Mohon tunggu...
Arzsyi AtthahiraSatiri
Arzsyi AtthahiraSatiri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Islam 45 Bekasi

Halo semuanya, perkenalkan saya Arzsyi At-thahira Satiri. Saya seorang mahasiswa dari Universitas Islam 45 Bekasi Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Book

Apa Itu Sindrom Alice in Wonderland?

14 Juni 2023   22:51 Diperbarui: 14 Juni 2023   22:54 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Penulis                        : Bellaanjni

Penyunting                  : Hayu Hamemayu, Dila Maretihaqsari

Jumlah halaman          : 279 halaman

Edisi cetakan              : Cetakan pertama, Agustus 2019

Penerbit                       : Penerbit Bentang Belia (PT Bentang Pustaka)

Novel Not In Wonderland merupakan pemenang kompetisi menulis Belia Writing Marathon Batch 3 di sebuah aplikasi menulis Bernama Wattpad. Penerbit Bentang Pustaka (Mizan Group) mengadakan sayembara menulis Belia Writing Marathon. Buku ini sendiri ditulis oleh Bella Kurnia Anjani atau dikenal dengan nama pena Bellaanjni.

Mendengar judul novel Not In Wonderland sepertinya sudah tidak asing di telinga lagi. Sudah banyak yang mengetahui tentang Alice In Wonderland. Dalam novel ini juga mengangkat mengenai sindrom Alice In Wonderland. Sindrom ini muncul ketika seseorang merasa kecil, disudutkan dan tidak berarti. Atau, ketika seseorang merasa terlalu besar hingga dunia tidak lagi punya tempat untuknya dan satu-satunya jalan keluar adalah dengan pergi. Dalam artian, penderita sindrom ini bisa keluar dari keadaan apabila ia menyakiti dirinya sendiri.

Penggunaan bahasa yang terdapat dalam novel ini juga mudah dipahami oleh pembaca. Dalam novel ini juga menggunakan bahasa sehari-hari yang memudahkan pembaca memahami alur dari cerita tersebut. Tentunya dikemas dengan menarik, seperti sindrom Alice In Wonderland, yang menjadi focus utama dalam novel ini. Novel Not In Wonderland umumnya menceritakan tentang percintaan di SMA, akan tetapi terdapat juga sebuah teka-teki yang menarik bagi pembaca. Penulis membuat teka-teki yang menarik sehingga pembaca sempat dibuat kebingungan bahkan ikut menebak nebak juga.

Dalam novel ini menceritakan mengenai Rachel, yang mempunyai sahabat bernama Ralin Zaran tewas di sekolah. Kematian Ralin tentunya masih menjadi teka-teki bagi semua orang, termasuk Rachel sahabatnya Ralin. Rachel tentunya merasa terpukul dengan kejadian tersebut, namun ia tetap mencari penyebab kematian Ralin.

Pada awalnya Rachel datang ke sekolah pada pukul 02.00 malam hari. Ia dan Sena datang ke sekolah dengan maksud tertentu, yaitu untuk mengubah nilai kesenian mereka yang sangat buruk. Bahkan bisa dipastikan kalau mereka akan tinggal kelas dan mendapat nilai C. Ketika membobol ruang kesenian, mereka bertemu dengan Lathan. Lathan juga sempat memfoto Rachel ketika sedang membobol ruang kesenian. Ternyata, Lathan juga mempunyai niat yang sama seperti Rachel dan Sena. Akan tetapi, Lathan membuat dalih mengembalikan kamera sekolah. Ketika pintu ruang kesenian dibuka dan lampu dinyalakan, bak petir di siang bolong mereka berdua menemukan Ralin yang gantung diri.

Setelah diberitakannya kematian Ralin, satu sekolah heboh mendengar berita yang beredar. Sejak saat itu juga Rachel mulai mencari tau kebenaran dari kematian sahabatnya yaitu Ralin. Rachel memulai dari membuka Ig Ralin, ia membaca dm yang ternyata terdapat akun Kaisar Lathan. Dalam pencariannya, Rachel justru jatuh cinta dengan Lathan. Lathan adalah satu-satunya orang yang berhasil mengeluarkan Rachel dari sindrom Alice In Wornderland tanpa harus menyakiti dirinya sendiri.

Dalam novel ini juga membahas tentang keluarga Lathan, yang menjadi focus utamanya yaitu papah Lathan yang meninggalkan keluarganya, bahkan dinilai tidak becus menjadi seorang pemimpin keluarga. Lathan membenci papahnya. Terdapat juga sebuah pesan moral untuk pembaca yang disampaikan Ralin kepada Lathan. "Lathan setiap orang pernah berbuat kesalahan. Kalau papa kamu sudah minta maaf berarti dia nyesel. Bukannya maaf seorang pria itu berarti penyesalan? Kamu sendiri yang bilang ke aku, kan?" (halaman 113).

Lathan sendiri di gambarkan seorang pria yang kuat akan tetapi egonya terlalu bersar, sehingga membutuhkan seseorang untuk bisa menurunkan ego seorang Lathan. Konflik keluarga Lathan juga cukup menarik pembaca. Dalam novel ini juga terdapat plot twist, ternyata papah Lathan adalah mantan suami dari ibunya Rachel. Dan yang membuat ibunya Lathan mengalami depresi hingga merengut nyawa itu karena ibunya Rachel.

Tentunya banyak kalimat penguat untuk Rachel yang diberikan oleh Lathan yang mungkin bisa juga untuk pembaca, seperti "Lo emang enggak bisa maksa semua orang yang lo sayang ada di pihak lo. Tapi bukan berarti lo enggak berharga buat siapa pun!" "Gue enggak tahu lo kenapa, tapi ada satu hal yang perlu lo tahu. Lo berharga, seenggaknya buat gue!" (halaman 165).

Yang membuat pembaca menyukai novel Not In Wonderland itu, pada setiap chapter terdapat kata-kata yang ditulis dengan sangat indah dan juga banyak dirasakan oleh orang lain. Seperti pada chapter 31, "saat darah berdesir karena tidak menemukan pijak, atau saat angin beriak menembus helaian gaun putih yang melekat. Mana yang lebih mustahil agar raga ini tidak jatuh pergi menemui sesuatu yang abadi? Membuat gravitasi berhenti berfungsi, atau berharap kamu ada disini?"

Ending novel Not In Wonderland juga sangat jelas bagi para pembaca. Dijelaskan dengan sebuah surat yang ditulis sendiri oleh Ralin, ia memang mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya sendiri (halaman 255 bagian epilog). Ia juga menitipkan pesan kepada April, Sena, dan Rachel untuk tidak mempermasalahkan matiannya. Ralin juga ternyata mempunyai sindrom yang sama dengan Rachel, yaitu sindrom Alice In Wonderland yang membuat hidupnya sangat berantakan.

Kekurangan dari novel ini yaitu pemilhan font yang mungkin kurang sesuai pada pembuka chapter, dimana font tersebut yaitu seperti hruf sambung kecil yang membuat pembaca salah membaca atau bahkan kurang mengerti tulisan tersebut.

Novel Not In Wonderland juga mengajarkan untuk tidak menyakiti sendiri ketika dalam keadaan terpuruk atau apapun itu. Menyakiti diri bukanlah meyelesaikan masalah. Setiap orang pernah membuat kesalahan. Dari itu, kitab bisa belajar. Menyalahkan diri sendiri dan keadaan tidak membuat semua kembali seperti semua. Tapi, bukan berarti kita tidak bisa memperbaiki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun