/19 14.00 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang O: Klien tampak terpasang nasal kanul 4lpm, SPO2:98%, RR: 20x/mnt A: Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Intervensi dihentikan, klien pindah ruangan dahlia. Eny, Risky,Fika Selasa 22/10/19 14.10 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : -Klien tampak nyaman -Sp Cedocard 30 mikro dihentikan A: Masalah nyeri akut menurun P: Intervensi dihentikan klien pindah ruang dahlia Eny, Risky,Fika Eny, Risky,Fika Klien di transfer dari IGD ke ruang ICU dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada sudah sejak 2 hari, klien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di bagian dada, skala nyeri 5 nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien tampak meringis menahan nyeri, kien tampak memegangi bagian dada yang sakit, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan, akral teraba dingin, klien berkeringat dingin, kesadaran komposmentis, KU lemah, SPO2 90%, RR: 30x/mnt, heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >3 detik, suhu 36,30C, warna kulit pucat. Hasil EKG: Sinus takikardi, GDS: 172 mg/dl. Terapi yang didapatkan infus Assering 10 tpm, RL 8 tpm, syringe pump Cedocard 30 mikrogram/jam, injeksi Lasix 1x1 ampul, nebulizer/6 jam, obat oral: Amlodipin 1x 10 mg, Ibesartan 1x300mg, alprazolam 1x 0,5 mg. a. Lama keluhan : sejak 2 hari sebelum masuk RS b. Timbul keluhan : saat beraktivitas dan batuk c. Faktor pencetus : hipertensi dan usia d. Faktor yang memperberat : beraktivitas e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan respon pasien terhadap tindakan: istirahat, pelayanan medis terdekat keluarga klien langsung membawa klien ke IGD RST DR ASMIR 3. Riwayat penyakit dahulu a. Penyakit yang pernah dialami 1) Kanak-kanak : demam, batuk, pilek 2) Kecelakaan : tidak pernah 3) Pernah dirawat : klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis GEA dan HT 1 bulan yang lalu 4) Operasi : keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani operasi katarak b. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat dan makanan c. Imunisasi Klien mengatakan saat kecil imunisasinya lengkap d. Kebiasaan Sholat dan mengaji, serta berjualan sayuran di pasar 4. Riwayat kesehatan keluarga a. Genogram b. Keterangan: : Laki-laki : perempuan : Klien : Tinggal serumah : Meninggal 5. Riwayat kesehatan lingkungan Klien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan rapi. C. PENGKAJIAN FOKUS 1. Breathing Tidak terdapat gangguan pada jalan napas, lidah klien tidak jatuh, tidak ada benda asing pada jalan napas. Tidak terdapat edema mulut, laring, faring, disfagia, terdapat suara tambahan pada napas ronchi, klien mengatakan batuknya berdahak dan sulit dikeluarkan. Terdapat gangguan pada pola napas, klien tampak sesak nafas, frekuensi pernapasan 30 x/m, pernapasan cepat, terdapat suara nafas tambahan ronchi, klien tampak batuk berdahak dan menggunakan otot bantu nafas, tidak ada cuping hidung, saturasi oksigen 90% menggunakan Non Rebreathing Mask 12 Lpm. 2. Blood Heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >2 detik, akral dingin, suhu 36.3 0 C, warna kulit pucat, klien tampak berkeringat dingin, Tidak terdapat perdarahan eksternal. 3. Brain GCS: 15 / composmentis E4V6 M5. Ukuran pupil 3mm/3mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif. 4. Bladder Klien mengatakan BAK 4-5x sehari, klien tidak menggunakan selang kateter. 5. Bowel Klien mengatakan sejak sudah sejak 2 hari belum BAB. 6. Bone Fungsi muskuloskeletal klien cukup terganggu karena klien merasa lemah. D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan/penampilan umum a) Kesadaran : composmentis b) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 190/106mmH 2) Nadi Frekuensi : 136 x/mnt Irama : teratur Kekuatan : kuat 3) Respirasi Frekuensi : 30x/mnt Irama : teratur 4) Suhu : 36,30c 5) GDS : 172 mg/dl 6) SpO2 : 90% menggunakan NRM 12 lpm 7) BB : 55 kg 8) TB : 155 cm 2. Kepala a) Bentuk kepala : mesochephal b) Kulit kepala : bersih c) Rambut : ikal, beruban d) Muka : oval 1) Mata Palpebra : tidak oedema Konjugtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik Pupil : isokor Diameter ka/ki : 3/3 mm Reflek terhadap cahaya : + Penggunaan alat bantu : tidak 2) Hidung : simetris, tidak terdapat polip, terpasang NRM 12 lpm 3) Mulut : mukosa mulut lembab, simetris 4) Gigi : tidak terdapat caries gigi 5) Telinga : simetris, tidak ada serumen 3. Leher Tidak ada deviasi trakea, nilai JVP 8 cm, tidak terpasang trakeostomi. 4. Dada a. Paru-paru Inseksi : dada simetris, pernafasan cepat, ada penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak memegangi dada yang sakit Palpasi : taktil fremitus teraba, ada nyeri tekan Perkusi : sonor Auskultasi : ada suara napas tambahan ronchi Pengkajian Nyeri: P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul b. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, tidak ada jejas. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4 mid clavicularis sinistra, tidak ada nyeri tekan Palpasi : redup Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, ada gallop (+) 5. Abdomen a) Inspeksi : perut simetris, tidak ascites b) Auskultasi : terdengar bising usus 14 x/m c) Perkusi : tymphani d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. Genetalia : bersih 7. Rektum : bersih, tidak terdapat hemoroid 8. Ekstremitas a) Atas Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin Terpasang infus pump di tangan sebelah kanan dengan cairan Assering 10 tpm b) Bawah Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin 9. Balance cairan per 24 jam A : TB: 168 cm, BB : 55 kg Intake Output Analisa a. Minuman - 400 cc b. Makanan - 500 cc c. Cairan asering 10 tpm - 720 cc d. Cairan SP cedocard – 30 cc e. Obat Parenteral (lasix): 2 cc a. Urine - 450 cc b. Feses – 0 cc c. Muntah – 0 cc d. IWL - 816 cc Intake : 1652cc Output: 1266 cc Total 1652 cc Total 1266 cc Balance:+ 386 cc B : diit lunak rendah garam E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Tgl/ jam Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan hasil 03/10-2018 15.05 Hematologi Hemoglobin 8,5 g/dl 12,0-16,0 Rendah Leukosit 26.05 10 3sel 5,0-10,0 Tinggi Eritrosit 2.82 10 6sel 4,5-5,5 Rendah Trombosit 479 10 3sel 150-450 Tinggi Hematokrit 26.4 % 40-48 Rendah Mcv 93.5 fL 80-99 Normal Mch 30.1 Pg 26-32 Normal Mchc 32.2 g/dl 32-36 Normal Pdw 15.9 fl 9.0-17.0 Normal Eosinofil% 0.9 % 1-3 Rendah Basofil 0.4 % 0-1 Normal Neutrofil 78.4 % 50-70 Tinggi Lymfosit 18.3 % 20-40 Rendah Monosit 2.0 % 2-8 Normal Kimia Cholestrol Total 258.9 mg/dL <200 Tinggi Trigliserida 307.1 mg/dL <200 Tinggi Asam Urat 6.75 mg/dL <5.7 Tinggi Ureum 46 mg/dL 15-45 Tinggi F. TERAPI Tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan dan kandungan Fungsi dan farmakodinamik 21/10/2019 07.55 WIB Cairan IV Assering 10 tpm Cairan infus yang berisi larutan dextrose dan elektrolit dengan komposisi calcium chloride, potassium chloride, sodium chloride, sodium acetate, anhydrous dextrose Cairan asering digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh ketika pasien tidak dapat meminum cairan yang cukup atau dibutuhkan tambahan dari luar demi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Cedocard 3 ampul murni 30 mkg / jam Isosorbid dinitrat (ISDN) Mengatasai angina pektoris dan gagal jantung, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat lebih mudah mengalir ke jantung. Ringer Laktat 8 tpm Cairan isotonic yang mengandung natrium, klorida, kalium, kalsium dan laktat Untuk memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh. Obat Parenteral Inj. Lasix 1x 10mg ampul Golongan diuretic Untuk membuang cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait Obat Oral Amlodipine 1x 10 mg Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner. Alprazolam 1x 0,5 mg Obat golongan benzodiazepine Biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Ibesartan 1x 300 mg Golongan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik. Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II, dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, sehingga melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Nebulisasi Setiap 6 jam Bisolvon 2 cc 2 cc Bisolvon mengandung Bromhexine Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan sehingga mudah untuk dikeluarkan Pulmicort 2 ml 2 ml Obat golongan kortikosteroid Digunakan untuk meredakan dan mencegah gejala seperti sesak napas dan mengi. Obat ini bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran napas Ventolin 2,5 mg 2,5 mg Golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek yang mengandung zat aktif salbutamol Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan ara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi. II. ANALISA DATA Nama : Ny. S No. CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis Hari/tgl/ jam Data focus Problem Etiologi Senin, 21-10-2019 Jam 08:12 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak sulit di keluarkan DO : 1. Klien tampak sesak 2. Klien tampak batuk berdahak 3. Dahak sulit dikeluarkan 4. Klien tampak menggunakan NRM 12 Lpm. 5. Klien tampak pucat 6. Klien tampak lemah 7. Suara napas tambahan: ronchi 8. Klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan 9. TTV : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/mnt - R :30x/m - S : 36,30C - SpO2: 90% Pola napas tidak efektif (D.0005) Hambatan upaya napas Senin, 21-10-2019 Jam 08:15 WIB DS : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul DO : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegangi dadanya Nyeri Akut (0077) Agen pencedera fisiologis Senin, 21-10-2019 Jam 08:17 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan badan terasa lemah DO : 1. GCS: 15 (E4, V5, M6) 2. Kesadaran: Composmentis 3. Ku: Lemah 4. Klien tampak sesak 5. Kulit klien tampak pucat 6. TTV : - TD : 190/106 mmHg - N : 136x/m - Capillary refill time >3 detik - Ekg: Sinus Takikardi Penurunan curah jantung (0008) Perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas Diagnosa keperawatan: 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 5 dan tampak meringis. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas ditandai dengan lemah dan pucat, sinus takikardia pada hasil EKG, dan capillary refill time > 3 detik. III. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah pola napas tidak efektif klien membaik (L.01004) dengan kriteria hasil: - Dispnea cukup menurun (4) - Penggunaan otot bantu napas menurun (5) - Frekuensi napas membaik (5) - Kedalaman napas cukup membaik (4) Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Observasi a. Monitor pola napas b. Monitor bunyi napas c. Monitor sputum 2. Terapeutik a. Pertahankan kepatenan jalan napas a. Posisikan semi-fowler b. Berikan minum hangat c. Lakukan fisioterafi dada d. Lakukan penghisapan lendir e. Lakukan hiperoksigenasi f. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep g. Berikan oksigen jika perlu 3. Edukasi: a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi b. Ajarkan tehnik batuk efektif 4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam diharapkan masalah nyeri akut klien menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: - Keluhan nyeri menurun (5) - Meringis menurun (5) - Sikap protektif menurun (5) - Pola napas membaik (5) Manajemen Nyeri Observasi 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi respons nyeri non verbal 4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 9) Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3) Fasilitasi istirahat dan tidur 4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5) Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1) Kolaborasi pemberian analgetic IV. TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decompensasi Cordis Hari/ tanggal /jam No Dx Implementasi Respon Klien (evaluasi formatif) Tanda tangan/Nama Senin, 21 Nov 2019 Jam 09.00 1, 2 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/m - R :30x/m - S : 36,3 - SpO2 : 90 % Eny, Fika 09.10 1 Memonitor kesulitan dalam bernapas S : Klien mengatakan sesak napas O : - Klien tampak sesak - Klien tampak menggunakan NRM 12 lpm. - Klien tampak pucat - Klien tampak lemah Eny, Fika 09.15 1 Memberikan posisi nyaman semi fowler S : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semipowler O : klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler Eny, Fika 09.20 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen S : klien mengatakan sesak sedikit berkurang setelah pemberian oksigen O : terpasang NRM 12Lpm Eny, Fika 09:30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak meringis menahan nyeri - Klien tampak memegangi dadanya Eny, Fika 09.35 2 Mengajarkan dan anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak cukup nyaman -nyeri berkurang skala 4 Eny, Fika 09.40 2 .Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat S: - O: Cedocard 30 mikro/jam masuk lewat syringe pump Eny, Fika 10.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 168/64 - N: 109 - RR: 25 - SPO2:99% Eny, Fika 10.05 2 Monitor GCS dan KU S : O : KU lemah, kesadaran komposmentis Eny, Fika 10.10 2 Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung S: klien mengatakan sesak napas O: - Klien tampak sesak - klien tampak pucat - Ekstremitas atas-bawah teraba dingin. Eny, Fika 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/70 - N: 108 - RR:24 - SPO2:99% Eny, Fika 11.10 3 Instruksikan klien untuk istirahat total di tempat tidur S: Klien mengatakan akan mengikuti intruksi yang di berikan mengenai pola tidur. O : Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur Eny, Fika 11.15 3 Beri tahu klien dan keluarga untuk mengurangi aktivitas klien dan mengurangi jumlah pengunjung S: Klien mengatakan akan beristirahat total; keluarga mengatakan akan berkunjung bergantian O: Klien tampak beristirahat Eny, Fika 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:130/75 - N: 107 - RR: 23 - SPO2: 99% Eny, Fika 12.10 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan akan menghirup uap obat melalui hidung O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Fika 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:128/75 - N:103 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Fika 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD: 125/80 - N:104 - RR: 23 - SPO2:99% Eny, Fika 15.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:123/94 - N: 100 - RR: 23 - SPO2:99% Eriska 16.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:128/80 - N: 99 - RR: 22 - SPO2: 100% Eriska 17.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/90 - N: 105 - RR: 21 - SPO2: 100% Eriska 18.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 103 - RR: 23 - SPO2: 99% Eriska 18.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eriska 19.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/90 - N: 96 - RR: 21 - SPO2:99% Eriska 20.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 110 - RR: 23 - SPO2: 98% Eriska 20.05 3 Memberikan injeksi alprazolam 0,5 mg S: Klien mengatakan tidak nyeri ketika diinjeksi O: Alprazolam 0,5 mg tampak masuk melalui selang infus Eriska 21.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 128/70 - N: 107 - RR: 20 - SPO2:100% Eriska 22.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S :- O : - TD: 120/90 - N: 90 - RR: 20 - SPO2: 98% Rudy 23.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 110/80 - N: 107 - RR: 22% - SPO2: 99% Rudy Selasa, 22 Oktober 2019 00.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 110/96 - N: 99 - RR: 22% - SPO2: 98% Rudy 00.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan mau untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi -dahak tampak bisa dikeluarkan Rudy 01.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Rudy 02.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/70 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 97% Rudy 03.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/79 - N: 106 - RR: 23 - SPO2:100% Rudy 04.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/80 - N:99 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 05.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 90 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 06.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/70 - N: 98 - RR:21 - SPO2: 99% Rudy 06.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi 06.10 3 Memberikan obat oral: Amlodipin 10 mg, alprazolam 0,5 mg dan Lebesartan 300 mg S: Klien mengatakan akan meminum obat oral yang diberikan setelah makan O: Klien tampak meminum obat oral yang diberikan setelah makan 07.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 108 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 07.30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak nyaman Eny, Risky 07.40 2 Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak nyaman Eny, Risky 08.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 22% - SPO2:100 Eny, Risky 08.05 1 Memberikan injeksi Furosemide 1 ampul via selang infus S: Klien mengatakan setuju untuk diinjeksi O: Obat furosemide 1 ampul masuk via selang infus Eny, Risky 09.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2: 99% Eny, Risky 10.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 99% Eny, Risky 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Eny, Risky 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 123/90 - N: 110 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Risky 12.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Risky 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2:98% Eny, Risky 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:99 Eny, Risky V. CATATAN PERKEMBANGAN/ EVALUASI Hari/tanggal/jam No DX Evaluasi (evaluasi sumatif) Ttd/ Nama Senin 21/10/19 20.50 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas O: Klien tampak terpasang NRM 12Lpm, klien tampak sesak napas A: Masalah pola nafas belum membaik P: Intervensi dilanjutkan - Monitor TTV - Monitor pola nafas - Pemberian posisi nyaman - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 Eriska, Rudy Senin 21/10/19 20.55 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 4 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak memegangi dadanya yang sakit - Klien tampak cukup nyaman A: Masalah Nyeri Akut belum menurun P: Intervensi dilanjutkan - Kaji nyeri secara komprehensif - Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Eriska, Rudy Selasa 22/10/19 14.00 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang O: Klien tampak terpasang nasal kanul 4lpm, SPO2:98%, RR: 20x/mnt A: Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Intervensi dihentikan, klien pindah ruangan dahlia. Eny, Risky,Fika Selasa 22/10/19 14.10 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : -Klien tampak nyaman -Sp Cedocard 30 mikro dihentikan A: Masalah nyeri akut menurun P: Intervensi dihentikan klien pindah ruang dahlia Eny, Risky,Fika Klien di transfer dari IGD ke ruang ICU dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada sudah sejak 2 hari, klien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di bagian dada, skala nyeri 5 nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien tampak meringis menahan nyeri, kien tampak memegangi bagian dada yang sakit, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan, akral teraba dingin, klien berkeringat dingin, kesadaran komposmentis, KU lemah, SPO2 90%, RR: 30x/mnt, heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >3 detik, suhu 36,30C, warna kulit pucat. Hasil EKG: Sinus takikardi, GDS: 172 mg/dl. Terapi yang didapatkan infus Assering 10 tpm, RL 8 tpm, syringe pump Cedocard 30 mikrogram/jam, injeksi Lasix 1x1 ampul, nebulizer/6 jam, obat oral: Amlodipin 1x 10 mg, Ibesartan 1x300mg, alprazolam 1x 0,5 mg. a. Lama keluhan : sejak 2 hari sebelum masuk RS b. Timbul keluhan : saat beraktivitas dan batuk c. Faktor pencetus : hipertensi dan usia d. Faktor yang memperberat : beraktivitas e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan respon pasien terhadap tindakan: istirahat, pelayanan medis terdekat keluarga klien langsung membawa klien ke IGD RST DR ASMIR 3. Riwayat penyakit dahulu a. Penyakit yang pernah dialami 1) Kanak-kanak : demam, batuk, pilek 2) Kecelakaan : tidak pernah 3) Pernah dirawat : klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis GEA dan HT 1 bulan yang lalu 4) Operasi : keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani operasi katarak b. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat dan makanan c. Imunisasi Klien mengatakan saat kecil imunisasinya lengkap d. Kebiasaan Sholat dan mengaji, serta berjualan sayuran di pasar 4. Riwayat kesehatan keluarga a. Genogram b. Keterangan: : Laki-laki : perempuan : Klien : Tinggal serumah : Meninggal 5. Riwayat kesehatan lingkungan Klien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan rapi. C. PENGKAJIAN FOKUS 1. Breathing Tidak terdapat gangguan pada jalan napas, lidah klien tidak jatuh, tidak ada benda asing pada jalan napas. Tidak terdapat edema mulut, laring, faring, disfagia, terdapat suara tambahan pada napas ronchi, klien mengatakan batuknya berdahak dan sulit dikeluarkan. Terdapat gangguan pada pola napas, klien tampak sesak nafas, frekuensi pernapasan 30 x/m, pernapasan cepat, terdapat suara nafas tambahan ronchi, klien tampak batuk berdahak dan menggunakan otot bantu nafas, tidak ada cuping hidung, saturasi oksigen 90% menggunakan Non Rebreathing Mask 12 Lpm. 2. Blood Heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >2 detik, akral dingin, suhu 36.3 0 C, warna kulit pucat, klien tampak berkeringat dingin, Tidak terdapat perdarahan eksternal. 3. Brain GCS: 15 / composmentis E4V6 M5. Ukuran pupil 3mm/3mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif. 4. Bladder Klien mengatakan BAK 4-5x sehari, klien tidak menggunakan selang kateter. 5. Bowel Klien mengatakan sejak sudah sejak 2 hari belum BAB. 6. Bone Fungsi muskuloskeletal klien cukup terganggu karena klien merasa lemah. D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan/penampilan umum a) Kesadaran : composmentis b) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 190/106mmH 2) Nadi Frekuensi : 136 x/mnt Irama : teratur Kekuatan : kuat 3) Respirasi Frekuensi : 30x/mnt Irama : teratur 4) Suhu : 36,30c 5) GDS : 172 mg/dl 6) SpO2 : 90% menggunakan NRM 12 lpm 7) BB : 55 kg 8) TB : 155 cm 2. Kepala a) Bentuk kepala : mesochephal b) Kulit kepala : bersih c) Rambut : ikal, beruban d) Muka : oval 1) Mata Palpebra : tidak oedema Konjugtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik Pupil : isokor Diameter ka/ki : 3/3 mm Reflek terhadap cahaya : + Penggunaan alat bantu : tidak 2) Hidung : simetris, tidak terdapat polip, terpasang NRM 12 lpm 3) Mulut : mukosa mulut lembab, simetris 4) Gigi : tidak terdapat caries gigi 5) Telinga : simetris, tidak ada serumen 3. Leher Tidak ada deviasi trakea, nilai JVP 8 cm, tidak terpasang trakeostomi. 4. Dada a. Paru-paru Inseksi : dada simetris, pernafasan cepat, ada penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak memegangi dada yang sakit Palpasi : taktil fremitus teraba, ada nyeri tekan Perkusi : sonor Auskultasi : ada suara napas tambahan ronchi Pengkajian Nyeri: P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul b. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, tidak ada jejas. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4 mid clavicularis sinistra, tidak ada nyeri tekan Palpasi : redup Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, ada gallop (+) 5. Abdomen a) Inspeksi : perut simetris, tidak ascites b) Auskultasi : terdengar bising usus 14 x/m c) Perkusi : tymphani d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. Genetalia : bersih 7. Rektum : bersih, tidak terdapat hemoroid 8. Ekstremitas a) Atas Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin Terpasang infus pump di tangan sebelah kanan dengan cairan Assering 10 tpm b) Bawah Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin 9. Balance cairan per 24 jam A : TB: 168 cm, BB : 55 kg Intake Output Analisa a. Minuman - 400 cc b. Makanan - 500 cc c. Cairan asering 10 tpm - 720 cc d. Cairan SP cedocard – 30 cc e. Obat Parenteral (lasix): 2 cc a. Urine - 450 cc b. Feses – 0 cc c. Muntah – 0 cc d. IWL - 816 cc Intake : 1652cc Output: 1266 cc Total 1652 cc Total 1266 cc Balance:+ 386 cc B : diit lunak rendah garam E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Tgl/ jam Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan hasil 03/10-2018 15.05 Hematologi Hemoglobin 8,5 g/dl 12,0-16,0 Rendah Leukosit 26.05 10 3sel 5,0-10,0 Tinggi Eritrosit 2.82 10 6sel 4,5-5,5 Rendah Trombosit 479 10 3sel 150-450 Tinggi Hematokrit 26.4 % 40-48 Rendah Mcv 93.5 fL 80-99 Normal Mch 30.1 Pg 26-32 Normal Mchc 32.2 g/dl 32-36 Normal Pdw 15.9 fl 9.0-17.0 Normal Eosinofil% 0.9 % 1-3 Rendah Basofil 0.4 % 0-1 Normal Neutrofil 78.4 % 50-70 Tinggi Lymfosit 18.3 % 20-40 Rendah Monosit 2.0 % 2-8 Normal Kimia Cholestrol Total 258.9 mg/dL <200 Tinggi Trigliserida 307.1 mg/dL <200 Tinggi Asam Urat 6.75 mg/dL <5.7 Tinggi Ureum 46 mg/dL 15-45 Tinggi F. TERAPI Tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan dan kandungan Fungsi dan farmakodinamik 21/10/2019 07.55 WIB Cairan IV Assering 10 tpm Cairan infus yang berisi larutan dextrose dan elektrolit dengan komposisi calcium chloride, potassium chloride, sodium chloride, sodium acetate, anhydrous dextrose Cairan asering digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh ketika pasien tidak dapat meminum cairan yang cukup atau dibutuhkan tambahan dari luar demi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Cedocard 3 ampul murni 30 mkg / jam Isosorbid dinitrat (ISDN) Mengatasai angina pektoris dan gagal jantung, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat lebih mudah mengalir ke jantung. Ringer Laktat 8 tpm Cairan isotonic yang mengandung natrium, klorida, kalium, kalsium dan laktat Untuk memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh. Obat Parenteral Inj. Lasix 1x 10mg ampul Golongan diuretic Untuk membuang cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait Obat Oral Amlodipine 1x 10 mg Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner. Alprazolam 1x 0,5 mg Obat golongan benzodiazepine Biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Ibesartan 1x 300 mg Golongan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik. Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II, dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, sehingga melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Nebulisasi Setiap 6 jam Bisolvon 2 cc 2 cc Bisolvon mengandung Bromhexine Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan sehingga mudah untuk dikeluarkan Pulmicort 2 ml 2 ml Obat golongan kortikosteroid Digunakan untuk meredakan dan mencegah gejala seperti sesak napas dan mengi. Obat ini bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran napas Ventolin 2,5 mg 2,5 mg Golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek yang mengandung zat aktif salbutamol Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan ara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi. II. ANALISA DATA Nama : Ny. S No. CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis Hari/tgl/ jam Data focus Problem Etiologi Senin, 21-10-2019 Jam 08:12 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak sulit di keluarkan DO : 1. Klien tampak sesak 2. Klien tampak batuk berdahak 3. Dahak sulit dikeluarkan 4. Klien tampak menggunakan NRM 12 Lpm. 5. Klien tampak pucat 6. Klien tampak lemah 7. Suara napas tambahan: ronchi 8. Klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan 9. TTV : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/mnt - R :30x/m - S : 36,30C - SpO2: 90% Pola napas tidak efektif (D.0005) Hambatan upaya napas Senin, 21-10-2019 Jam 08:15 WIB DS : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul DO : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegangi dadanya Nyeri Akut (0077) Agen pencedera fisiologis Senin, 21-10-2019 Jam 08:17 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan badan terasa lemah DO : 1. GCS: 15 (E4, V5, M6) 2. Kesadaran: Composmentis 3. Ku: Lemah 4. Klien tampak sesak 5. Kulit klien tampak pucat 6. TTV : - TD : 190/106 mmHg - N : 136x/m - Capillary refill time >3 detik - Ekg: Sinus Takikardi Penurunan curah jantung (0008) Perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas Diagnosa keperawatan: 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 5 dan tampak meringis. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas ditandai dengan lemah dan pucat, sinus takikardia pada hasil EKG, dan capillary refill time > 3 detik. III. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah pola napas tidak efektif klien membaik (L.01004) dengan kriteria hasil: - Dispnea cukup menurun (4) - Penggunaan otot bantu napas menurun (5) - Frekuensi napas membaik (5) - Kedalaman napas cukup membaik (4) Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Observasi a. Monitor pola napas b. Monitor bunyi napas c. Monitor sputum 2. Terapeutik a. Pertahankan kepatenan jalan napas a. Posisikan semi-fowler b. Berikan minum hangat c. Lakukan fisioterafi dada d. Lakukan penghisapan lendir e. Lakukan hiperoksigenasi f. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep g. Berikan oksigen jika perlu 3. Edukasi: a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi b. Ajarkan tehnik batuk efektif 4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam diharapkan masalah nyeri akut klien menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: - Keluhan nyeri menurun (5) - Meringis menurun (5) - Sikap protektif menurun (5) - Pola napas membaik (5) Manajemen Nyeri Observasi 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi respons nyeri non verbal 4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 9) Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3) Fasilitasi istirahat dan tidur 4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5) Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1) Kolaborasi pemberian analgetic IV. TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decompensasi Cordis Hari/ tanggal /jam No Dx Implementasi Respon Klien (evaluasi formatif) Tanda tangan/Nama Senin, 21 Nov 2019 Jam 09.00 1, 2 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/m - R :30x/m - S : 36,3 - SpO2 : 90 % Eny, Fika 09.10 1 Memonitor kesulitan dalam bernapas S : Klien mengatakan sesak napas O : - Klien tampak sesak - Klien tampak menggunakan NRM 12 lpm. - Klien tampak pucat - Klien tampak lemah Eny, Fika 09.15 1 Memberikan posisi nyaman semi fowler S : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semipowler O : klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler Eny, Fika 09.20 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen S : klien mengatakan sesak sedikit berkurang setelah pemberian oksigen O : terpasang NRM 12Lpm Eny, Fika 09:30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak meringis menahan nyeri - Klien tampak memegangi dadanya Eny, Fika 09.35 2 Mengajarkan dan anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak cukup nyaman -nyeri berkurang skala 4 Eny, Fika 09.40 2 .Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat S: - O: Cedocard 30 mikro/jam masuk lewat syringe pump Eny, Fika 10.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 168/64 - N: 109 - RR: 25 - SPO2:99% Eny, Fika 10.05 2 Monitor GCS dan KU S : O : KU lemah, kesadaran komposmentis Eny, Fika 10.10 2 Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung S: klien mengatakan sesak napas O: - Klien tampak sesak - klien tampak pucat - Ekstremitas atas-bawah teraba dingin. Eny, Fika 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/70 - N: 108 - RR:24 - SPO2:99% Eny, Fika 11.10 3 Instruksikan klien untuk istirahat total di tempat tidur S: Klien mengatakan akan mengikuti intruksi yang di berikan mengenai pola tidur. O : Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur Eny, Fika 11.15 3 Beri tahu klien dan keluarga untuk mengurangi aktivitas klien dan mengurangi jumlah pengunjung S: Klien mengatakan akan beristirahat total; keluarga mengatakan akan berkunjung bergantian O: Klien tampak beristirahat Eny, Fika 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:130/75 - N: 107 - RR: 23 - SPO2: 99% Eny, Fika 12.10 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan akan menghirup uap obat melalui hidung O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Fika 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:128/75 - N:103 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Fika 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD: 125/80 - N:104 - RR: 23 - SPO2:99% Eny, Fika 15.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:123/94 - N: 100 - RR: 23 - SPO2:99% Eriska 16.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:128/80 - N: 99 - RR: 22 - SPO2: 100% Eriska 17.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/90 - N: 105 - RR: 21 - SPO2: 100% Eriska 18.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 103 - RR: 23 - SPO2: 99% Eriska 18.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eriska 19.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/90 - N: 96 - RR: 21 - SPO2:99% Eriska 20.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 110 - RR: 23 - SPO2: 98% Eriska 20.05 3 Memberikan injeksi alprazolam 0,5 mg S: Klien mengatakan tidak nyeri ketika diinjeksi O: Alprazolam 0,5 mg tampak masuk melalui selang infus Eriska 21.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 128/70 - N: 107 - RR: 20 - SPO2:100% Eriska 22.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S :- O : - TD: 120/90 - N: 90 - RR: 20 - SPO2: 98% Rudy 23.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 110/80 - N: 107 - RR: 22% - SPO2: 99% Rudy Selasa, 22 Oktober 2019 00.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 110/96 - N: 99 - RR: 22% - SPO2: 98% Rudy 00.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan mau untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi -dahak tampak bisa dikeluarkan Rudy 01.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Rudy 02.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/70 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 97% Rudy 03.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/79 - N: 106 - RR: 23 - SPO2:100% Rudy 04.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/80 - N:99 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 05.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 90 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 06.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/70 - N: 98 - RR:21 - SPO2: 99% Rudy 06.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi 06.10 3 Memberikan obat oral: Amlodipin 10 mg, alprazolam 0,5 mg dan Lebesartan 300 mg S: Klien mengatakan akan meminum obat oral yang diberikan setelah makan O: Klien tampak meminum obat oral yang diberikan setelah makan 07.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 108 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 07.30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak nyaman Eny, Risky 07.40 2 Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak nyaman Eny, Risky 08.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 22% - SPO2:100 Eny, Risky 08.05 1 Memberikan injeksi Furosemide 1 ampul via selang infus S: Klien mengatakan setuju untuk diinjeksi O: Obat furosemide 1 ampul masuk via selang infus Eny, Risky 09.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2: 99% Eny, Risky 10.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 99% Eny, Risky 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Eny, Risky 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 123/90 - N: 110 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Risky 12.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Risky 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2:98% Eny, Risky 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:99 Eny, Risky V. CATATAN PERKEMBANGAN/ EVALUASI Hari/tanggal/jam No DX Evaluasi (evaluasi sumatif) Ttd/ Nama Senin 21/10/19 20.50 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas O: Klien tampak terpasang NRM 12Lpm, klien tampak sesak napas A: Masalah pola nafas belum membaik P: Intervensi dilanjutkan - Monitor TTV - Monitor pola nafas - Pemberian posisi nyaman - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 Eriska, Rudy Senin 21/10/19 20.55 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 4 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak memegangi dadanya yang sakit - Klien tampak cukup nyaman A: Masalah Nyeri Akut belum menurun P: Intervensi dilanjutkan - Kaji nyeri secara komprehensif - Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Eriska, Rudy Selasa 22/10/19 14.00 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang O: Klien tampak terpasang nasal kanul 4lpm, SPO2:98%, RR: 20x/mnt A: Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Intervensi dihentikan, klien pindah ruangan dahlia. Eny, Risky,Fika Selasa 22/10/19 14.10 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : -Klien tampak nyaman -Sp Cedocard 30 mikro dihentikan A: Masalah nyeri akut menurun P: Intervensi dihentikan klien pindah ruang dahlia Eny, Risky,Fika Klien di transfer dari IGD ke ruang ICU dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada sudah sejak 2 hari, klien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di bagian dada, skala nyeri 5 nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien tampak meringis menahan nyeri, kien tampak memegangi bagian dada yang sakit, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan, akral teraba dingin, klien berkeringat dingin, kesadaran komposmentis, KU lemah, SPO2 90%, RR: 30x/mnt, heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >3 detik, suhu 36,30C, warna kulit pucat. Hasil EKG: Sinus takikardi, GDS: 172 mg/dl. Terapi yang didapatkan infus Assering 10 tpm, RL 8 tpm, syringe pump Cedocard 30 mikrogram/jam, injeksi Lasix 1x1 ampul, nebulizer/6 jam, obat oral: Amlodipin 1x 10 mg, Ibesartan 1x300mg, alprazolam 1x 0,5 mg. a. Lama keluhan : sejak 2 hari sebelum masuk RS b. Timbul keluhan : saat beraktivitas dan batuk c. Faktor pencetus : hipertensi dan usia d. Faktor yang memperberat : beraktivitas e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan respon pasien terhadap tindakan: istirahat, pelayanan medis terdekat keluarga klien langsung membawa klien ke IGD RST DR ASMIR 3. Riwayat penyakit dahulu a. Penyakit yang pernah dialami 1) Kanak-kanak : demam, batuk, pilek 2) Kecelakaan : tidak pernah 3) Pernah dirawat : klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis GEA dan HT 1 bulan yang lalu 4) Operasi : keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani operasi katarak b. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat dan makanan c. Imunisasi Klien mengatakan saat kecil imunisasinya lengkap d. Kebiasaan Sholat dan mengaji, serta berjualan sayuran di pasar 4. Riwayat kesehatan keluarga a. Genogram b. Keterangan: : Laki-laki : perempuan : Klien : Tinggal serumah : Meninggal 5. Riwayat kesehatan lingkungan Klien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan rapi. C. PENGKAJIAN FOKUS 1. Breathing Tidak terdapat gangguan pada jalan napas, lidah klien tidak jatuh, tidak ada benda asing pada jalan napas. Tidak terdapat edema mulut, laring, faring, disfagia, terdapat suara tambahan pada napas ronchi, klien mengatakan batuknya berdahak dan sulit dikeluarkan. Terdapat gangguan pada pola napas, klien tampak sesak nafas, frekuensi pernapasan 30 x/m, pernapasan cepat, terdapat suara nafas tambahan ronchi, klien tampak batuk berdahak dan menggunakan otot bantu nafas, tidak ada cuping hidung, saturasi oksigen 90% menggunakan Non Rebreathing Mask 12 Lpm. 2. Blood Heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >2 detik, akral dingin, suhu 36.3 0 C, warna kulit pucat, klien tampak berkeringat dingin, Tidak terdapat perdarahan eksternal. 3. Brain GCS: 15 / composmentis E4V6 M5. Ukuran pupil 3mm/3mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif. 4. Bladder Klien mengatakan BAK 4-5x sehari, klien tidak menggunakan selang kateter. 5. Bowel Klien mengatakan sejak sudah sejak 2 hari belum BAB. 6. Bone Fungsi muskuloskeletal klien cukup terganggu karena klien merasa lemah. D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan/penampilan umum a) Kesadaran : composmentis b) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 190/106mmH 2) Nadi Frekuensi : 136 x/mnt Irama : teratur Kekuatan : kuat 3) Respirasi Frekuensi : 30x/mnt Irama : teratur 4) Suhu : 36,30c 5) GDS : 172 mg/dl 6) SpO2 : 90% menggunakan NRM 12 lpm 7) BB : 55 kg 8) TB : 155 cm 2. Kepala a) Bentuk kepala : mesochephal b) Kulit kepala : bersih c) Rambut : ikal, beruban d) Muka : oval 1) Mata Palpebra : tidak oedema Konjugtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik Pupil : isokor Diameter ka/ki : 3/3 mm Reflek terhadap cahaya : + Penggunaan alat bantu : tidak 2) Hidung : simetris, tidak terdapat polip, terpasang NRM 12 lpm 3) Mulut : mukosa mulut lembab, simetris 4) Gigi : tidak terdapat caries gigi 5) Telinga : simetris, tidak ada serumen 3. Leher Tidak ada deviasi trakea, nilai JVP 8 cm, tidak terpasang trakeostomi. 4. Dada a. Paru-paru Inseksi : dada simetris, pernafasan cepat, ada penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak memegangi dada yang sakit Palpasi : taktil fremitus teraba, ada nyeri tekan Perkusi : sonor Auskultasi : ada suara napas tambahan ronchi Pengkajian Nyeri: P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul b. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, tidak ada jejas. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4 mid clavicularis sinistra, tidak ada nyeri tekan Palpasi : redup Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, ada gallop (+) 5. Abdomen a) Inspeksi : perut simetris, tidak ascites b) Auskultasi : terdengar bising usus 14 x/m c) Perkusi : tymphani d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. Genetalia : bersih 7. Rektum : bersih, tidak terdapat hemoroid 8. Ekstremitas a) Atas Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin Terpasang infus pump di tangan sebelah kanan dengan cairan Assering 10 tpm b) Bawah Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin 9. Balance cairan per 24 jam A : TB: 168 cm, BB : 55 kg Intake Output Analisa a. Minuman - 400 cc b. Makanan - 500 cc c. Cairan asering 10 tpm - 720 cc d. Cairan SP cedocard – 30 cc e. Obat Parenteral (lasix): 2 cc a. Urine - 450 cc b. Feses – 0 cc c. Muntah – 0 cc d. IWL - 816 cc Intake : 1652cc Output: 1266 cc Total 1652 cc Total 1266 cc Balance:+ 386 cc B : diit lunak rendah garam E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Tgl/ jam Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan hasil 03/10-2018 15.05 Hematologi Hemoglobin 8,5 g/dl 12,0-16,0 Rendah Leukosit 26.05 10 3sel 5,0-10,0 Tinggi Eritrosit 2.82 10 6sel 4,5-5,5 Rendah Trombosit 479 10 3sel 150-450 Tinggi Hematokrit 26.4 % 40-48 Rendah Mcv 93.5 fL 80-99 Normal Mch 30.1 Pg 26-32 Normal Mchc 32.2 g/dl 32-36 Normal Pdw 15.9 fl 9.0-17.0 Normal Eosinofil% 0.9 % 1-3 Rendah Basofil 0.4 % 0-1 Normal Neutrofil 78.4 % 50-70 Tinggi Lymfosit 18.3 % 20-40 Rendah Monosit 2.0 % 2-8 Normal Kimia Cholestrol Total 258.9 mg/dL <200 Tinggi Trigliserida 307.1 mg/dL <200 Tinggi Asam Urat 6.75 mg/dL <5.7 Tinggi Ureum 46 mg/dL 15-45 Tinggi F. TERAPI Tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan dan kandungan Fungsi dan farmakodinamik 21/10/2019 07.55 WIB Cairan IV Assering 10 tpm Cairan infus yang berisi larutan dextrose dan elektrolit dengan komposisi calcium chloride, potassium chloride, sodium chloride, sodium acetate, anhydrous dextrose Cairan asering digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh ketika pasien tidak dapat meminum cairan yang cukup atau dibutuhkan tambahan dari luar demi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Cedocard 3 ampul murni 30 mkg / jam Isosorbid dinitrat (ISDN) Mengatasai angina pektoris dan gagal jantung, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat lebih mudah mengalir ke jantung. Ringer Laktat 8 tpm Cairan isotonic yang mengandung natrium, klorida, kalium, kalsium dan laktat Untuk memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh. Obat Parenteral Inj. Lasix 1x 10mg ampul Golongan diuretic Untuk membuang cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait Obat Oral Amlodipine 1x 10 mg Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner. Alprazolam 1x 0,5 mg Obat golongan benzodiazepine Biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Ibesartan 1x 300 mg Golongan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik. Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II, dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, sehingga melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Nebulisasi Setiap 6 jam Bisolvon 2 cc 2 cc Bisolvon mengandung Bromhexine Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan sehingga mudah untuk dikeluarkan Pulmicort 2 ml 2 ml Obat golongan kortikosteroid Digunakan untuk meredakan dan mencegah gejala seperti sesak napas dan mengi. Obat ini bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran napas Ventolin 2,5 mg 2,5 mg Golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek yang mengandung zat aktif salbutamol Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan ara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi. II. ANALISA DATA Nama : Ny. S No. CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis Hari/tgl/ jam Data focus Problem Etiologi Senin, 21-10-2019 Jam 08:12 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak sulit di keluarkan DO : 1. Klien tampak sesak 2. Klien tampak batuk berdahak 3. Dahak sulit dikeluarkan 4. Klien tampak menggunakan NRM 12 Lpm. 5. Klien tampak pucat 6. Klien tampak lemah 7. Suara napas tambahan: ronchi 8. Klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan 9. TTV : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/mnt - R :30x/m - S : 36,30C - SpO2: 90% Pola napas tidak efektif (D.0005) Hambatan upaya napas Senin, 21-10-2019 Jam 08:15 WIB DS : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul DO : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegangi dadanya Nyeri Akut (0077) Agen pencedera fisiologis Senin, 21-10-2019 Jam 08:17 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan badan terasa lemah DO : 1. GCS: 15 (E4, V5, M6) 2. Kesadaran: Composmentis 3. Ku: Lemah 4. Klien tampak sesak 5. Kulit klien tampak pucat 6. TTV : - TD : 190/106 mmHg - N : 136x/m - Capillary refill time >3 detik - Ekg: Sinus Takikardi Penurunan curah jantung (0008) Perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas Diagnosa keperawatan: 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 5 dan tampak meringis. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas ditandai dengan lemah dan pucat, sinus takikardia pada hasil EKG, dan capillary refill time > 3 detik. III. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah pola napas tidak efektif klien membaik (L.01004) dengan kriteria hasil: - Dispnea cukup menurun (4) - Penggunaan otot bantu napas menurun (5) - Frekuensi napas membaik (5) - Kedalaman napas cukup membaik (4) Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Observasi a. Monitor pola napas b. Monitor bunyi napas c. Monitor sputum 2. Terapeutik a. Pertahankan kepatenan jalan napas a. Posisikan semi-fowler b. Berikan minum hangat c. Lakukan fisioterafi dada d. Lakukan penghisapan lendir e. Lakukan hiperoksigenasi f. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep g. Berikan oksigen jika perlu 3. Edukasi: a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi b. Ajarkan tehnik batuk efektif 4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam diharapkan masalah nyeri akut klien menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: - Keluhan nyeri menurun (5) - Meringis menurun (5) - Sikap protektif menurun (5) - Pola napas membaik (5) Manajemen Nyeri Observasi 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi respons nyeri non verbal 4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 9) Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3) Fasilitasi istirahat dan tidur 4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5) Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1) Kolaborasi pemberian analgetic IV. TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decompensasi Cordis Hari/ tanggal /jam No Dx Implementasi Respon Klien (evaluasi formatif) Tanda tangan/Nama Senin, 21 Nov 2019 Jam 09.00 1, 2 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/m - R :30x/m - S : 36,3 - SpO2 : 90 % Eny, Fika 09.10 1 Memonitor kesulitan dalam bernapas S : Klien mengatakan sesak napas O : - Klien tampak sesak - Klien tampak menggunakan NRM 12 lpm. - Klien tampak pucat - Klien tampak lemah Eny, Fika 09.15 1 Memberikan posisi nyaman semi fowler S : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semipowler O : klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler Eny, Fika 09.20 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen S : klien mengatakan sesak sedikit berkurang setelah pemberian oksigen O : terpasang NRM 12Lpm Eny, Fika 09:30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak meringis menahan nyeri - Klien tampak memegangi dadanya Eny, Fika 09.35 2 Mengajarkan dan anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak cukup nyaman -nyeri berkurang skala 4 Eny, Fika 09.40 2 .Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat S: - O: Cedocard 30 mikro/jam masuk lewat syringe pump Eny, Fika 10.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 168/64 - N: 109 - RR: 25 - SPO2:99% Eny, Fika 10.05 2 Monitor GCS dan KU S : O : KU lemah, kesadaran komposmentis Eny, Fika 10.10 2 Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung S: klien mengatakan sesak napas O: - Klien tampak sesak - klien tampak pucat - Ekstremitas atas-bawah teraba dingin. Eny, Fika 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/70 - N: 108 - RR:24 - SPO2:99% Eny, Fika 11.10 3 Instruksikan klien untuk istirahat total di tempat tidur S: Klien mengatakan akan mengikuti intruksi yang di berikan mengenai pola tidur. O : Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur Eny, Fika 11.15 3 Beri tahu klien dan keluarga untuk mengurangi aktivitas klien dan mengurangi jumlah pengunjung S: Klien mengatakan akan beristirahat total; keluarga mengatakan akan berkunjung bergantian O: Klien tampak beristirahat Eny, Fika 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:130/75 - N: 107 - RR: 23 - SPO2: 99% Eny, Fika 12.10 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan akan menghirup uap obat melalui hidung O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Fika 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:128/75 - N:103 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Fika 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD: 125/80 - N:104 - RR: 23 - SPO2:99% Eny, Fika 15.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:123/94 - N: 100 - RR: 23 - SPO2:99% Eriska 16.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:128/80 - N: 99 - RR: 22 - SPO2: 100% Eriska 17.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/90 - N: 105 - RR: 21 - SPO2: 100% Eriska 18.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 103 - RR: 23 - SPO2: 99% Eriska 18.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eriska 19.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/90 - N: 96 - RR: 21 - SPO2:99% Eriska 20.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 110 - RR: 23 - SPO2: 98% Eriska 20.05 3 Memberikan injeksi alprazolam 0,5 mg S: Klien mengatakan tidak nyeri ketika diinjeksi O: Alprazolam 0,5 mg tampak masuk melalui selang infus Eriska 21.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 128/70 - N: 107 - RR: 20 - SPO2:100% Eriska 22.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S :- O : - TD: 120/90 - N: 90 - RR: 20 - SPO2: 98% Rudy 23.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 110/80 - N: 107 - RR: 22% - SPO2: 99% Rudy Selasa, 22 Oktober 2019 00.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 110/96 - N: 99 - RR: 22% - SPO2: 98% Rudy 00.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan mau untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi -dahak tampak bisa dikeluarkan Rudy 01.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Rudy 02.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/70 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 97% Rudy 03.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/79 - N: 106 - RR: 23 - SPO2:100% Rudy 04.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/80 - N:99 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 05.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 90 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 06.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/70 - N: 98 - RR:21 - SPO2: 99% Rudy 06.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi 06.10 3 Memberikan obat oral: Amlodipin 10 mg, alprazolam 0,5 mg dan Lebesartan 300 mg S: Klien mengatakan akan meminum obat oral yang diberikan setelah makan O: Klien tampak meminum obat oral yang diberikan setelah makan 07.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 108 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 07.30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak nyaman Eny, Risky 07.40 2 Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak nyaman Eny, Risky 08.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 22% - SPO2:100 Eny, Risky 08.05 1 Memberikan injeksi Furosemide 1 ampul via selang infus S: Klien mengatakan setuju untuk diinjeksi O: Obat furosemide 1 ampul masuk via selang infus Eny, Risky 09.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2: 99% Eny, Risky 10.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 99% Eny, Risky 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Eny, Risky 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 123/90 - N: 110 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Risky 12.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Risky 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2:98% Eny, Risky 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:99 Eny, Risky V. CATATAN PERKEMBANGAN/ EVALUASI Hari/tanggal/jam No DX Evaluasi (evaluasi sumatif) Ttd/ Nama Senin 21/10/19 20.50 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas O: Klien tampak terpasang NRM 12Lpm, klien tampak sesak napas A: Masalah pola nafas belum membaik P: Intervensi dilanjutkan - Monitor TTV - Monitor pola nafas - Pemberian posisi nyaman - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 Eriska, Rudy Senin 21/10/19 20.55 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 4 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak memegangi dadanya yang sakit - Klien tampak cukup nyaman A: Masalah Nyeri Akut belum menurun P: Intervensi dilanjutkan - Kaji nyeri secara komprehensif - Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Eriska, Rudy Selasa 22/10/19 14.00 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang O: Klien tampak terpasang nasal kanul 4lpm, SPO2:98%, RR: 20x/mnt A: Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Intervensi dihentikan, klien pindah ruangan dahlia. Eny, Risky,Fika Selasa 22/10/19 14.10 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : -Klien tampak nyaman -Sp Cedocard 30 mikro dihentikan A: Masalah nyeri akut menurun P: Intervensi dihentikan klien pindah ruang dahlia Eny, Risky,Fika Klien di transfer dari IGD ke ruang ICU dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada sudah sejak 2 hari, klien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di bagian dada, skala nyeri 5 nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien tampak meringis menahan nyeri, kien tampak memegangi bagian dada yang sakit, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan, akral teraba dingin, klien berkeringat dingin, kesadaran komposmentis, KU lemah, SPO2 90%, RR: 30x/mnt, heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >3 detik, suhu 36,30C, warna kulit pucat. Hasil EKG: Sinus takikardi, GDS: 172 mg/dl. Terapi yang didapatkan infus Assering 10 tpm, RL 8 tpm, syringe pump Cedocard 30 mikrogram/jam, injeksi Lasix 1x1 ampul, nebulizer/6 jam, obat oral: Amlodipin 1x 10 mg, Ibesartan 1x300mg, alprazolam 1x 0,5 mg. a. Lama keluhan : sejak 2 hari sebelum masuk RS b. Timbul keluhan : saat beraktivitas dan batuk c. Faktor pencetus : hipertensi dan usia d. Faktor yang memperberat : beraktivitas e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan respon pasien terhadap tindakan: istirahat, pelayanan medis terdekat keluarga klien langsung membawa klien ke IGD RST DR ASMIR 3. Riwayat penyakit dahulu a. Penyakit yang pernah dialami 1) Kanak-kanak : demam, batuk, pilek 2) Kecelakaan : tidak pernah 3) Pernah dirawat : klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis GEA dan HT 1 bulan yang lalu 4) Operasi : keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani operasi katarak b. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat dan makanan c. Imunisasi Klien mengatakan saat kecil imunisasinya lengkap d. Kebiasaan Sholat dan mengaji, serta berjualan sayuran di pasar 4. Riwayat kesehatan keluarga a. Genogram b. Keterangan: : Laki-laki : perempuan : Klien : Tinggal serumah : Meninggal 5. Riwayat kesehatan lingkungan Klien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan rapi. C. PENGKAJIAN FOKUS 1. Breathing Tidak terdapat gangguan pada jalan napas, lidah klien tidak jatuh, tidak ada benda asing pada jalan napas. Tidak terdapat edema mulut, laring, faring, disfagia, terdapat suara tambahan pada napas ronchi, klien mengatakan batuknya berdahak dan sulit dikeluarkan. Terdapat gangguan pada pola napas, klien tampak sesak nafas, frekuensi pernapasan 30 x/m, pernapasan cepat, terdapat suara nafas tambahan ronchi, klien tampak batuk berdahak dan menggunakan otot bantu nafas, tidak ada cuping hidung, saturasi oksigen 90% menggunakan Non Rebreathing Mask 12 Lpm. 2. Blood Heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >2 detik, akral dingin, suhu 36.3 0 C, warna kulit pucat, klien tampak berkeringat dingin, Tidak terdapat perdarahan eksternal. 3. Brain GCS: 15 / composmentis E4V6 M5. Ukuran pupil 3mm/3mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif. 4. Bladder Klien mengatakan BAK 4-5x sehari, klien tidak menggunakan selang kateter. 5. Bowel Klien mengatakan sejak sudah sejak 2 hari belum BAB. 6. Bone Fungsi muskuloskeletal klien cukup terganggu karena klien merasa lemah. D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan/penampilan umum a) Kesadaran : composmentis b) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 190/106mmH 2) Nadi Frekuensi : 136 x/mnt Irama : teratur Kekuatan : kuat 3) Respirasi Frekuensi : 30x/mnt Irama : teratur 4) Suhu : 36,30c 5) GDS : 172 mg/dl 6) SpO2 : 90% menggunakan NRM 12 lpm 7) BB : 55 kg 8) TB : 155 cm 2. Kepala a) Bentuk kepala : mesochephal b) Kulit kepala : bersih c) Rambut : ikal, beruban d) Muka : oval 1) Mata Palpebra : tidak oedema Konjugtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik Pupil : isokor Diameter ka/ki : 3/3 mm Reflek terhadap cahaya : + Penggunaan alat bantu : tidak 2) Hidung : simetris, tidak terdapat polip, terpasang NRM 12 lpm 3) Mulut : mukosa mulut lembab, simetris 4) Gigi : tidak terdapat caries gigi 5) Telinga : simetris, tidak ada serumen 3. Leher Tidak ada deviasi trakea, nilai JVP 8 cm, tidak terpasang trakeostomi. 4. Dada a. Paru-paru Inseksi : dada simetris, pernafasan cepat, ada penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak memegangi dada yang sakit Palpasi : taktil fremitus teraba, ada nyeri tekan Perkusi : sonor Auskultasi : ada suara napas tambahan ronchi Pengkajian Nyeri: P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul b. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, tidak ada jejas. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4 mid clavicularis sinistra, tidak ada nyeri tekan Palpasi : redup Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, ada gallop (+) 5. Abdomen a) Inspeksi : perut simetris, tidak ascites b) Auskultasi : terdengar bising usus 14 x/m c) Perkusi : tymphani d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. Genetalia : bersih 7. Rektum : bersih, tidak terdapat hemoroid 8. Ekstremitas a) Atas Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin Terpasang infus pump di tangan sebelah kanan dengan cairan Assering 10 tpm b) Bawah Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin 9. Balance cairan per 24 jam A : TB: 168 cm, BB : 55 kg Intake Output Analisa a. Minuman - 400 cc b. Makanan - 500 cc c. Cairan asering 10 tpm - 720 cc d. Cairan SP cedocard – 30 cc e. Obat Parenteral (lasix): 2 cc a. Urine - 450 cc b. Feses – 0 cc c. Muntah – 0 cc d. IWL - 816 cc Intake : 1652cc Output: 1266 cc Total 1652 cc Total 1266 cc Balance:+ 386 cc B : diit lunak rendah garam E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Tgl/ jam Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan hasil 03/10-2018 15.05 Hematologi Hemoglobin 8,5 g/dl 12,0-16,0 Rendah Leukosit 26.05 10 3sel 5,0-10,0 Tinggi Eritrosit 2.82 10 6sel 4,5-5,5 Rendah Trombosit 479 10 3sel 150-450 Tinggi Hematokrit 26.4 % 40-48 Rendah Mcv 93.5 fL 80-99 Normal Mch 30.1 Pg 26-32 Normal Mchc 32.2 g/dl 32-36 Normal Pdw 15.9 fl 9.0-17.0 Normal Eosinofil% 0.9 % 1-3 Rendah Basofil 0.4 % 0-1 Normal Neutrofil 78.4 % 50-70 Tinggi Lymfosit 18.3 % 20-40 Rendah Monosit 2.0 % 2-8 Normal Kimia Cholestrol Total 258.9 mg/dL <200 Tinggi Trigliserida 307.1 mg/dL <200 Tinggi Asam Urat 6.75 mg/dL <5.7 Tinggi Ureum 46 mg/dL 15-45 Tinggi F. TERAPI Tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan dan kandungan Fungsi dan farmakodinamik 21/10/2019 07.55 WIB Cairan IV Assering 10 tpm Cairan infus yang berisi larutan dextrose dan elektrolit dengan komposisi calcium chloride, potassium chloride, sodium chloride, sodium acetate, anhydrous dextrose Cairan asering digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh ketika pasien tidak dapat meminum cairan yang cukup atau dibutuhkan tambahan dari luar demi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Cedocard 3 ampul murni 30 mkg / jam Isosorbid dinitrat (ISDN) Mengatasai angina pektoris dan gagal jantung, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat lebih mudah mengalir ke jantung. Ringer Laktat 8 tpm Cairan isotonic yang mengandung natrium, klorida, kalium, kalsium dan laktat Untuk memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh. Obat Parenteral Inj. Lasix 1x 10mg ampul Golongan diuretic Untuk membuang cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait Obat Oral Amlodipine 1x 10 mg Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner. Alprazolam 1x 0,5 mg Obat golongan benzodiazepine Biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Ibesartan 1x 300 mg Golongan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik. Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II, dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, sehingga melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Nebulisasi Setiap 6 jam Bisolvon 2 cc 2 cc Bisolvon mengandung Bromhexine Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan sehingga mudah untuk dikeluarkan Pulmicort 2 ml 2 ml Obat golongan kortikosteroid Digunakan untuk meredakan dan mencegah gejala seperti sesak napas dan mengi. Obat ini bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran napas Ventolin 2,5 mg 2,5 mg Golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek yang mengandung zat aktif salbutamol Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan ara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi. II. ANALISA DATA Nama : Ny. S No. CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis Hari/tgl/ jam Data focus Problem Etiologi Senin, 21-10-2019 Jam 08:12 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak sulit di keluarkan DO : 1. Klien tampak sesak 2. Klien tampak batuk berdahak 3. Dahak sulit dikeluarkan 4. Klien tampak menggunakan NRM 12 Lpm. 5. Klien tampak pucat 6. Klien tampak lemah 7. Suara napas tambahan: ronchi 8. Klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan 9. TTV : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/mnt - R :30x/m - S : 36,30C - SpO2: 90% Pola napas tidak efektif (D.0005) Hambatan upaya napas Senin, 21-10-2019 Jam 08:15 WIB DS : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul DO : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegangi dadanya Nyeri Akut (0077) Agen pencedera fisiologis Senin, 21-10-2019 Jam 08:17 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan badan terasa lemah DO : 1. GCS: 15 (E4, V5, M6) 2. Kesadaran: Composmentis 3. Ku: Lemah 4. Klien tampak sesak 5. Kulit klien tampak pucat 6. TTV : - TD : 190/106 mmHg - N : 136x/m - Capillary refill time >3 detik - Ekg: Sinus Takikardi Penurunan curah jantung (0008) Perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas Diagnosa keperawatan: 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 5 dan tampak meringis. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas ditandai dengan lemah dan pucat, sinus takikardia pada hasil EKG, dan capillary refill time > 3 detik. III. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah pola napas tidak efektif klien membaik (L.01004) dengan kriteria hasil: - Dispnea cukup menurun (4) - Penggunaan otot bantu napas menurun (5) - Frekuensi napas membaik (5) - Kedalaman napas cukup membaik (4) Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Observasi a. Monitor pola napas b. Monitor bunyi napas c. Monitor sputum 2. Terapeutik a. Pertahankan kepatenan jalan napas a. Posisikan semi-fowler b. Berikan minum hangat c. Lakukan fisioterafi dada d. Lakukan penghisapan lendir e. Lakukan hiperoksigenasi f. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep g. Berikan oksigen jika perlu 3. Edukasi: a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi b. Ajarkan tehnik batuk efektif 4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam diharapkan masalah nyeri akut klien menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: - Keluhan nyeri menurun (5) - Meringis menurun (5) - Sikap protektif menurun (5) - Pola napas membaik (5) Manajemen Nyeri Observasi 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi respons nyeri non verbal 4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 9) Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3) Fasilitasi istirahat dan tidur 4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5) Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1) Kolaborasi pemberian analgetic IV. TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decompensasi Cordis Hari/ tanggal /jam No Dx Implementasi Respon Klien (evaluasi formatif) Tanda tangan/Nama Senin, 21 Nov 2019 Jam 09.00 1, 2 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/m - R :30x/m - S : 36,3 - SpO2 : 90 % Eny, Fika 09.10 1 Memonitor kesulitan dalam bernapas S : Klien mengatakan sesak napas O : - Klien tampak sesak - Klien tampak menggunakan NRM 12 lpm. - Klien tampak pucat - Klien tampak lemah Eny, Fika 09.15 1 Memberikan posisi nyaman semi fowler S : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semipowler O : klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler Eny, Fika 09.20 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen S : klien mengatakan sesak sedikit berkurang setelah pemberian oksigen O : terpasang NRM 12Lpm Eny, Fika 09:30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak meringis menahan nyeri - Klien tampak memegangi dadanya Eny, Fika 09.35 2 Mengajarkan dan anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak cukup nyaman -nyeri berkurang skala 4 Eny, Fika 09.40 2 .Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat S: - O: Cedocard 30 mikro/jam masuk lewat syringe pump Eny, Fika 10.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 168/64 - N: 109 - RR: 25 - SPO2:99% Eny, Fika 10.05 2 Monitor GCS dan KU S : O : KU lemah, kesadaran komposmentis Eny, Fika 10.10 2 Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung S: klien mengatakan sesak napas O: - Klien tampak sesak - klien tampak pucat - Ekstremitas atas-bawah teraba dingin. Eny, Fika 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/70 - N: 108 - RR:24 - SPO2:99% Eny, Fika 11.10 3 Instruksikan klien untuk istirahat total di tempat tidur S: Klien mengatakan akan mengikuti intruksi yang di berikan mengenai pola tidur. O : Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur Eny, Fika 11.15 3 Beri tahu klien dan keluarga untuk mengurangi aktivitas klien dan mengurangi jumlah pengunjung S: Klien mengatakan akan beristirahat total; keluarga mengatakan akan berkunjung bergantian O: Klien tampak beristirahat Eny, Fika 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:130/75 - N: 107 - RR: 23 - SPO2: 99% Eny, Fika 12.10 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan akan menghirup uap obat melalui hidung O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Fika 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:128/75 - N:103 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Fika 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD: 125/80 - N:104 - RR: 23 - SPO2:99% Eny, Fika 15.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:123/94 - N: 100 - RR: 23 - SPO2:99% Eriska 16.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:128/80 - N: 99 - RR: 22 - SPO2: 100% Eriska 17.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/90 - N: 105 - RR: 21 - SPO2: 100% Eriska 18.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 103 - RR: 23 - SPO2: 99% Eriska 18.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eriska 19.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/90 - N: 96 - RR: 21 - SPO2:99% Eriska 20.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 110 - RR: 23 - SPO2: 98% Eriska 20.05 3 Memberikan injeksi alprazolam 0,5 mg S: Klien mengatakan tidak nyeri ketika diinjeksi O: Alprazolam 0,5 mg tampak masuk melalui selang infus Eriska 21.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 128/70 - N: 107 - RR: 20 - SPO2:100% Eriska 22.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S :- O : - TD: 120/90 - N: 90 - RR: 20 - SPO2: 98% Rudy 23.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 110/80 - N: 107 - RR: 22% - SPO2: 99% Rudy Selasa, 22 Oktober 2019 00.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 110/96 - N: 99 - RR: 22% - SPO2: 98% Rudy 00.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan mau untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi -dahak tampak bisa dikeluarkan Rudy 01.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Rudy 02.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/70 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 97% Rudy 03.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/79 - N: 106 - RR: 23 - SPO2:100% Rudy 04.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/80 - N:99 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 05.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 90 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 06.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/70 - N: 98 - RR:21 - SPO2: 99% Rudy 06.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi 06.10 3 Memberikan obat oral: Amlodipin 10 mg, alprazolam 0,5 mg dan Lebesartan 300 mg S: Klien mengatakan akan meminum obat oral yang diberikan setelah makan O: Klien tampak meminum obat oral yang diberikan setelah makan 07.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 108 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 07.30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak nyaman Eny, Risky 07.40 2 Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak nyaman Eny, Risky 08.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 22% - SPO2:100 Eny, Risky 08.05 1 Memberikan injeksi Furosemide 1 ampul via selang infus S: Klien mengatakan setuju untuk diinjeksi O: Obat furosemide 1 ampul masuk via selang infus Eny, Risky 09.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2: 99% Eny, Risky 10.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 99% Eny, Risky 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Eny, Risky 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 123/90 - N: 110 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Risky 12.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Risky 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2:98% Eny, Risky 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:99 Eny, Risky V. CATATAN PERKEMBANGAN/ EVALUASI Hari/tanggal/jam No DX Evaluasi (evaluasi sumatif) Ttd/ Nama Senin 21/10/19 20.50 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas O: Klien tampak terpasang NRM 12Lpm, klien tampak sesak napas A: Masalah pola nafas belum membaik P: Intervensi dilanjutkan - Monitor TTV - Monitor pola nafas - Pemberian posisi nyaman - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 Eriska, Rudy Senin 21/10/19 20.55 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 4 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak memegangi dadanya yang sakit - Klien tampak cukup nyaman A: Masalah Nyeri Akut belum menurun P: Intervensi dilanjutkan - Kaji nyeri secara komprehensif - Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Eriska, Rudy Selasa 22/10/19 14.00 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang O: Klien tampak terpasang nasal kanul 4lpm, SPO2:98%, RR: 20x/mnt A: Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Intervensi dihentikan, klien pindah ruangan dahlia. Eny, Risky,Fika Selasa 22/10/19 14.10 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : -Klien tampak nyaman -Sp Cedocard 30 mikro dihentikan A: Masalah nyeri akut menurun P: Intervensi dihentikan klien pindah ruang dahlia Eny, Risky,Fika Klien di transfer dari IGD ke ruang ICU dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada sudah sejak 2 hari, klien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di bagian dada, skala nyeri 5 nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien tampak meringis menahan nyeri, kien tampak memegangi bagian dada yang sakit, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan, akral teraba dingin, klien berkeringat dingin, kesadaran komposmentis, KU lemah, SPO2 90%, RR: 30x/mnt, heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >3 detik, suhu 36,30C, warna kulit pucat. Hasil EKG: Sinus takikardi, GDS: 172 mg/dl. Terapi yang didapatkan infus Assering 10 tpm, RL 8 tpm, syringe pump Cedocard 30 mikrogram/jam, injeksi Lasix 1x1 ampul, nebulizer/6 jam, obat oral: Amlodipin 1x 10 mg, Ibesartan 1x300mg, alprazolam 1x 0,5 mg. a. Lama keluhan : sejak 2 hari sebelum masuk RS b. Timbul keluhan : saat beraktivitas dan batuk c. Faktor pencetus : hipertensi dan usia d. Faktor yang memperberat : beraktivitas e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan respon pasien terhadap tindakan: istirahat, pelayanan medis terdekat keluarga klien langsung membawa klien ke IGD RST DR ASMIR 3. Riwayat penyakit dahulu a. Penyakit yang pernah dialami 1) Kanak-kanak : demam, batuk, pilek 2) Kecelakaan : tidak pernah 3) Pernah dirawat : klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis GEA dan HT 1 bulan yang lalu 4) Operasi : keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani operasi katarak b. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat dan makanan c. Imunisasi Klien mengatakan saat kecil imunisasinya lengkap d. Kebiasaan Sholat dan mengaji, serta berjualan sayuran di pasar 4. Riwayat kesehatan keluarga a. Genogram b. Keterangan: : Laki-laki : perempuan : Klien : Tinggal serumah : Meninggal 5. Riwayat kesehatan lingkungan Klien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan rapi. C. PENGKAJIAN FOKUS 1. Breathing Tidak terdapat gangguan pada jalan napas, lidah klien tidak jatuh, tidak ada benda asing pada jalan napas. Tidak terdapat edema mulut, laring, faring, disfagia, terdapat suara tambahan pada napas ronchi, klien mengatakan batuknya berdahak dan sulit dikeluarkan. Terdapat gangguan pada pola napas, klien tampak sesak nafas, frekuensi pernapasan 30 x/m, pernapasan cepat, terdapat suara nafas tambahan ronchi, klien tampak batuk berdahak dan menggunakan otot bantu nafas, tidak ada cuping hidung, saturasi oksigen 90% menggunakan Non Rebreathing Mask 12 Lpm. 2. Blood Heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >2 detik, akral dingin, suhu 36.3 0 C, warna kulit pucat, klien tampak berkeringat dingin, Tidak terdapat perdarahan eksternal. 3. Brain GCS: 15 / composmentis E4V6 M5. Ukuran pupil 3mm/3mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif. 4. Bladder Klien mengatakan BAK 4-5x sehari, klien tidak menggunakan selang kateter. 5. Bowel Klien mengatakan sejak sudah sejak 2 hari belum BAB. 6. Bone Fungsi muskuloskeletal klien cukup terganggu karena klien merasa lemah. D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan/penampilan umum a) Kesadaran : composmentis b) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 190/106mmH 2) Nadi Frekuensi : 136 x/mnt Irama : teratur Kekuatan : kuat 3) Respirasi Frekuensi : 30x/mnt Irama : teratur 4) Suhu : 36,30c 5) GDS : 172 mg/dl 6) SpO2 : 90% menggunakan NRM 12 lpm 7) BB : 55 kg 8) TB : 155 cm 2. Kepala a) Bentuk kepala : mesochephal b) Kulit kepala : bersih c) Rambut : ikal, beruban d) Muka : oval 1) Mata Palpebra : tidak oedema Konjugtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik Pupil : isokor Diameter ka/ki : 3/3 mm Reflek terhadap cahaya : + Penggunaan alat bantu : tidak 2) Hidung : simetris, tidak terdapat polip, terpasang NRM 12 lpm 3) Mulut : mukosa mulut lembab, simetris 4) Gigi : tidak terdapat caries gigi 5) Telinga : simetris, tidak ada serumen 3. Leher Tidak ada deviasi trakea, nilai JVP 8 cm, tidak terpasang trakeostomi. 4. Dada a. Paru-paru Inseksi : dada simetris, pernafasan cepat, ada penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak memegangi dada yang sakit Palpasi : taktil fremitus teraba, ada nyeri tekan Perkusi : sonor Auskultasi : ada suara napas tambahan ronchi Pengkajian Nyeri: P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul b. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, tidak ada jejas. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4 mid clavicularis sinistra, tidak ada nyeri tekan Palpasi : redup Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, ada gallop (+) 5. Abdomen a) Inspeksi : perut simetris, tidak ascites b) Auskultasi : terdengar bising usus 14 x/m c) Perkusi : tymphani d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. Genetalia : bersih 7. Rektum : bersih, tidak terdapat hemoroid 8. Ekstremitas a) Atas Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin Terpasang infus pump di tangan sebelah kanan dengan cairan Assering 10 tpm b) Bawah Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin 9. Balance cairan per 24 jam A : TB: 168 cm, BB : 55 kg Intake Output Analisa a. Minuman - 400 cc b. Makanan - 500 cc c. Cairan asering 10 tpm - 720 cc d. Cairan SP cedocard – 30 cc e. Obat Parenteral (lasix): 2 cc a. Urine - 450 cc b. Feses – 0 cc c. Muntah – 0 cc d. IWL - 816 cc Intake : 1652cc Output: 1266 cc Total 1652 cc Total 1266 cc Balance:+ 386 cc B : diit lunak rendah garam E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Tgl/ jam Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan hasil 03/10-2018 15.05 Hematologi Hemoglobin 8,5 g/dl 12,0-16,0 Rendah Leukosit 26.05 10 3sel 5,0-10,0 Tinggi Eritrosit 2.82 10 6sel 4,5-5,5 Rendah Trombosit 479 10 3sel 150-450 Tinggi Hematokrit 26.4 % 40-48 Rendah Mcv 93.5 fL 80-99 Normal Mch 30.1 Pg 26-32 Normal Mchc 32.2 g/dl 32-36 Normal Pdw 15.9 fl 9.0-17.0 Normal Eosinofil% 0.9 % 1-3 Rendah Basofil 0.4 % 0-1 Normal Neutrofil 78.4 % 50-70 Tinggi Lymfosit 18.3 % 20-40 Rendah Monosit 2.0 % 2-8 Normal Kimia Cholestrol Total 258.9 mg/dL <200 Tinggi Trigliserida 307.1 mg/dL <200 Tinggi Asam Urat 6.75 mg/dL <5.7 Tinggi Ureum 46 mg/dL 15-45 Tinggi F. TERAPI Tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan dan kandungan Fungsi dan farmakodinamik 21/10/2019 07.55 WIB Cairan IV Assering 10 tpm Cairan infus yang berisi larutan dextrose dan elektrolit dengan komposisi calcium chloride, potassium chloride, sodium chloride, sodium acetate, anhydrous dextrose Cairan asering digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh ketika pasien tidak dapat meminum cairan yang cukup atau dibutuhkan tambahan dari luar demi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Cedocard 3 ampul murni 30 mkg / jam Isosorbid dinitrat (ISDN) Mengatasai angina pektoris dan gagal jantung, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat lebih mudah mengalir ke jantung. Ringer Laktat 8 tpm Cairan isotonic yang mengandung natrium, klorida, kalium, kalsium dan laktat Untuk memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh. Obat Parenteral Inj. Lasix 1x 10mg ampul Golongan diuretic Untuk membuang cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait Obat Oral Amlodipine 1x 10 mg Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner. Alprazolam 1x 0,5 mg Obat golongan benzodiazepine Biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Ibesartan 1x 300 mg Golongan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik. Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II, dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, sehingga melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Nebulisasi Setiap 6 jam Bisolvon 2 cc 2 cc Bisolvon mengandung Bromhexine Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan sehingga mudah untuk dikeluarkan Pulmicort 2 ml 2 ml Obat golongan kortikosteroid Digunakan untuk meredakan dan mencegah gejala seperti sesak napas dan mengi. Obat ini bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran napas Ventolin 2,5 mg 2,5 mg Golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek yang mengandung zat aktif salbutamol Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan ara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi. II. ANALISA DATA Nama : Ny. S No. CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis Hari/tgl/ jam Data focus Problem Etiologi Senin, 21-10-2019 Jam 08:12 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak sulit di keluarkan DO : 1. Klien tampak sesak 2. Klien tampak batuk berdahak 3. Dahak sulit dikeluarkan 4. Klien tampak menggunakan NRM 12 Lpm. 5. Klien tampak pucat 6. Klien tampak lemah 7. Suara napas tambahan: ronchi 8. Klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan 9. TTV : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/mnt - R :30x/m - S : 36,30C - SpO2: 90% Pola napas tidak efektif (D.0005) Hambatan upaya napas Senin, 21-10-2019 Jam 08:15 WIB DS : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul DO : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegangi dadanya Nyeri Akut (0077) Agen pencedera fisiologis Senin, 21-10-2019 Jam 08:17 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan badan terasa lemah DO : 1. GCS: 15 (E4, V5, M6) 2. Kesadaran: Composmentis 3. Ku: Lemah 4. Klien tampak sesak 5. Kulit klien tampak pucat 6. TTV : - TD : 190/106 mmHg - N : 136x/m - Capillary refill time >3 detik - Ekg: Sinus Takikardi Penurunan curah jantung (0008) Perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas Diagnosa keperawatan: 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 5 dan tampak meringis. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas ditandai dengan lemah dan pucat, sinus takikardia pada hasil EKG, dan capillary refill time > 3 detik. III. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah pola napas tidak efektif klien membaik (L.01004) dengan kriteria hasil: - Dispnea cukup menurun (4) - Penggunaan otot bantu napas menurun (5) - Frekuensi napas membaik (5) - Kedalaman napas cukup membaik (4) Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Observasi a. Monitor pola napas b. Monitor bunyi napas c. Monitor sputum 2. Terapeutik a. Pertahankan kepatenan jalan napas a. Posisikan semi-fowler b. Berikan minum hangat c. Lakukan fisioterafi dada d. Lakukan penghisapan lendir e. Lakukan hiperoksigenasi f. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep g. Berikan oksigen jika perlu 3. Edukasi: a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi b. Ajarkan tehnik batuk efektif 4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam diharapkan masalah nyeri akut klien menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: - Keluhan nyeri menurun (5) - Meringis menurun (5) - Sikap protektif menurun (5) - Pola napas membaik (5) Manajemen Nyeri Observasi 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi respons nyeri non verbal 4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 9) Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3) Fasilitasi istirahat dan tidur 4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5) Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1) Kolaborasi pemberian analgetic IV. TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decompensasi Cordis Hari/ tanggal /jam No Dx Implementasi Respon Klien (evaluasi formatif) Tanda tangan/Nama Senin, 21 Nov 2019 Jam 09.00 1, 2 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/m - R :30x/m - S : 36,3 - SpO2 : 90 % Eny, Fika 09.10 1 Memonitor kesulitan dalam bernapas S : Klien mengatakan sesak napas O : - Klien tampak sesak - Klien tampak menggunakan NRM 12 lpm. - Klien tampak pucat - Klien tampak lemah Eny, Fika 09.15 1 Memberikan posisi nyaman semi fowler S : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semipowler O : klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler Eny, Fika 09.20 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen S : klien mengatakan sesak sedikit berkurang setelah pemberian oksigen O : terpasang NRM 12Lpm Eny, Fika 09:30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak meringis menahan nyeri - Klien tampak memegangi dadanya Eny, Fika 09.35 2 Mengajarkan dan anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak cukup nyaman -nyeri berkurang skala 4 Eny, Fika 09.40 2 .Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat S: - O: Cedocard 30 mikro/jam masuk lewat syringe pump Eny, Fika 10.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 168/64 - N: 109 - RR: 25 - SPO2:99% Eny, Fika 10.05 2 Monitor GCS dan KU S : O : KU lemah, kesadaran komposmentis Eny, Fika 10.10 2 Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung S: klien mengatakan sesak napas O: - Klien tampak sesak - klien tampak pucat - Ekstremitas atas-bawah teraba dingin. Eny, Fika 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/70 - N: 108 - RR:24 - SPO2:99% Eny, Fika 11.10 3 Instruksikan klien untuk istirahat total di tempat tidur S: Klien mengatakan akan mengikuti intruksi yang di berikan mengenai pola tidur. O : Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur Eny, Fika 11.15 3 Beri tahu klien dan keluarga untuk mengurangi aktivitas klien dan mengurangi jumlah pengunjung S: Klien mengatakan akan beristirahat total; keluarga mengatakan akan berkunjung bergantian O: Klien tampak beristirahat Eny, Fika 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:130/75 - N: 107 - RR: 23 - SPO2: 99% Eny, Fika 12.10 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan akan menghirup uap obat melalui hidung O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Fika 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:128/75 - N:103 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Fika 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD: 125/80 - N:104 - RR: 23 - SPO2:99% Eny, Fika 15.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:123/94 - N: 100 - RR: 23 - SPO2:99% Eriska 16.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:128/80 - N: 99 - RR: 22 - SPO2: 100% Eriska 17.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/90 - N: 105 - RR: 21 - SPO2: 100% Eriska 18.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 103 - RR: 23 - SPO2: 99% Eriska 18.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eriska 19.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/90 - N: 96 - RR: 21 - SPO2:99% Eriska 20.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 110 - RR: 23 - SPO2: 98% Eriska 20.05 3 Memberikan injeksi alprazolam 0,5 mg S: Klien mengatakan tidak nyeri ketika diinjeksi O: Alprazolam 0,5 mg tampak masuk melalui selang infus Eriska 21.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 128/70 - N: 107 - RR: 20 - SPO2:100% Eriska 22.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S :- O : - TD: 120/90 - N: 90 - RR: 20 - SPO2: 98% Rudy 23.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 110/80 - N: 107 - RR: 22% - SPO2: 99% Rudy Selasa, 22 Oktober 2019 00.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 110/96 - N: 99 - RR: 22% - SPO2: 98% Rudy 00.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan mau untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi -dahak tampak bisa dikeluarkan Rudy 01.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Rudy 02.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/70 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 97% Rudy 03.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/79 - N: 106 - RR: 23 - SPO2:100% Rudy 04.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/80 - N:99 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 05.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 90 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 06.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/70 - N: 98 - RR:21 - SPO2: 99% Rudy 06.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi 06.10 3 Memberikan obat oral: Amlodipin 10 mg, alprazolam 0,5 mg dan Lebesartan 300 mg S: Klien mengatakan akan meminum obat oral yang diberikan setelah makan O: Klien tampak meminum obat oral yang diberikan setelah makan 07.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 108 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 07.30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak nyaman Eny, Risky 07.40 2 Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak nyaman Eny, Risky 08.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 22% - SPO2:100 Eny, Risky 08.05 1 Memberikan injeksi Furosemide 1 ampul via selang infus S: Klien mengatakan setuju untuk diinjeksi O: Obat furosemide 1 ampul masuk via selang infus Eny, Risky 09.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2: 99% Eny, Risky 10.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 99% Eny, Risky 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Eny, Risky 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 123/90 - N: 110 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Risky 12.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Risky 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2:98% Eny, Risky 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:99 Eny, Risky V. CATATAN PERKEMBANGAN/ EVALUASI Hari/tanggal/jam No DX Evaluasi (evaluasi sumatif) Ttd/ Nama Senin 21/10/19 20.50 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas O: Klien tampak terpasang NRM 12Lpm, klien tampak sesak napas A: Masalah pola nafas belum membaik P: Intervensi dilanjutkan - Monitor TTV - Monitor pola nafas - Pemberian posisi nyaman - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 Eriska, Rudy Senin 21/10/19 20.55 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 4 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak memegangi dadanya yang sakit - Klien tampak cukup nyaman A: Masalah Nyeri Akut belum menurun P: Intervensi dilanjutkan - Kaji nyeri secara komprehensif - Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Eriska, Rudy Selasa 22/10/19 14.00 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang O: Klien tampak terpasang nasal kanul 4lpm, SPO2:98%, RR: 20x/mnt A: Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Intervensi dihentikan, klien pindah ruangan dahlia. Eny, Risky,Fika Selasa 22/10/19 14.10 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : -Klien tampak nyaman -Sp Cedocard 30 mikro dihentikan A: Masalah nyeri akut menurun P: Intervensi dihentikan klien pindah ruang dahlia Eny, Risky,Fika Klien di transfer dari IGD ke ruang ICU dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak dan nyeri dada sudah sejak 2 hari, klien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk di bagian dada, skala nyeri 5 nyeri yang dirasakan hilang timbul, klien tampak meringis menahan nyeri, kien tampak memegangi bagian dada yang sakit, tampak ada penggunaan otot bantu pernapasan, akral teraba dingin, klien berkeringat dingin, kesadaran komposmentis, KU lemah, SPO2 90%, RR: 30x/mnt, heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >3 detik, suhu 36,30C, warna kulit pucat. Hasil EKG: Sinus takikardi, GDS: 172 mg/dl. Terapi yang didapatkan infus Assering 10 tpm, RL 8 tpm, syringe pump Cedocard 30 mikrogram/jam, injeksi Lasix 1x1 ampul, nebulizer/6 jam, obat oral: Amlodipin 1x 10 mg, Ibesartan 1x300mg, alprazolam 1x 0,5 mg. a. Lama keluhan : sejak 2 hari sebelum masuk RS b. Timbul keluhan : saat beraktivitas dan batuk c. Faktor pencetus : hipertensi dan usia d. Faktor yang memperberat : beraktivitas e. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan respon pasien terhadap tindakan: istirahat, pelayanan medis terdekat keluarga klien langsung membawa klien ke IGD RST DR ASMIR 3. Riwayat penyakit dahulu a. Penyakit yang pernah dialami 1) Kanak-kanak : demam, batuk, pilek 2) Kecelakaan : tidak pernah 3) Pernah dirawat : klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa medis GEA dan HT 1 bulan yang lalu 4) Operasi : keluarga klien mengatakan klien pernah menjalani operasi katarak b. Alergi Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat dan makanan c. Imunisasi Klien mengatakan saat kecil imunisasinya lengkap d. Kebiasaan Sholat dan mengaji, serta berjualan sayuran di pasar 4. Riwayat kesehatan keluarga a. Genogram b. Keterangan: : Laki-laki : perempuan : Klien : Tinggal serumah : Meninggal 5. Riwayat kesehatan lingkungan Klien mengatakan lingkungan rumahnya bersih dan rapi. C. PENGKAJIAN FOKUS 1. Breathing Tidak terdapat gangguan pada jalan napas, lidah klien tidak jatuh, tidak ada benda asing pada jalan napas. Tidak terdapat edema mulut, laring, faring, disfagia, terdapat suara tambahan pada napas ronchi, klien mengatakan batuknya berdahak dan sulit dikeluarkan. Terdapat gangguan pada pola napas, klien tampak sesak nafas, frekuensi pernapasan 30 x/m, pernapasan cepat, terdapat suara nafas tambahan ronchi, klien tampak batuk berdahak dan menggunakan otot bantu nafas, tidak ada cuping hidung, saturasi oksigen 90% menggunakan Non Rebreathing Mask 12 Lpm. 2. Blood Heart rate 136 x/mnt, tekanan darah 190/106 mmHg, nadi kuat, capillary refill time >2 detik, akral dingin, suhu 36.3 0 C, warna kulit pucat, klien tampak berkeringat dingin, Tidak terdapat perdarahan eksternal. 3. Brain GCS: 15 / composmentis E4V6 M5. Ukuran pupil 3mm/3mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif. 4. Bladder Klien mengatakan BAK 4-5x sehari, klien tidak menggunakan selang kateter. 5. Bowel Klien mengatakan sejak sudah sejak 2 hari belum BAB. 6. Bone Fungsi muskuloskeletal klien cukup terganggu karena klien merasa lemah. D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan/penampilan umum a) Kesadaran : composmentis b) Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 190/106mmH 2) Nadi Frekuensi : 136 x/mnt Irama : teratur Kekuatan : kuat 3) Respirasi Frekuensi : 30x/mnt Irama : teratur 4) Suhu : 36,30c 5) GDS : 172 mg/dl 6) SpO2 : 90% menggunakan NRM 12 lpm 7) BB : 55 kg 8) TB : 155 cm 2. Kepala a) Bentuk kepala : mesochephal b) Kulit kepala : bersih c) Rambut : ikal, beruban d) Muka : oval 1) Mata Palpebra : tidak oedema Konjugtiva : tidak anemis Sclera : tidak ikterik Pupil : isokor Diameter ka/ki : 3/3 mm Reflek terhadap cahaya : + Penggunaan alat bantu : tidak 2) Hidung : simetris, tidak terdapat polip, terpasang NRM 12 lpm 3) Mulut : mukosa mulut lembab, simetris 4) Gigi : tidak terdapat caries gigi 5) Telinga : simetris, tidak ada serumen 3. Leher Tidak ada deviasi trakea, nilai JVP 8 cm, tidak terpasang trakeostomi. 4. Dada a. Paru-paru Inseksi : dada simetris, pernafasan cepat, ada penggunaan otot bantu pernapasan, klien tampak memegangi dada yang sakit Palpasi : taktil fremitus teraba, ada nyeri tekan Perkusi : sonor Auskultasi : ada suara napas tambahan ronchi Pengkajian Nyeri: P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul b. Jantung Inspeksi : ictus cordis terlihat, tidak ada jejas. Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 4 mid clavicularis sinistra, tidak ada nyeri tekan Palpasi : redup Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, ada gallop (+) 5. Abdomen a) Inspeksi : perut simetris, tidak ascites b) Auskultasi : terdengar bising usus 14 x/m c) Perkusi : tymphani d) Palpasi : tidak ada nyeri tekan 6. Genetalia : bersih 7. Rektum : bersih, tidak terdapat hemoroid 8. Ekstremitas a) Atas Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin Terpasang infus pump di tangan sebelah kanan dengan cairan Assering 10 tpm b) Bawah Kekuatan otot ka/ki : 4 ROM ka/ki : aktif Capillary refill time ka/ki : >3 detik Perubahan bentuk tulang : tidak Perabaan akral : dingin 9. Balance cairan per 24 jam A : TB: 168 cm, BB : 55 kg Intake Output Analisa a. Minuman - 400 cc b. Makanan - 500 cc c. Cairan asering 10 tpm - 720 cc d. Cairan SP cedocard – 30 cc e. Obat Parenteral (lasix): 2 cc a. Urine - 450 cc b. Feses – 0 cc c. Muntah – 0 cc d. IWL - 816 cc Intake : 1652cc Output: 1266 cc Total 1652 cc Total 1266 cc Balance:+ 386 cc B : diit lunak rendah garam E. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DATA PENUNJANG Pemeriksaan laboratorium Tgl/ jam Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Keterangan hasil 03/10-2018 15.05 Hematologi Hemoglobin 8,5 g/dl 12,0-16,0 Rendah Leukosit 26.05 10 3sel 5,0-10,0 Tinggi Eritrosit 2.82 10 6sel 4,5-5,5 Rendah Trombosit 479 10 3sel 150-450 Tinggi Hematokrit 26.4 % 40-48 Rendah Mcv 93.5 fL 80-99 Normal Mch 30.1 Pg 26-32 Normal Mchc 32.2 g/dl 32-36 Normal Pdw 15.9 fl 9.0-17.0 Normal Eosinofil% 0.9 % 1-3 Rendah Basofil 0.4 % 0-1 Normal Neutrofil 78.4 % 50-70 Tinggi Lymfosit 18.3 % 20-40 Rendah Monosit 2.0 % 2-8 Normal Kimia Cholestrol Total 258.9 mg/dL <200 Tinggi Trigliserida 307.1 mg/dL <200 Tinggi Asam Urat 6.75 mg/dL <5.7 Tinggi Ureum 46 mg/dL 15-45 Tinggi F. TERAPI Tgl/jam Jenis terapi Dosis Golongan dan kandungan Fungsi dan farmakodinamik 21/10/2019 07.55 WIB Cairan IV Assering 10 tpm Cairan infus yang berisi larutan dextrose dan elektrolit dengan komposisi calcium chloride, potassium chloride, sodium chloride, sodium acetate, anhydrous dextrose Cairan asering digunakan untuk memenuhi kebutuhan glukosa dalam tubuh ketika pasien tidak dapat meminum cairan yang cukup atau dibutuhkan tambahan dari luar demi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit Cedocard 3 ampul murni 30 mkg / jam Isosorbid dinitrat (ISDN) Mengatasai angina pektoris dan gagal jantung, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga darah dapat lebih mudah mengalir ke jantung. Ringer Laktat 8 tpm Cairan isotonic yang mengandung natrium, klorida, kalium, kalsium dan laktat Untuk memelihara keseimbangan atau mengganti elektrolit dan cairan tubuh. Obat Parenteral Inj. Lasix 1x 10mg ampul Golongan diuretic Untuk membuang cairan atau garam berlebih di dalam tubuh melalui urine dan meredakan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung, penyakit hati, penyakit ginjal atau kondisi terkait Obat Oral Amlodipine 1x 10 mg Obat antihipertensi golongan antagonis kalsium Amlodipine bekerja dengan cara melemaskan dinding pembuluh darah. Efeknya akan memperlancar aliran darah menuju jantung dan mengurangi tekanan darah. Selain untuk mengatasi hipertensi, amlodipine juga digunakan untuk meredakan gejala nyeri dada atau angina pektoris pada penyakit jantung koroner. Alprazolam 1x 0,5 mg Obat golongan benzodiazepine Biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA). Ibesartan 1x 300 mg Golongan penghambat reseptor angiotensin II (ARB) Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan nefropati diabetik. Pembuluh darah bisa menyempit akibat pengaruh angiotensin II, dan irbesartan berfungsi menghambat efek tersebut, sehingga melebarkan pembuluh darah dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Nebulisasi Setiap 6 jam Bisolvon 2 cc 2 cc Bisolvon mengandung Bromhexine Obat yang digunakan untuk mengurangi dan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan sehingga mudah untuk dikeluarkan Pulmicort 2 ml 2 ml Obat golongan kortikosteroid Digunakan untuk meredakan dan mencegah gejala seperti sesak napas dan mengi. Obat ini bekerja langsung pada saluran pernapasan dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran napas Ventolin 2,5 mg 2,5 mg Golongan agonis adrenoreseptor beta-2 selektif kerja pendek yang mengandung zat aktif salbutamol Obat yang digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernapasan. Obat ini bekerja dengan ara merangsang secara selektif reseptor beta-2 adrenergik terutama pada otot bronkus sehingga menyebabkan terjadinya bronkodilatasi karena otot bronkus mengalami relaksasi. II. ANALISA DATA Nama : Ny. S No. CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis Hari/tgl/ jam Data focus Problem Etiologi Senin, 21-10-2019 Jam 08:12 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan batuk berdahak sulit di keluarkan DO : 1. Klien tampak sesak 2. Klien tampak batuk berdahak 3. Dahak sulit dikeluarkan 4. Klien tampak menggunakan NRM 12 Lpm. 5. Klien tampak pucat 6. Klien tampak lemah 7. Suara napas tambahan: ronchi 8. Klien tampak menggunakan otot bantu pernapasan 9. TTV : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/mnt - R :30x/m - S : 36,30C - SpO2: 90% Pola napas tidak efektif (D.0005) Hambatan upaya napas Senin, 21-10-2019 Jam 08:15 WIB DS : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q:nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada sebelah kiri S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul DO : - Klien tampak meringis - Klien tampak memegangi dadanya Nyeri Akut (0077) Agen pencedera fisiologis Senin, 21-10-2019 Jam 08:17 WIB DS : Klien mengatakan sesak napas dan badan terasa lemah DO : 1. GCS: 15 (E4, V5, M6) 2. Kesadaran: Composmentis 3. Ku: Lemah 4. Klien tampak sesak 5. Kulit klien tampak pucat 6. TTV : - TD : 190/106 mmHg - N : 136x/m - Capillary refill time >3 detik - Ekg: Sinus Takikardi Penurunan curah jantung (0008) Perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas Diagnosa keperawatan: 1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai dengan sesak napas, batuk berdahak, penggunaan otot bantu pernapasan. 2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis ditandai dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri seperti ditusuk-tusuk dengan skala 5 dan tampak meringis. 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan frekuensi jantung dan kontraktilitas ditandai dengan lemah dan pucat, sinus takikardia pada hasil EKG, dan capillary refill time > 3 detik. III. RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decom Cordis No. Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD 1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan masalah pola napas tidak efektif klien membaik (L.01004) dengan kriteria hasil: - Dispnea cukup menurun (4) - Penggunaan otot bantu napas menurun (5) - Frekuensi napas membaik (5) - Kedalaman napas cukup membaik (4) Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Observasi a. Monitor pola napas b. Monitor bunyi napas c. Monitor sputum 2. Terapeutik a. Pertahankan kepatenan jalan napas a. Posisikan semi-fowler b. Berikan minum hangat c. Lakukan fisioterafi dada d. Lakukan penghisapan lendir e. Lakukan hiperoksigenasi f. Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep g. Berikan oksigen jika perlu 3. Edukasi: a. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak ada kontraindikasi b. Ajarkan tehnik batuk efektif 4. Kolaborasi: Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu 2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Jam diharapkan masalah nyeri akut klien menurun (L.08066) dengan kriteria hasil: - Keluhan nyeri menurun (5) - Meringis menurun (5) - Sikap protektif menurun (5) - Pola napas membaik (5) Manajemen Nyeri Observasi 1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri 2) Identifikasi skala nyeri 3) Identifikasi respons nyeri non verbal 4) Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri 5) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 8) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan 9) Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik 1) Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain) 2) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) 3) Fasilitasi istirahat dan tidur 4) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi 1) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 2) Jelaskan strategi meredakan nyeri 3) Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri 4) Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat 5) Ajarkan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi 1) Kolaborasi pemberian analgetic IV. TINDAKAN/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Ny. S No CM : 090101 Umur : 65 tahun Diagnosa medis : Decompensasi Cordis Hari/ tanggal /jam No Dx Implementasi Respon Klien (evaluasi formatif) Tanda tangan/Nama Senin, 21 Nov 2019 Jam 09.00 1, 2 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - Td : 190/106 mmHg - N : 136 x/m - R :30x/m - S : 36,3 - SpO2 : 90 % Eny, Fika 09.10 1 Memonitor kesulitan dalam bernapas S : Klien mengatakan sesak napas O : - Klien tampak sesak - Klien tampak menggunakan NRM 12 lpm. - Klien tampak pucat - Klien tampak lemah Eny, Fika 09.15 1 Memberikan posisi nyaman semi fowler S : Klien mengatakan merasa nyaman dengan posisi semipowler O : klien tampak nyaman dengan posisi semi fowler Eny, Fika 09.20 1 Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi oksigen S : klien mengatakan sesak sedikit berkurang setelah pemberian oksigen O : terpasang NRM 12Lpm Eny, Fika 09:30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 5 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak meringis menahan nyeri - Klien tampak memegangi dadanya Eny, Fika 09.35 2 Mengajarkan dan anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak cukup nyaman -nyeri berkurang skala 4 Eny, Fika 09.40 2 .Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi obat S: - O: Cedocard 30 mikro/jam masuk lewat syringe pump Eny, Fika 10.00 1,2 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 168/64 - N: 109 - RR: 25 - SPO2:99% Eny, Fika 10.05 2 Monitor GCS dan KU S : O : KU lemah, kesadaran komposmentis Eny, Fika 10.10 2 Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung S: klien mengatakan sesak napas O: - Klien tampak sesak - klien tampak pucat - Ekstremitas atas-bawah teraba dingin. Eny, Fika 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/70 - N: 108 - RR:24 - SPO2:99% Eny, Fika 11.10 3 Instruksikan klien untuk istirahat total di tempat tidur S: Klien mengatakan akan mengikuti intruksi yang di berikan mengenai pola tidur. O : Klien tampak berbaring lemah di tempat tidur Eny, Fika 11.15 3 Beri tahu klien dan keluarga untuk mengurangi aktivitas klien dan mengurangi jumlah pengunjung S: Klien mengatakan akan beristirahat total; keluarga mengatakan akan berkunjung bergantian O: Klien tampak beristirahat Eny, Fika 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:130/75 - N: 107 - RR: 23 - SPO2: 99% Eny, Fika 12.10 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan akan menghirup uap obat melalui hidung O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Fika 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD:128/75 - N:103 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Fika 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O: - TD: 125/80 - N:104 - RR: 23 - SPO2:99% Eny, Fika 15.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:123/94 - N: 100 - RR: 23 - SPO2:99% Eriska 16.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD:128/80 - N: 99 - RR: 22 - SPO2: 100% Eriska 17.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/90 - N: 105 - RR: 21 - SPO2: 100% Eriska 18.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 103 - RR: 23 - SPO2: 99% Eriska 18.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eriska 19.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 130/90 - N: 96 - RR: 21 - SPO2:99% Eriska 20.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/70 - N: 110 - RR: 23 - SPO2: 98% Eriska 20.05 3 Memberikan injeksi alprazolam 0,5 mg S: Klien mengatakan tidak nyeri ketika diinjeksi O: Alprazolam 0,5 mg tampak masuk melalui selang infus Eriska 21.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 128/70 - N: 107 - RR: 20 - SPO2:100% Eriska 22.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S :- O : - TD: 120/90 - N: 90 - RR: 20 - SPO2: 98% Rudy 23.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 110/80 - N: 107 - RR: 22% - SPO2: 99% Rudy Selasa, 22 Oktober 2019 00.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 110/96 - N: 99 - RR: 22% - SPO2: 98% Rudy 00.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan mau untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi -dahak tampak bisa dikeluarkan Rudy 01.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Rudy 02.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/70 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 97% Rudy 03.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/79 - N: 106 - RR: 23 - SPO2:100% Rudy 04.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 125/80 - N:99 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 05.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 90 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 06.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/70 - N: 98 - RR:21 - SPO2: 99% Rudy 06.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi 06.10 3 Memberikan obat oral: Amlodipin 10 mg, alprazolam 0,5 mg dan Lebesartan 300 mg S: Klien mengatakan akan meminum obat oral yang diberikan setelah makan O: Klien tampak meminum obat oral yang diberikan setelah makan 07.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 123/80 - N: 108 - RR: 22 - SPO2: 99% Rudy 07.30 2 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak nyaman Eny, Risky 07.40 2 Menganjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam Klien mengatakan setelah melakukan relaksasi napas dalam nyeri berkurang O: -klien tampak nyaman Eny, Risky 08.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 22% - SPO2:100 Eny, Risky 08.05 1 Memberikan injeksi Furosemide 1 ampul via selang infus S: Klien mengatakan setuju untuk diinjeksi O: Obat furosemide 1 ampul masuk via selang infus Eny, Risky 09.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 118/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2: 99% Eny, Risky 10.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/90 - N: 100 - RR: 20 - SPO2: 99% Eny, Risky 11.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:100% Eny, Risky 12.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : O : - TD: 123/90 - N: 110 - RR: 22 - SPO2: 100% Eny, Risky 12.05 1 Melakukan nebulisasi menggunakan bisolvon 2 cc, pulmicort 2 ml, ventolin 2,5 mg S: Klien mengatakan setuju untuk diuap O: Klien tampak menghirup uap obat nebulisasi Eny, Risky 13.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 98 - RR: 21 - SPO2:98% Eny, Risky 14.00 1,3 Memonitor tanda-tanda vital S : - O : - TD: 120/80 - N: 99 - RR: 20 - SPO2:99 Eny, Risky V. CATATAN PERKEMBANGAN/ EVALUASI Hari/tanggal/jam No DX Evaluasi (evaluasi sumatif) Ttd/ Nama Senin 21/10/19 20.50 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas O: Klien tampak terpasang NRM 12Lpm, klien tampak sesak napas A: Masalah pola nafas belum membaik P: Intervensi dilanjutkan - Monitor TTV - Monitor pola nafas - Pemberian posisi nyaman - Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi O2 Eriska, Rudy Senin 21/10/19 20.55 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 4 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : - Klien tampak memegangi dadanya yang sakit - Klien tampak cukup nyaman A: Masalah Nyeri Akut belum menurun P: Intervensi dilanjutkan - Kaji nyeri secara komprehensif - Anjurkan klien melakukan relaksasi napas dalam - Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Eriska, Rudy Selasa 22/10/19 14.00 WIB 1 S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang O: Klien tampak terpasang nasal kanul 4lpm, SPO2:98%, RR: 20x/mnt A: Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian P: Intervensi dihentikan, klien pindah ruangan dahlia. Eny, Risky,Fika Selasa 22/10/19 14.10 WIB 2 S : Klien mengatakan nyeri dada sudah berkurang P: nyeri dada semakin berat saat melakukan aktivitas Q: nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk R: di bagian dada S: skala nyeri 3 (0-10) T: nyeri dirasakan hilang timbul O : -Klien tampak nyaman -Sp Cedocard 30 mikro dihentikan A: Masalah nyeri akut menurun P: Intervensi dihentikan klien pindah ruang dahlia Eny, Risky,Fika

Selanjutnya

Tutup

Healthy

penyakit-jantung-koroner

23 Desember 2024   20:37 Diperbarui: 23 Desember 2024   20:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERA.ATAN  GERONTIK LANSIA

PADA .Tn G  DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

DI PUSKESMAS SIDOREJO LOR

SALATIGA

 

 

              

Disusun Oleh:

Asai.asini 462021408

PROGRAM STUDI ILMU KEPERA.ATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA .ACANA

SALATIGA

2024

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengertian.Jantung Koroner

Konsep  Penyakit

Definisi Penyakit Jantung Koroner:

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah kondisi yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan arteri koroner akibat penumpukan plak, yang dapat mengurangi aliran darah ke otot jantung dan menyebabkan gejala seperti nyeri dada atau serangan jantung. Harahap, R. A. (2020)

Penyebab dan Faktor Risiko:

PJK dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, termasuk usia, jenis kelamin, hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan kurang aktivitas fisik. Sari, D. P., & Rahma.ati, F. (2021).

Dampak PJK: 

PJK tidak hanya mempengaruhi kesehatan individu tetapi juga berdampak pada produktivitas masyarakat dan sistem kesehatan secara keseluruhan. PJK dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup dan meningkatkan angka kematian. Putri, A. R., & Nugroho, A. (2022). Dampak Penyakit Jantung Koroner terhadap Kualitas Hidup Pasien

 

Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner 

Aterosklerosis atau pengerasan arteri adalah kondisi pada arteri besar dan kecil yang ditandai penimbunan endapan lemak, trombosit, neutrofil, monosit dan makrofag di seluruh kedalaman tunika intima (lapisan sel endotel), dan akhirnya ke tunika media (lapisan otot polos). Arteri yang paling sering terkena adalah arteri koroner, aorta dan arteri-arteri sereberal. (Ariesty, 2022.

Langkah pertama dalam pembentukan aterosklerosis dimulai dengan disfungsi lapisan endotel lumen arteri, kondisi ini dapat terjadi setelah cedera pada sel endotel atau dari stimulus lain, cedera pada sel endotel meningkatkan permeabelitas terhadap berbagai komponen plasma, termasuk asam lemak dan triglesirida, sehingga zat ini dapat masuk kedalam arteri, oksidasi asam lemak menghasilkan oksigen radikal bebas yang selanjutnya dapat merusak pembuluh darah. (Ariesty, 2023).

Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Koroner 

Menurut, Hermawatirisa 2019,  Gejala penyakit jantung koroner :

Timbulnya rasa nyeri di dada (Angina Pectoris)

Sesak nafas (Dispnea)

Keanehan pada iram denyut jantung

Pusing

Rasa lelah berkepanjangan

Sakit perut, mual dan muntah

Penyakit jantung koroner dapat memberikan manifestasi klinis yang berbeda-beda. Untuk menentukan manifestasi klinisnya perlu melakukan pemeriksaan yang seksama. Dengan memperhatikan klinis penderita, riwayat perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik, elektrokardiografi saat istirahat, foto dada, pemeriksaan enzim jantung dapat membedakan subset klinis PJK.

 

PATHWAY

 

LAPORAN ASUHAN KEPERA.ATAN  GERONTIK LANSIA PADA .Tn G  DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

DI PUSKESMAS SIDOREJO LOR

SALATIGA

 

 

              

Disusun Oleh:

Asai.asini 462021408

PROGRAM STUDI ILMU KEPERA.ATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA .ACANA

SALATIGA

                                                        2024                       

DATA PENGKAJIAN   

Tanggal pengkajian : 17-18 September 2024

Data Lansia 

Nama                                  :Tn. G

Usia                                    :78

Ri.ayat penyakit                 : jantung koroner

Jenis kelamin                     :Laki-laki

Alamat                               :Jln imam bonjol dukuh krajan RT5/R.1

Suku                                   :Ja.a

Agama                                :Islam

Pekerjaan terakhir              :Pensiunan 

Pendidikan terakhir            :SMA

Jenis asuransi kesehatan     : BPJS

11. Status pernikahan 

 

Ri.ayat Keluarga  

1. Hubungan dengan klien  

a. Anak 

: Duda

          1) Nama          

: Ny. M

          2) Umur          

: 41

        3) Pekerjaan    

: IRT 

         4) Alamat        

:  Jln Imam Bonjol Dukuh Krajan RT5/R.1

        5) Hidup/mati  

: hidup

6) Kondisi kesehatan 

b. Cucu 

: Sehat 

          1) Nama          

: Tn. L

          2) Umur          

: 12 tahun

        3) Pekerjaan    

: SD/pelajar 

         4) Alamat        

: Jl. Imam Bonjol Dukuh Krajan RT5/R.1

        5) Hidup/mati  

: Hidup

6) Kondisi kesehatan

: Sehat

Laporan  Khusus    Genogram Keluarga

NO

Nama

Umur

 Agama

L/P

Hubungan dengan kk

pendidkan

pekerjaan

keteranagan

Tn.G

78

  Islam

L

Paman

SMA

Pensiun

 

Ny.N

41

Islam

P

Anak

SMA

IRT

 

Ny,L

12

Islam

P

Anak-cucu

SD

Pelajar

 

Komposisi keluarga

Genogram

Keterangan :

   : Pasien Tn.G

  : Pasien Ny.N

  : Pasien Ny.L

  : Laki-Laki Meninggal

: Perempuan Meninggal

 

 

 Respon Psikososial  

Ceritakan makna sehat bagi lansia: 

Sehat itu sebuah prioritas karena kalau sehat semua kegiatan sehari-hari jadi menyenangkan dan bisa melakukan banyak hal 

Ceritakan makna sakit bagi lansia: 

Sakit membuat Tn.G sedih karena tidak bisa beraktivitas, semua terasa sakit dan tidak nyaman

Saat lansia sakit, biasanya lansia melakukan apa saja, ceritakan: 

Lansia Tn.G selalu berdoa kepada tuhan karena beliau percaya jika semua kesembuhan berasal dari Tn.G rutin minum obat dan selalu berusaha untuk untuk bergerak .alaupun sedikit karena jika tidak maka badannya terasa kaku serta memperlambat penyembuhan.

Bila lansia konsumsi resep dokter, apakah lansia melakukan pengobatan tradisional/herbal? (sebutan dan ceritakan nama pengobatan): 

Tidak meminum obat herbal, hanya pergi ke dokter saja. 

Perasaan lansia terhadap dirinya saat ini:  Biasa saja dan tidak merasa sedih

Ceritakan hubungan lansia dengan keluarga/orang lain dalam seminggu terakhir: 

Tidak ada masalah semua baik-baik saja baik dengan keluarga maupun tetangga sekitar. Namun setelah pandemi covid Tn.G sudah tidak pernah ikut kegiatan masyarakat seperti perkumpulan rutin bapak-bapak.

Kondisi lingkungan rumah: 

Kebersihan dan kerapian ruangan : ruangannya tertata rapi dan juga bersih

Penerangan                  : cukup

Sirkulasi udara : Tampak ventilasi rumah tidak banyak namun cukup untuk sirkulasi udara

Keadaan kamar mandi dan .C : Bersih dan tidak berbau

Pembuangan air kotor : terdapat pembuangan air dari pipa dan memiliki resapan air.

Sumber air minum      : Dari galon dan juga rebusan air

Pembuangan sampah : Dikumpulkan dan dibuang ke penampungan sampah

Sumber pencemaran : tidak ada

Penataan halaman (kalau ada) :  Tanaman dan kursi diluar rumah tertata rapi

Bagaimana pembagian ruangan/ apakah terdapat sekat atau tidak: Terdapat sekat antara satu ruangan dengan ruangan lain

Resiko injuri : tidak ada sumber polusi maupun yang berbahaya

Rekreasi : 

He.an peliharaan:  Anjing

Hobi : Bernyanyi  9. Sumber pendapatan : 

Jumlah             : -

Kecukupan      : lebih/cukup/tidak 

Dukungan sosial : Anak-anak Tn.G  sangat mendukung kesembuhannya dan rutin mengantarkan kontrol rutin periksa dengan dokter. Setiap masalah Tn.G dan keluarga selalu memberikan solusi dan segera diselesaikan.

Rutinitas sehari-hari :

Pagi     : keluar duduk duduk di kursi dalam taman /halaman rumah 

Siang : nonton film di TV

Sore     : nonton film

Kebiasaan ritual/sholat: Selalu berdoa saat akan melakukan kegiatan, saat sakit selalu percaya bah.a doa kepada insyallah tuhan bisa mempercepat sembuhnya, Tn.G juga mengikuti sholat  rutin setiap hari jumat dan minggu 

Koping-pola toleransi stress 

Sekarang sedang mengalami stres apa saja ceritakan: 

Memikirkan terkait masa depan anaknya karena lamanya masa studi yang tidak kunjung selesai

Terkadang teringat dan kangen kepada istrinya yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu 

                                               -       

b. Bagaimana lansia mengatasi stress tersebut, ceritakan:

Mencoba menjalani hidup dan percaya akan kehendak tuhan

Mencari kesibukan lain untuk melupakan masalahnya seperti menonton 

Status kesehatan saat ini 

Obat-obatan  :  Sedang mengkonsumsi obat

Status imunisasi        : lengkap

Alergi                        : Mempunyai alergi obat dan alergi ikan

Penyakit yang diderita : PJK

                                                    Ri.ayat operasi         : tidak perna

Ri.ayat kecelakaan : Kecelakaan kerja yang membuat tangan Tn.G hampir putus

Definisi makan menurut lansia: makan secukupnya dan teratur supaya bisa sehat terus dan imun tubuh jadi kuat

Pola pemenuhan nutrisi : cukup

Pola aktivitas dan olahraga : sering gerak namun jarang olahraga karena kesehatan kurang nya bergerak jalan jalan jahu 

Pola seksualitas         : tidak ada

 

C. Pengkajian Khusus (format terlampir) 

Fungsi kognitif SPMSQ : 0-2 = fungsi intelektual utuh

Fungsi kognitif MMSE : >21 point = tidak mengalami kerusakan kognitif

Status fungsional (Katz Indeks) : 6 semua kegiatan dilakukan secara mandiri

Status sosial (APGAR keluarga) : 16 tidak terjadi disfungsi keluarga 

e. Status psikologis (Skala Depresi) : < 5 tidak mengalami depresi

Risiko jatuh (Screening Fall) : lebih dari 6 inchi : resiko jatuh rendah

The timed up and go (TUG) Test : 10 detik  : risiko rendah jatuh

Potensi dekubitus (Skala Norton) : 20 : tidak terjadi/kecil terjadi 

 

 

 

D. Pemeriksaan Fisik  1. Keadaan umum 

1) Postur tulang belakang lansia : 

       (1) Tegap     (2) Membungkuk        (3) Kifosis

             (4) Skoliosis 

(5) Lordosis

     2) TD              

: 150/80 mmHg

    3) Suhu                    

:  36,7 C

    4) Nadi                    

: 72 x/menit (lemah); (ireguler)

     5) RR              

: 20 x/menit (kuat); (reguler) 

  6) Kesadaran            

:  compos mentis 

         GCS:15    Motorik: 5

Verbal: 5 Eye: 5

2. Respiratori  

    1) Batuk          

 

: ya/tidak produktif /tidak produktif 

2) Napas bunyi  

 

: vesikuler /lainnya, jelaskan 

3) Sesak napas saat 

Ekspirasi 

Istirahat 

Inspirasi 

Aktivitas 4) Tipe pernapasan : 

Perut 

Dada

Biot

Kussmaul

Cynestokes 

 

: 

Lainnya: ................................ 

Sianosis (ya/tidak)      : tidak

Perokok   : (   ) Ya (  ) Tidak, berapa lama sudah berhenti rokok dari lama  

Perkusi paru   :sonor

Letak : permukaan dada 

Bunyi napas                : Vesikular

Fungsi mental/gelisah : Tidak ada 

 

3. Kardiovaskular 

Ri.ayat penyakit: Tn. G  memiliki ri.ayat gagal jantung

Nyeri dada (    ) Ya (   ) Tidak 

Provokatif / P : terlalu banyak ketiduran 

                                                Quality / Q      : seperti ditusuk tusuk dan terasa panas

                                                Region / R      : dada

                                                Skala / S          : 7

                                                Timing / T       : kadang-kadang

Kesemutan      : Kadang kadang kram atau kesemutan

Palpitasi ( ) Ya ( ) Tidak 

Pusing ( ) Ya ( ) Tidak 

Pingsan ( ) Ya ( ) Tidak

Keluhan lainnya, jelaskan berdebar hanya saat kambuh dan lelah aktivitas saja

 

Perdarahan, lokasi : -

Edema,            lokasi: -           grade: - 

Hematoma,  lokasi -

 

4. Neurologis 

Fraktur: tidak ada 

Kapan: -

Kondisi: tidak ada 

Pupil : isokor  

Reflek cahaya : 

Pengobatan:-  

Sembuh:-

Sinistra :   +     /  - 

cepat/lambat 

1. Ri.ayat kecelakaan / penyakit cedera serebral / cedera kepala dan medula spinalis ( ) Ya (  ) Tidak 

                                                Dextra :   +     /  -         cepat/lambat 

Bicara: 

Komunikatif  

Mencong 

Aphasia 

Pelo 

Keluhan lain: 

Kesemutan 

Gelisah  

Bingung 

Kejang 

Tremor 

Koordinasi ekstremitas: 

Normal  

Paralisis, lokasi 

Plegia, lokasi

Keluhan lain: tidak ada

 

5. Integumen 

a. .arna kulit: 

Kemerahan 

Jaundice 

Pucat 

Sianosis   Normal  

Kelembapan                : ( ) Lembap ( ) Kering 

Turgor                                     : ( ) > 2 dt ( ) < 2 dt 

Nyeri                          : () Ya ( ) Tidak 

                                        Provokatif / P        :  

Quality / Q: 

Region / R : 

Skala / S : 

Timing / T : 

Gatal    : ( ) Ya ( ) Tidak 

Panas  : ( ) Ya ( ) Tidak 

Lesi/luka/eritema : ( ) Ya (  ) Tidak 

                                        Lokasi       :                       Jumlah:

Ukuran      :                       .arna dasar:  Stadium:                    Tanda-tanda infeksi:

Kondisi kuku: bersih

Keluhan lain, jelaskan tidak ada

 

6. Muskuloskeletal 

Nyeri otot/tulang: ( ) Ya ( ) Tidak 

P: asam urat naik

Q: Seperti kaku dan kesemutan

R: Bahu dan kaki sebelah kiri

S:  4

T: Sering

Kaku sendi: ( ) Ya ( ) Tidak, Lokasi: lutut kaki sebelah kiri

Bengkak sendi: ( ) Ya ( ) Tidak, Lokasi:- 4) Fraktur (terbuka/tertutup): ( ) Ya ( ) Tidak, Lokasi:-  5) Alat bantu: ( ) Ya ( ) Tidak, Jelaskan: 

Pergerakan terbatas: ( ) Ya ( ) Tidak, Jelaskan:

Keluhan lain: nyeri kaku di bahu

 

7. Pendengaran dan penglihatan 

Ri.ayat trauma mata/telinga: ( ) Ya ( ) Tidak,  Kapan: 

Ri.ayat infeksi mata/telinga: ( ) Ya (  ) Tidak, 

Kapan:- 

Ri.ayat katarak: ( ) Ya (  ) Tidak,

Kapan:-

Ri.ayat glaucoma: ( ) Ya (  ) Tidak, 

Kapan:- 

Penglihatan: 

Berkurang  

Kabur  

Ganda   Buta/gelap  6) Pendengaran: 

Normal  

Alat bantu 

Berdengung 

Tuli 

Berkurang

Sklera ikterik : (ya/tidak) 

Konjungtiva    : (anemis/merah muda) 

Nyeri : (ya/tidak), intensitas 

Kornea : jernih/keruh/berbintik 

Alat bantu       : tidak ada/lensa kontak/kacamata 12) Keluhan lain : tidak ada

 

8. Nutrisi 

1) Antropometri (BB, TB, LiLA) 

Indeks Massa Tubuh: 24. Tinggi badan :  155 cm, Berat badan : 50 Kg 

Berdasarkan IMT, status gizi: 

Sangat kurus 

Gemuk 

Kurus

Obesitas 

Normal 

Lila :  28 cm  2) Keadaan umum: 

Bibir kuning          : ( ) Ya (  ) Tidak 

Kulit kuning          : ( ) Ya (  ) Tidak 

.arna Lidah            : Merah muda

Diet : Tidak ada 

Pola makan 

Frekuensi  3 x/hr

Mampu menghabiskan  3  makan/hari 

Nafsu makan: 

Baik  

Sedang 

Tidak ada 

Berlebihan 

Makanan yang disukai : telur sayur  dan daging sapi

Makanan yang tidak disukai : ikan

Alergi : ikan

Pantangan : tidak ada 

Pola minum : 4-5 gelas/ hari

Minuman yang disukai : Tn.T suka minum air putih

11) Konsumsi kopi             

: (  ) Ya ( ) Tidak, 1 gelas/hari 

12) Konsumsi soda            

: ( ) Ya ( ) Tidak, ........gelas/hari 

13) Konsumsi minuman alkohol  

: ( ) Ya ( ) Tidak,.........gelas/hari 

14) Keluhan lain: tidak ada Mual 

Sakit menelan 

Muntah 

Sulit menelan 

9. Perkemihan 

Ri.ayat gangguan ginjal : (  ) Ya ( ) Tidak 

Ri.ayat penggunaan obat diuretic : ( ) Ya (   ) Tidak 

Rasa nyeri/terbakar saat kencing : ( ) Ya (   ) Tidak 

Nyeri pinggang : ( ) Ya (   ) Tidak  Provokatif / P : 

                                                Qualty / Q       : 

                                                Region / R       :  

Skala / S          :  Timing / T    : 

Buang air kecil: 

Lancar  

Menetes 

Inkontinensia 

Retensi :           

Penggunaan kateter ukuran:   , jenis:             `sejak:

7) .arna urine  

: bening kekuningan 

8) Frekuensi urine

: 5 x/hari 

9) Benjolan  

: (ya/tidak), lokasi: 

10) Kesulitan BAB

: ( ) Ya ( ) Tidak 

11) Frekuensi BAB

: 2 x/hari 

12) Karakter feses 

: keras/lunak/cair, .arna: 

13) Keluhan lain: tidak ada

 

10 Istirahat dan tidur 

Pola tidur malam:       Lamanya: 4-5 jam; pukul  24. 00 s/d 04.00

Pola tidur siang :         Lamanya:    - jam; pukul   - s/d           - 3) Kualitas tidur: 

Nyenyak  

Sering terbangun 

Menggunakan obat tidur: (ya/tidak) 

Kebiasan sebelum tidur : menonton film di komputer

Kelopak mata ber.arna gelap : ( ) Ya ( ) Tidak 

Mata merah : ( ) Ya ( ) Tidak 

Terlihat menguap : ( ) Ya ( ) Tidak 

11. Kebersihan diri 

Mandi              :  2 x/hari  Dengan sabun

Ganti baju        : 2 x/hari 

Cuci rambut    : 2 x/minggu 

Gosok gigi       : 2 x/hari 

Keluhan lain : tidak ada

Bau badan : ( ) Ya (  )Tidak 

Kebersihan diri : bersih 

Kuku : bersih, pendek

Kulit kepala : bersih 

Kutu : ( ) Ya (  ) Tidak 

 

12. Reproduksi 

Aktif dalam melakukan hubungan intim : ( ) Ya ( ) Tidak

Penggunaan kondom saat hubungan intim : ( ) Ya ( ) Tidak  

Masalah/kesulitan dalam berhubungan intim : ( ) Ya ( ) Tidak 

Laki-laki (pilih yang sesuai) 

Tidak ada masalah  

Kemerahan, lokasi : tidak ada

Gatal-gatal, lokasi : tidak ada

Kelainan kongenital, jelaskan : tidak ada 5) Lainnya 

.anita (pilih yang sesuai) 

Tidak ada masalah 

Kemerahan   

Gatal-gatal

Pengeluaran cairan 

Kotor

Berbau 

Payudara: (puting menonjol/inferted/datar/lecet)  8) Mastitis: 

Benjolan:  ya/tidak

m. Psikososial 

 Lokasi: .........

1) Status pernikahan    

: (menikah/tidak menikah/cerai)

2) Jumlah anak kandung

: 3 anak

3) Penampilan              

: (rapi/tidak rapi)

4) Bicara                      

: (cepat /membisu /lambat /kontak mata

minimal)

Gangguan orientasi (.aktu, tempat, orang):

Ada  

Tidak ada  

Lainnya.............................................

Suasana hati:

Senang 

Sedih  

Tidak punya harapan

Takut

Cemas

Lainnya, jelaskan

Faktor stres: kehilangan sang istri membuat Tn G merasa tidak berdaya, beliau merasa sekarang tidak melakukan kesenangannya seperti ngobrol bersama istrinya dulu. Tn.G juga lebih sering menghabiskan .aktunya dirumah saja dengan menonton film sampai tertidur.

Cara mengatasi stres: berdoa kepada tuhan dan mencoba selesaikan sesegera mungkin agar tidak berlarut larut

Masalah finansial: tidak ada semua sudah cukup dan patut disyukuri 11) Mekanisme koping:

Adaptif  

Maladaptif

Sebutkan:  setiap banyak pikiran Tn.G selalu berdoa kepada tuhan

12) Peran dalam keluarga: Kepala keluarga dan menjadi orang tua tunggal yang harus mengasihi dan mera.at anak anaknya 13) Orang yang berarti:

Suami/istri

Orang tua

Anak  

Teman

14) Hubungan dengan orang lain: (baik/tidak baik) 15) Aktivitas motorik:

Lemah

Amuk

Tegang

Mondar-mandir

Agitasi

Compulsive

Lainnya, bisa bergerak bebas    

n. Pembelajaran

Bahasa dominan          : Bahasa Indonesia dan ja.a

Buta huruf                   : Tidak

Tingkat pendidikan     : SMA

Mempunyai pengetahuan tentang permasalahan kesehatan yang sedang dialami dan pera.atan yang perlu dilakukan: 

(   ) Ya () Tidak

Lansia paham apa yang diderita dan bagaimana pencegahannya dari konsultasi dengan dokter

 

Harapan terhadap tim kesehatan: 

Semoga pelayanan dipercepat lagi

 

Apakah lansia terpaparkan informasi tentang kesehatan? Apa dan melalui apa? 

Berasal dari internet atau media sosial

Pelayanan kesehatan: (  ) Ya                        ( )Tidak

o. Spiritual

Percaya kepada TYM: ( ) Ya                      ( ) Tidak

Kegiatan sholat: (selalu/kadang-kadang/tidak pernah)

 

     

6. Pemeriksaan Diagnostik/laboratorium (bila ada)

 

  No 

 Tanggal/Hari 

      Pemeriksaan 

Hasil 

 Nilai Normal 

Keterangan 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7. Terapi medikasi (bila ada)

No.

Tanggal  

Nama Obat  

Dosis  

Alasan  

1

Rabu

17-09-2024

 

Nitrokaf Retard 

2,5 mg Tab 

Untuk memperlebar pembuluh darah 

2

Rabu 17-09-2024

Candesartan 

8 mg Tab 

Vasodilator: Merelaksasi otot pembuluh darah 

3

Rabu

17-09-2024

 

Miniaspi  

80 mg Tab 

Analgetik,      Antipiretik,

Antiinflamasi dan Antiplatelet: Antinyeri dan sebagai pencegah timbulnya trombus di pembuluh. 

(pengencer darah) 

4

Rabu 17-09-2024

Concor 

2,5 mg Tab 

Antihipertensi 

             

APGAR KELUARGA

 

  

NO. 

  

ITEMS PENILAIAN 

SELALU  

(2) 

KADANG 

(1)  

TIDAK 

PERNAH 

(0) 

1

A : Adaptasi

 

 

 

 

Saya puas bah.a saya dapat menyesuaikan diri dan diterima keluarga (teman-teman) saat saya mengalami kesusahan.

 

 

 

2

P : Partnership 

 

 

 

 

Saya puas saat keluarga (teman- teman) memberitahukan dan mengingatkan saya tentang masalah saya.

 

 

 

3

G : Growth 

 

 

 

 

Saya puas keluarga (teman- teman) menerima & mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas baru.

     

 

 

 

4

A : Afek

 

 

 

 

Saya puas dengan cara keluarga (teman- teman) mengekspresikan afek dan berespon terhadap emosi- emosi saya, seperti marah, sedih atau mencintai.

             

 

 

 

 

5

R : Resolve 

 

 

 

 

Saya puas teman-teman saya menyediakan .aktu untuk bersama-sama mengekspresikan afek dan berespon saat saya butuhkan.

     

 

 

 

 

JUMLAH 

 6

 2

 

Penilaian (pilih salah satu): 

Nilai 0-3 : Disfungsi keluarga sangat tinggi 

Nilai 4-6 : Disfungsi keluarga sedang

 

     

SCREENING FAAL: FUNCTIONAL REACH (FR) TEST 

No. 

Kegiatan 

1.

Minta pasien berdiri di sisi tembok dengan tangan direntangkan kedepan.

2.

Beri tanda letak tangan start yang sejajar dengan garis O inci.

3.

Minta pasien condong kedepan tanpa melangkah selama 1-2 menit, dengan tangan direntangkan ke depan.

4.

Beri tanda letak tangan ke yang mencapai batas maksimal pada saat condong dengan penggaris menunjukkan batas end.

5.

Ukur jarak antara tanda tangan start & batas end.

Interpretasi: Usia lebih 70 Tahun : Kurang 6 inchi : Risiko jatuh 

     

      

THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST 

No. 

Kegiatan 

1.

Posisi pasien duduk di kursi.

2.

Minta pasien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter), kembali ke kursi, ukur .aktu dalam detik.

Interpretasi (pilih salah satu): 

10 detik  : risiko rendah jatuh   

11-19 detik : risiko sedang jatuh  

20-29 detik : risiko tinggi jatuh 

30 detik : kerusakan/gangguan mobilisas 

  

 

 

PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL (Indeks Kemandirian Katz)

Beri tanda (  ) pada poin yang sesuai kondisi klien

NO. 

AKTIVITAS 

MANDIRI 

TERGANTUNG 

 1.

Mandi 

Mandiri : Bantuan hanya pada satu bagian mandi (seperti punggung atau ekstremitas yang tidak mampu) atau mandi sendiri sepenuhnya

Tergantung : Bantuan mandi lebih dari satu bagian tubuh, bantuan masuk dan keluar dari bak mandi, serta tidak mandi sendiri.

 

 

 2. 

Berpakaian 

Mandiri : Mengambil baju dari lemari, memakai pakaian, melepaskan pakaian, mengancingi/mengikat pakaian.

 

Tergantung : Tidak dapat memakai baju sendiri atau hanya sebagian.

 

 

 3. 

Ke kamar kecil 

Mandiri : Masuk dan keluar dari kamar kecil kemudian membersihkan genetalia sendiri.

Tergantung : Menerima bantuan untuk masuk ke kamar kecil dan menggunakan pispot.

 

 

 

 4.

Berpindah 

Mandiri : Berpindah ke dan dari tempat tidur untuk duduk, bangkit dari kursi sendiri.

 

 

 

Bergantung : Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi, tidak melakukan satu atau lebih perpindahan.

 

 5. 

Kontinen 

Mandiri : BAK dan BAB seluruhnya dikontrol sendiri.dan juga terkada di bantu oleh anak nya 

 

Tergantung : Inkontinensia parsial atau total; penggunaan kateter, pispot, enema dan pembalut (pampers).

 

 

 6. 

Makan 

Mandiri : Mengambil makanan dari piring dan menyuapinya sendiri. Juga terkadang di suapi oleh anak nya 

 

Bergantung : Bantuan dalam hal mengambil makanan dari piring dan menyuapinya, tidak makan sama sekali dan makan parenteral (NGT).

 

 

     

   

 

GERIATRIC DEPRESSION SCALE (SKALA DEPRESI)

 NO. 

PERTANYAAN 

TIDAK 

IYA 

 1.

Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda?

 

 

    2.

Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat/kesenangan anda?

 

 

 3

Apakah anda merasa kehidupan anda kosong?

 

 

 4

Apakah anda sering merasa bosan?

 

 

 5

Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat?

 

 

 6

Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda?

 

 

 7

Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda?

 

 

 8

Apakah anda merasa sering tidak berdaya?

 

 

  

9

Apakah anda lebih sering di rumah daripada pergi keluar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru?

 

 

  10.

Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang?

 

 

11

Apakah anda pikir bah.a kehidupan anda sekarang menyenangkan?

 

 

12

Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini?

 

 

13

Apakah anda merasa penuh semangat?

 

 

14

Apakah anda merasa bah.a keadaan anda tidak ada harapan?

 

 

15

Apakah anda pikir bah.a orang lain, lebih baik keadaannya daripada anda?

 

 

 

 

JUMLAH

 

 

Penilaian (pilih salah satu) 

Setiap ja.aban yang sesuai mempunyai skor

"1" (satu) : 

Skor 5-9               :kemungkinan depresi

Skor 10 atau lebih  : depresi

 

 

FORMAT PENGKAJIAN MMSE

 NO. 

ITEM PENILAIAN 

BENAR 

(1) 

SALAH 

(0) 

 

  

  

1.

ORIENTASI 

 

 

 

1. Tahun berapa sekarang?

  

 

 

2. Musim apa sekarang ?

 

 

 

3. Tanggal berapa sekarang ?

 

 

 

4. Hari apa sekarang ?

 

 

 

5. Bulan apa sekarang ?

 

 

 

6. Dinegara mana anda tinggal ?

 

 

 

7. Di Provinsi mana anda tinggal ?

 

 

 

8. Di kabupaten mana anda tinggal ?

 

 

 

9. Di kecamatan mana anda tinggal ?

 

 

 

10. Di desa mana anda tinggal ?

 

 

 

  

REGISTRASI 

 

 

 

  

2.

Minta klien menyebutkan tiga objek

 

 

 

11. Kursi

 

 

 

12. TV

 

 

 

13. Komputer

 

 

 

  

  

  

3.

PERHATIAN DAN KALKULASI 

 

 

 

Minta klien mengeja 5 kata dari belakang, misal

"BAPAK"

             

 

 

14.   K

  

 

 

15.  A

 

 

 

16.   P

 

 

 

17.  A

 

 

 

18.   B

 

 

 

  

  

MENGINGAT 

 

 

 

Minta klien untuk mengulang nama 3 objek

 

 

 

4.

19. TV

  

 

 

20. Kursi

 

 

 

21. Komputer

 

 

 

  

  

  

  

  

 

5. 

  

  

  

BAHASA 

 

 

 

a. Penamaan

 

 

 

Tunjukkan 2 benda, minta klien menyebutkan: 

 

 

 

22.  Jam tangan

  

 

 

23. Pensil

 

 

 

b. Pengulangan

 

 

 

Minta klien mengulangi tiga kalimat berikut:

 

 

 

24.   "Tak ada jika, dan, atau tetapi "

  

 

 

c. Perintah tiga langkah:

 

 

 

25. Ambil kertas!

 

 

 

26.  Lipat dua!

 

 

 

27. Taruh di lantai!

 

 

 

d. Turuti hal berikut:

 

 

 

28.  Tutup mata

 

 

 

29.  Tulis satu kalimat

 

 

 

30.  Salin gambar

 

 

 

 

JUMLAH

 30

 

Analisa hasil > 21 point = tidak mengalami kerusakan kognitif

 

 

      

  

PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF (SPMSQ)

 

No. 

 

Pertanyaan 

BENAR 

SALAH 

1 

 Jam berapa sekarang? jam 5

 

  

2 

 Tahun berapa sekarang? 2024

 

 

3 

 Kapan Bapak/Ibu lahir? 195

 

 

4 

 Berapa umur Bapak/Ibu sekarang? 70

 

 

5 

Dimana alamat Bapak/Ibu sekarang

 

 

6 

Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama Bapak/Ibu?

 

 

7 

Siapa nama anggota keluarga yang tinggal bersama Bapak/Ibu? 

 

 

8 

Tahun berapa Hari Kemerdekaan Indonesia? 

   

 

9 

Siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang? 

 

 

 10 

Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1? 

 

 

 

JUMLAH 

 9

 1

SKOR NORTON (untuk menilai potensi dekubitus) Lingkari ja.aban yang sesuai.

Kondisi umum 

Baik  

Lumayan  

Buruk 

Sangat buruk 

4

3 

2

1

Kesadaran  

Komposmentis  

Apati 

Konfus/soporuss  

Stupor/koma 

 4 

3

2

1

Aktifitas 

Ambulan  

Ambulan dengan bantuan  

Hanya bisa duduk 

  

4 

3

2

1

Tiduran 

Mobilisasi  

Bergerak terbatas  

Sedikit bergerak 

Sangat terbatas  

Tidak bisa bergerak 

 4 

3

2

1

Inkontinitas 

Tidak 

Kadang-kadang 

Sering   inkontinesia 

Inkontinesia urin 

urin 

  

4 

3

2

1

Penilaian 20 : tidak 

terjadi/kecil terjadi  

 

 

 

 

 

 

 

 

ANALISIS DATA

No. 

Data 

Etiologi 

Masalah 

1

 DS: 

-

-

-

-

-

DO:

-

-

-

Lansia mengatakan sesak napas saat saat duduk dan bergerak tarik nafas 

Lansia mengatakan pernah diba.a ke ICU karena tidak sadarkan diri

Lansia mengatakan pernah mengalami sesak napas dan nyeri dada seperti tertusuk tusuk serta terasa panas pada dadanya

Lansia mengatakan dia sering merasa kelelahan

Lansia mengatakan sering sesak napas

TTV:

RR: 20x/menit

TD:150/80

Nadi: 72

Lansia tampak pucat

Taki kardia

Perubahan

kontraktilitas

Penurunan Curah

Jantung 

(D.0008)

2

,DS:

-

-

-

Lansia mengeluh sulit tidur akibat nyeri dan mengatakan tidurnya tidak cukup

Lansia mengatakan suka makan daging dan makanmakan buah buaan serta makanan  berminyak.

Lansia mengatakan saat asam uratnya kambuh, kakinya tidak bisa untuk menapak/ berjalan normal.

Gangguan

Iskemik

Nyeri kronis

(D.0078)

-

Lansia mengatakan sering nyeri dada

P: terlalu banyak nonton flim di TV

Q: seperti ditusuk tusuk dan terasa panas

R: dada

S: 6

T: kadang-kadang

-

 

Lansia mengatakan nyeri pada bagian bahu dan juga kakinya

P: Asam urat naik

Q: Seperti kaku dan kesemutan

R: Bahu dan kaki sebelah kiri 

S:  4

T: Sering

DO:

-

Lansia tampak meringis 

-

Lansia tampak mengelus kaki kirinya

-

Kantung mata lansia tampak kemerahan pada area sudut bola mata 

3.

DS:

-

-

-

-

Lansia minum obat dari dokter secara teratur

Lansia makan secukupnya dan teratur supaya bisa sehat terus dan imun tubuh jadi kuat

Lansia mengatakan keluarganya tidak suka makan makanan yang asin 

Lansia mengatakan setiap sakit anaknya selalu cepat menghantarkan kerumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat

- 

Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan

(D.112)

-

Lansia mengatakan terkadang suka berjalan berjalan di halaman ruma untuk menyegarkan tubuh yang lemah 

DO:

-

Lansia sudah melakukan kegiatan yang menunjang kesehatannya

-

Lansia terlihat punya keinginan merubah dan meningkatkan pola hidup sehatnya

  

DIAGNOSA KEPERA.ATAN

Penurunan Curah Jantung b.d perubahan kontraktilitas jantung d.d lansia tampak pucat, nyeri dada seperti tertusuk tusuk serta terasa panas pada dadanya, sesak napas saat bergerak/beraktivitas, takikardia, dan tekanan darah 150/80 mmHg (D.0008). 

Nyeri Kronis b.d Kondisi muskuloskeletal kronis d.d nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, nyeri pada bahu dan kaki kiri, serta lansia tampak meringis dan mengelus kaki kirinya (D.0078). 

Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan b.d kesadaran untuk mempertahankan kebiasaan sehat d.d lansia minum obat secara teratur, makan secukupnya dan teratur, serta didukung oleh keluarga /anak untuk menjaga kesehatan, dengan keinginan lansia untuk meningkatkan pola hidup sehat. (D.0112). 

 

 

   RENCANA KEPERA.ATAN

NO 

DX KEP 

TUJUAN 

INTERVENSI 

1.       

Penurunan

Curah Jantung 

(D.0008)

Setelah           dilakukan           tindakan kepera.atan    3           x          4           jam, diharapkan Kapasitas Adaptif Intrakranial meningkat, dengan kriteria hasil (L.06049):

Sakit kepala cukup menurun (4)

Gelisah cukup menurun

(4)

Tekanan darah membaik

(5)

Tekanan nadi sedang (3)

Pola napas cukup membaik (4)

O: 

-

-

-

-

-

Pera.atan Jantung (I.02075) 

monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu) Monitor berat badan setiap hari pada .aktu yang sama

Monitor saturasi oksigen

Monitor keluhan nyeri dada (mis. intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)

Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian obat (mis. beta blocker, ACE inhibitor, calcium channel blocker, digoksin)

T:

-

-

Posisikan pasien semi-Fo.ler atau Fo.ler dengan kaki ke ba.ah atau posisi nyaman 

Berikan diet jantung yang sesuai (mis, batasi asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)

-

E: -

Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat

Anjurkan         bergerak/beraktivitas fisik sesuai toleransi

-

Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap

-

Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian

K: -

Rujuk ke program rehabilitasi jantung

2.  

Nyeri kronis 

(D.0078)

Setelah dilakukan tindakan selama 2 jam diharapkan Tingkat Nyeri (L.08066) menurun dengan kriteria hasil:

Keluhan Nyeri cukup menurun (4)

Meringis Menurun (5)

Gelisah Menurun  (5)

Ketegangan otot cukup menurun (4) 

 

Manaj

O:

-

-

-

-

T:

emen Nyeri (I.08238) 

Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,

Intensitas nyeri

Identifikasi skala nyeri

Identifikasi respons nyeri non verbal

Identifikasi      faktor   yang memperberat dan memperingan nyeri 

-

Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres

hangat/dingin, terapi bermain)  [y1] [l2]

-

-

E:

-

Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)

Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Jelaskan strategi meredakan nyeri

-

-

K: -

Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

3. 

Setelah dilakukan tindakan selama 2 jam diharapkan Manajemen kesehatan (L.12104) meningkat dengan kriteria hasil:

Edukasi Kesehatan (I.12384)  

O:  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 

Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan

-

-

-

Melakukan          tindakan untuk mengurangi faktor resiko meningkat (5) 

Menerapkan           program pera.atan             cukup

meningkat (4) 

Aktivitas hidup seharihari             efektif        memenuhi tujuan        kesehatan

meningkat (5) 

T:

-

-

-

menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat 

Sediakan materi                dan media

pendidikan kesehatan 

Jad.alkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

Berikan             kesempatan             untuk bertanya

 

E:

Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 

Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan

perilaku hidup bersih dan sehat

 

             

 

A. IMPELEMENTASI KEPERA.ATAN 

 

No. Urut  

DX Kep 

Hari/Tgl/

Jam 

Tindakan  

Respondan Hasil Klien  

Namadan

Paraf

Penurunan Curah Jantung b.d perubahan kontraktilitas jantung d.d lansia tampak pucat, nyeri dada (D.0008). 

Rabu 

17/09/20

24

Pkl 15.00 .ib 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pkl .15.10 .ib

 

 

Mengidentif ikasi penuru nan curah jantung 

 

 

 

 

 

 

 

Menjelaskan

teknik  pernafasan 

 

 

 

 

 

 

 

Memonitor TTV dan keluan lain nya

DO: 

P.saat bergerak beraktivitas 

Q. Seperti di tusuk tusuk  

R. Nyeri pada kaki bagian kiri

S.5/10

T. Nyeri terus menerus terutama saat menekan  

DS : 

pasien di minta untuk melalkuan teknik 

pernafasan dalam 

pasien tampak melakukan teknik  dalam 20 detik 

 DS: 

pasien di minta untuk melakuakn tindakan TTV 

Pasien mengatakan

saat ini tidak merasa

Asai 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Asai  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Asai  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pkl. 15.15  .ib

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

lemas dan pusing DO   

1. TD:

150/80mmHg

S   : 36,5 C

RR: 20x/menit

N   :72 x/menit DS :

pasien mengatakan seperti tertusuk tusuk serta terasa panas pada dadanya

 sesak napas saat bergerak/beraktivitas, takikardia, dan tekanan darah.

 

 

 

 

 

 

 

 

Asai   

 

 

 

 

 

 

 

 Nyeri             Kronis            b.d Kondisi muskuloskeletal kronis d.d nyeri dada (D.0078). 

Rabu  pkl . 16.00

.ib

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Monitor

TTV dan

keluan lain 

DS:  

Pasien  bersedia di minta untuk TTV  

pasien mengatakan saat ini dirinya tidak rasa lemas dan pusing dan tidak

merasa panas   

 

DO:  

TD : 156/

S    : 36,5 C

RR : 22

N    : 72 

  

 

 

 

 

 

 

 

  

Pkl . 16.30

.ib 

 

 

Mengidentifkasi faktor  perubahan kontraktilitas jantung

DS:  

Pasien mengatakan nyeri kronis sebelum makanan yang biasa konsumsi  yaitu daging merah dan bua buahn 

Pasien mengatakan  sesak nafas saat bergerak aktitas rasa nyeri dadanya  

Kesiapan

Peningkatan

Manajemen

Kesehatan b.d kesadaran untuk mempertahankan.

(D.0112). 

 

 

Pkl.16.50

.ib 

 

 

 

 

Pkl.17.00

.ib

 

 

 

 

Mengidentif ikasi dan memonitor TTV

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memberikan edukasi kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

DS: 

Nyeri di lengan bahu kiri 

2.Sesak nafas pusing

3.keringat dingin  

 

 

DO: 

 1.Pasien bersedia  di minta untuk ttv 

 

TD: 160 /80 mmHg 

S: 36,6 C

RR 16.

N.96

6. SPO2.97 

 

DS :

Pasien mengatakan m mengerti tentang edukasi yang diberikan

DO :

  • Keluarga pasien tampak mengerti

  

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Risa Herma.ati, Haris Candra De.i.2020. Penyakit Jantung Koroner. Jakarta:

Kandas media (Imprint agromedia pustaka).

Annisa dan anjar.Jurnal GASTER Vol. 10 No. 1 /Februari 2021

Judith.M..ilkison dan Nancy.R.2020.Buku Saku Diagnosis Kepera.atan Ed

9.Jakarta: EGC

Putra S, Panda L, Rotty. 2020. Profil penyakit jantung koroner. Manado: fakultas kedokteran.

Rochmayanti, 2021. Analis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dengan penyakit jantun koroner. Jakarta: fakultas ilmu kepera.atan A.Fauzi Yahya.2022.Penaklukan No.1: Mencegah dan mengatasi penyakit jantung koroner.Bandung:Qanita

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun