Contoh: cerita Umar yang tengah berkhutbah di atas mimbar, di Madinah, tiba-tiba berkata "melantur," yakni menyuruh pasukan untuk mendaki bukit. Orang-orang mengira dia telah gila.
Tapi, enam bulan berikutnya, ketika pasukan muslim yang ditugaskan ke Andalusia pulang, mereka membuat pengakuan mengejutkan: saat berperang, mereka benar-benar mendengar suara Umar yang menyuruh mereka mendaki bukit. Karena petunjuk itulah, mereka berhasil menghindari kekalahan, dan akhirnya menang.
Nah, luar biasa bukan?
Tapi "kekuatan" Umar bisa dipertanggungjawabkan. Dia memang sangat salih. Amalnya banyak. Salah satu sahabat pilihan. Kekuatan itupun tidak setiap saat. Umar tak bisa melakukan itu kalau Allah tidak membukakan hijab pandangannya.
Begitu juga Nabi Musa yang membelah Laut Merah dengan tongkatnya. Atau, Nabi Isa yang menghidupkan orang mati. Kekuatan-kekuatan mereka insidentil, tidak terus-menerus dapat mereka tunjukkan, atau pamerkan tanpa ada urusan.
Sedangkan sekarang: ada orang yang ibadahnya nggak jelas, tapi badannya kuat, tak mempan dibacok? Ada yang bisa jalan di atas air setelah bertapa berbulan-bulan, meninggalkan shalat dan kewajiban lainnya? Atau, anak-anak, yang begitu saja bisa membaca masa depan, dan secara kontinu menampilkannya di hadapan orang-orang?
Bagi saya, sekali lagi, orang-orang ini diganggu jin. Atau, mereka memang bekerjasama dengan jin. Manusia normal tidak begitu. Tidak akan begitu.
Sungguh, ini fitnah bagi orang-orang di sekitarnya. Berlindunglah pada Allah dari fenomena semacam ini. Sangat besar kemungkinan, syaithan akan menghiasi orang-orang ini dengan keagungan dan kemuliaan, membuat IQ masyarakat jongkok hingga Basement: Lantai Dasar.
Na'udzubillah.
Allahu a'lam.
NB: indigo yang saya bahas erat kaitannya dengan kemampuan mistis. Saya tidak tahu jika ada pemaknaan lain mengenai indigo, yang sangat mungkin berbeda bahasan.