Mohon tunggu...
Putri Napitupulu
Putri Napitupulu Mohon Tunggu... Administrasi - Ide dan Karya

Woman, Amateur Writer , Artist, Engineer, Young and Life || Senang bergabung dengan anda, Silahkan baca konten saya, dan tinggalkan komentar :) || "Bekerja dengan cara saya, senang menerima kritik dan masukan, berbicara apa adanya" || Visit my Blog https://flowph.wordpress.com And Wattpad https://www.wattpad.com/user/flowerasaph

Selanjutnya

Tutup

Financial

Koperasi Katanya, Eh Rentenir Nyatanya

29 Februari 2020   23:23 Diperbarui: 1 Maret 2020   03:18 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koperasi dimana orang-orang yang meminjam, bukan merupakan anggota, tidak menyimpan uang dan memeras 'peminjamnya' dengan bunga yang tidak masuk akal. Tentu saja tidak memenuhi ketentuan Koperasi Indonesia yang diatur  UU Nomor 25 tahun 1992, UU Nomor 17 tahun 2012, Permen Koperasi dan UKM No. 9/2018

Anggap saja koperasi abal-abal ini masuk golongan Koperasi Simpan Pinjam (KSP), berdasarka UU Nomor 17 tahun 2012,

Dengan perbandingan bunga koperasi 0,3 -  2,5 % per bulan dimana koperasi abal-abal 10% -35% perbulan. Bunga yang tidak ringan,

Tidak ada simpanan wajib, Sisa Hasil Usaha. Meminjam nama koperasi, hanya untuk bunga besar yang dibebankan kepada peminjam,

Bermodalkan percaya, tidak percaya. Tidak ada kontrak atau keanggotaan secara resmi namun diberikan pinjaman,

Sungguh tidak sehat, ini namanya rentenir!

Rentenir-rentenir jenis ini menargetkan masyarakat golongan menengah kebawah, yang hidup pas-pasan, ibu-ibu rumah tangga , pedagang di pasar, karyawan-karyawati kecil bahkan guru-guru bermula dari jutaan rupiah dengan bunga 10%. Tanpa biaya admin dan syarat. Dapat dicicil perhari kepada rentenir ramah yang datang setiap hari. 

Satu pinjaman ke pinjaman lain, sampai disatu waktu kesulitan membayar. Ditawari (disarankan) ke rentenir  pinjaman lainnya dengan bunga yang akan terus naik setiap kali tidak bisa membayar.

Orang-orang yang terjebak dalam lingkaran setan ini, pada akhirnya menyadari telah terjebak lintah darat dalam bentuk yang lebih ramah. Berbagai cara ditempuh agar bisa keluar, mulai dari menggadaikan barang berharga, perhiasaan dan surat tanah. Dikampung banyak yang hijrah, kabur kemana saja menghindari hutang, meninggalkan keluarga, mungkin berfikir sudah terendam sekalian saja tenggelam. Semakin hari bunga pinjaman semakin tinggi, mulai mencari pinjaman di Bank, dimulai dari pinjaman lima juta ruliah sampai menembus ratusan juta, entah bagaimana bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan kondisi pendapatan begitu-begitu saja dan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi..

Menurut pengalaman di kaskus, pinjaman menggiurkan dari satu rentenir ke rentenir lainnya bekerjasama menyusun sedemikian rupa, agar bunga bisa naik

Baca: Kaskus -kisah mereka yang terjebak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun