Bingung adalah Materi
Manusia yang bingung dapat membangun ruang kreativitas. Kebingungan bukanlah kekosongan, melainkan ruang yang penuh potensi. Pandangan bahwa kebingungan adalah bahan baku karya seni atau ide kreatif menunjukkan bahwa bingung memiliki nilai.
Banyak orang sukses memulai dari kebingungan. Contohnya, "Awalnya saya bingung mau bisnis apa, tapi setelah dipikir-pikir…" atau cerita serupa yang sering kita dengar. Bahkan kebingungan ini bisa menjadi inspirasi tulisan, seperti esai ini. Seandainya seseorang tidak merasakan kebingungan, bagaimana mungkin ia bisa menulis tentang kebingungan? Bingung yang ditulis menjadi ladang karya yang unik.
Oleh karena itu, kita perlu menajamkan intuisi dan imajinasi untuk melihat apa yang kita alami menjadi karya bermakna. Kebingungan, bila diproses dengan serius, bisa menjadikan kita "raja" yang mampu menciptakan sesuatu dari kekosongan. Sayangnya, manusia seringkali ragu dan tidak percaya diri karena mental yang rapuh, mungkin akibat tekanan sosial modern yang kompetitif. Namun, dengan keyakinan dan intuisi yang tajam, kebingungan dapat menjadi bahan kreativitas.
Semuanya Bisa Ditulis, Termasuk Bingung
Kadang manusia terlalu banyak berpikir, meski pertimbangan tetap penting. Dalam dunia menulis, seberapapun bingungnya seseorang, ia selalu bisa menarasikan kebingungannya menjadi tulisan yang bermakna. Semua kembali pada kemauan kita: apakah kita ingin menjadi penulis yang baik atau tidak. Penulis yang baik selalu mampu melihat sisi unik dari segala sesuatu, termasuk dari kebingungan. Jadi, jangan berhenti menulis. Tulislah apa yang ada dalam pikiranmu, karena tidak semua orang memiliki sudut pandang yang sama seperti kamu. Tetap semangat menjadi penulis, meski tidak menulis hal yang sama seperti orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H