Mohon tunggu...
Asad Kholilurrahman
Asad Kholilurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Dan Bercita Menjadi Dosen

Membaca dan menulis adalah hobiku tapi, boong. Jangan Mati sebelum bekarya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menulis Bingung

17 Januari 2025   08:07 Diperbarui: 17 Januari 2025   08:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menulis, sumber: pixabay.com

Bingung adalah Materi

Manusia yang bingung dapat membangun ruang kreativitas. Kebingungan bukanlah kekosongan, melainkan ruang yang penuh potensi. Pandangan bahwa kebingungan adalah bahan baku karya seni atau ide kreatif menunjukkan bahwa bingung memiliki nilai.

Banyak orang sukses memulai dari kebingungan. Contohnya, "Awalnya saya bingung mau bisnis apa, tapi setelah dipikir-pikir…" atau cerita serupa yang sering kita dengar. Bahkan kebingungan ini bisa menjadi inspirasi tulisan, seperti esai ini. Seandainya seseorang tidak merasakan kebingungan, bagaimana mungkin ia bisa menulis tentang kebingungan? Bingung yang ditulis menjadi ladang karya yang unik.

Oleh karena itu, kita perlu menajamkan intuisi dan imajinasi untuk melihat apa yang kita alami menjadi karya bermakna. Kebingungan, bila diproses dengan serius, bisa menjadikan kita "raja" yang mampu menciptakan sesuatu dari kekosongan. Sayangnya, manusia seringkali ragu dan tidak percaya diri karena mental yang rapuh, mungkin akibat tekanan sosial modern yang kompetitif. Namun, dengan keyakinan dan intuisi yang tajam, kebingungan dapat menjadi bahan kreativitas.

Semuanya Bisa Ditulis, Termasuk Bingung

Kadang manusia terlalu banyak berpikir, meski pertimbangan tetap penting. Dalam dunia menulis, seberapapun bingungnya seseorang, ia selalu bisa menarasikan kebingungannya menjadi tulisan yang bermakna. Semua kembali pada kemauan kita: apakah kita ingin menjadi penulis yang baik atau tidak. Penulis yang baik selalu mampu melihat sisi unik dari segala sesuatu, termasuk dari kebingungan. Jadi, jangan berhenti menulis. Tulislah apa yang ada dalam pikiranmu, karena tidak semua orang memiliki sudut pandang yang sama seperti kamu. Tetap semangat menjadi penulis, meski tidak menulis hal yang sama seperti orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun