Dalam novel ini juga membahas tentang keluarga Lathan, yang menjadi focus utamanya yaitu papah Lathan yang meninggalkan keluarganya, bahkan dinilai tidak becus menjadi seorang pemimpin keluarga. Lathan membenci papahnya. Terdapat juga sebuah pesan moral untuk pembaca yang disampaikan Ralin kepada Lathan. "Lathan setiap orang pernah berbuat kesalahan. Kalau papa kamu sudah minta maaf berarti dia nyesel. Bukannya maaf seorang pria itu berarti penyesalan? Kamu sendiri yang bilang ke aku, kan?" (halaman 113).
Lathan sendiri di gambarkan seorang pria yang kuat akan tetapi egonya terlalu bersar, sehingga membutuhkan seseorang untuk bisa menurunkan ego seorang Lathan. Konflik keluarga Lathan juga cukup menarik pembaca. Dalam novel ini juga terdapat plot twist, ternyata papah Lathan adalah mantan suami dari ibunya Rachel. Dan yang membuat ibunya Lathan mengalami depresi hingga merengut nyawa itu karena ibunya Rachel.
Tentunya banyak kalimat penguat untuk Rachel yang diberikan oleh Lathan yang mungkin bisa juga untuk pembaca, seperti "Lo emang enggak bisa maksa semua orang yang lo sayang ada di pihak lo. Tapi bukan berarti lo enggak berharga buat siapa pun!" "Gue enggak tahu lo kenapa, tapi ada satu hal yang perlu lo tahu. Lo berharga, seenggaknya buat gue!" (halaman 165).
Yang membuat pembaca menyukai novel Not In Wonderland itu, pada setiap chapter terdapat kata-kata yang ditulis dengan sangat indah dan juga banyak dirasakan oleh orang lain. Seperti pada chapter 31, "saat darah berdesir karena tidak menemukan pijak, atau saat angin beriak menembus helaian gaun putih yang melekat. Mana yang lebih mustahil agar raga ini tidak jatuh pergi menemui sesuatu yang abadi? Membuat gravitasi berhenti berfungsi, atau berharap kamu ada disini?"
Ending novel Not In Wonderland juga sangat jelas bagi para pembaca. Dijelaskan dengan sebuah surat yang ditulis sendiri oleh Ralin, ia memang mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya sendiri (halaman 255 bagian epilog). Ia juga menitipkan pesan kepada April, Sena, dan Rachel untuk tidak mempermasalahkan matiannya. Ralin juga ternyata mempunyai sindrom yang sama dengan Rachel, yaitu sindrom Alice In Wonderland yang membuat hidupnya sangat berantakan.
Kekurangan dari novel ini yaitu pemilhan font yang mungkin kurang sesuai pada pembuka chapter, dimana font tersebut yaitu seperti hruf sambung kecil yang membuat pembaca salah membaca atau bahkan kurang mengerti tulisan tersebut.
Novel Not In Wonderland juga mengajarkan untuk tidak menyakiti sendiri ketika dalam keadaan terpuruk atau apapun itu. Menyakiti diri bukanlah meyelesaikan masalah. Setiap orang pernah membuat kesalahan. Dari itu, kitab bisa belajar. Menyalahkan diri sendiri dan keadaan tidak membuat semua kembali seperti semua. Tapi, bukan berarti kita tidak bisa memperbaiki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H