Menurutnya, dengan pangsa pasar Indonesia yang luas, tambahan pedagang kripto yang baru bisa menjadi angin segar. Pasalnya, hal tersebut bisa memperluas pasar yang ada saat ini.Â
Selain itu, dia menyebut edukasi juga harus dilakukan guna membuat investor lebih dewasa dan bijak. Edukasi yang baik dan masif diharapkan bisa menghilangkan investor yang sekadar ikut-ikutan dan membuat mereka memilih aset kripto berdasarkan utility dan nilai use & case.Â
Pada kesempatan yang sama, Ketua ICCA Rob Rafael Kardinal menambahkan, saat ini masih banyak investor kripto yang pembahasannya hanya seputar harganya saja, bukan membahas soal fundamental atau utility-nya yang justru menjadi tolak ukur potensi aset kripto tersebut.Â
Oleh karena itu, edukasi masih harus terus dilakukan agar para masyarakat bisa menganggap aset kripto layaknya aset kelas lainnya yang pembeliannya harus berdasarkan riset fundamentalnya.Â
"Kami sendiri sebagai asosiasi saat ini terus berupaya membuat blockchain masuk ke dalam kurikulum karena teknologi blockchain tidak hanya berlaku untuk aset kripto, tapi bisa digunakan di aspek kehidupan lainnya," imbuh Rafael.
Di satu sisi Rafael meyakini kondisi pasar kripto yang tengah bearish ini menjadi kesempatan untuk pendewasaan para investor, sekaligus peluang untuk melakukan aksi tambah posisi karena harga aset kripto yang tengah diskon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H