Dalam era modern ini, karya seni Jepang seperti manga dan anime diakui secara global sebagai hiburan yang populer. Penggemar manga dan anime dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Menurut survey, sekitar 277,534,122 penduduk Indonesia menyukai anime dan bahkan 800,000 penduduk Indonesia belajar bahasa Jepang untuk mengikuti pop culture Jepang.
Manga adalah novel grafis atau komik yang berasal dari Jepang. Seseorang yang menulis atau menggambar manga disebut mangaka. Di Jepang, kata manga sendiri (kanji: 漫画; hiragana: まんが; katakana: マンガ) berartikan komik atau kartun.
Genre manga cukup beragam, namun secara garis besar manga dapat di kategorikan sebagai berikut:
- Shoujo : Manga yang ditujukan kepada gadis remaja.
- Shounen : Manga yang ditujukan kepada laki-laki remaja.
- Josei : Manga bergenre dewasa yang ditujukan kepada wanita dewasa dan gadis remaja akhir.
- Kodomo : Manga yang ditujukkan kepada anak-anak.
- Seinen : Manga bergenre dewasa yang ditujukan kepada pria dewasa dan laki-laki remaja akhir.
Setiap tahun akan ada manga yang baru yang dapat memukau masyarakat, namun dalam artikel ini, saya ingin memperkenalkan manga dari tahun 2005.
Liar Game, manga Seinen tahun 2005
Liar Game adalah manga tipe seinen bergenre psychological thriller. Liar game ditulis dan diillustrasikan oleh Shinobu Kaitani dan dirilis oleh Shueisha. Penggemar manga tentunya tidak asing dengan manga seinen yang rilis di tahun tahun 2000an seperti Death Note dan Jojo’s Bizarre Adventure, Liar Game pun sempat memiliki penggemar yang setia.
Lalu, apa yang membuat manga ini digemari hingga tahun 2023 ini? Berikut sedikit sinposis serta pembahasan gaya penulisan Liar Game.
Sinopsis (Spoiler untuk Volume pertama dari Liar Game)
Cerita Liar Game diawali dengan memperkenalkan pembaca dengan perempuan yang baru saja lulus SMA bernama Nao Kanzaki. Nao berwatak polos dan naif, mementingkan kejujuran diatas lainnya. Ia merawat ayahnya yang mengidap kanker seorang diri dan tinggal di apartemen yang sederhana.
Suatu hari, Nao mendapatkan paket misterius. Setelah membukanya, Nao terkaget-kaget menemukan uang sebanyak 100 juta yen serta undangan hitam bertulisan putih yang mengundangnya berpartisipasi dalam ronde pertama ‘Liar Game.’
Nao mulai gelisah, ia tidak tahu harus berbuat apa. Pihak polisi pun telah bersekongkol dengan panitia Liar Game, membuat Nao semakin kebingungan. Tanpa ia sadari, ronde pertama sudah dimulai dan panitia Liar Game mulai membagikan instruksi untuk ronde pertama.
Rupanya, lawan pertama Nao adalah guru favorit nya dari SMP, Bapak Fujisawa. Setelah berdiskusi dengan gurunya dan sepakat untuk mengakhiri ronde pertama dengan seri, ia akhirnya dapat pulang dan beristirahat dengan tenang.
Keesokan harinya, ia terkejut setelah menemukan bahwa semua uang yang telah diberikannya telah hilang. Rupanya, Fujisawa nya telah mengkhianatinya dengan mengambil semua uang yang ia simpan agar ia dapat memenangkan ronde pertama.
Gurunya itu mengolok-olok kepolosan nya, mengatakan bahwa tidak satu manusia pun dapat dipercaya. Nao menjadi amat cemas dikarenakan jika ia kalah, ia harus membayar uang seharga 100 juta yen yang telah lenyap diambil gurunya.
Ditengah kecemasan nya, ia bertemu dengan Shinichi Akiyama, seseorang penipu professional yang baru saja dilepaskan dari penjara. Akiyama terkejut dengan sifat lugu Nao yang terlalu mudah ditipu, dan setelah 1 hari mengenalinya, ia setuju untuk membantu Nao mendapatkan uang nya kembali.
Rencana Akiyama berlangsung, ia menggunakan beberapa teknik psikologis untuk membuat Fujisawa gelisah dan akhirnya tanpa sengaja melontarkan tempat ia menyembunyikan uangnya, yaitu di suatu brankas dirumahnya. Sepersekian detik sebelum panitia mengumumkan kemenangan, Akiyama dan Nao berhasil mengambil uang 200 juta yen (100 juta yen miliknya sendiri serta 100 juta yen milik Fujisawa) ketika Fujisawa membuka brankas nya.
Melihat Fujisawa yang hancur karena hutang yang banyak, Nao merasa kasihan dan memberikannya uang seharga 50 juta yen untuk memulai hidupnya lagi asalkan Fujisawa berjanji untuk percaya kepada kebaikan manusia.
Dengan itu, selesailah Liar Game arc pertama. Arc selanjutnya dilanjutkan dengan Akiyama dan Nao yang mengikuti Liar Game ronde demi ronde untuk menghentikan panitia Liar Game yang rakus akan uang.
Gaya penulisan Liar Game yang unik
Secara garis besar, cerita Liar Game cenderung sederhana, mengikuti trope survival game pada umumnya. Namun yang benar-benar membuat manga ini unik terletak kepada cara penulisan tokoh dalam alur cerita.
Ketika Akiyama pertama kali merangkai rencana, pembaca ditempatkan dalam posisi yang sama dengan Nao, bingung, penasaran, dan sedikit gelisah menunggu apa yang akan Akiyama lakukan berikutnya.
Pembaca tidak pernah diperlihatkan isi dialog internal Akiyama, sehingga membuat situasi yang menegangkan. Jenis penulisan perspective ini dapat dilihat dalam setiap ronde dari Liar Game dengan karakter-karakter yang berbeda, contoh nya Nao, Akiyama, dan bahkan karakter pendukung lainnya yang akan diperkenalkan setiap bab.
Penulisan lain yang patut diperhatikan adalah penulisan watak Akiyama yang berbeda dengan trope karakter jenius seperti Lelouch atau Light Yagami.
“Walaupun design dan cerita latar belakang Akiyama sangat menunjukkan karakter tipe ‘edgelord’, sesungguhnya ia orang yang santai dan ‘cool’. Ia memiliki moral kemanusiaan yang tinggi dan pada dasarnya tidak suka ikut campur dengan urusan orang lain jika ia tidak diganggu,” jelas Schnoz Meister, Youtuber yang melakukan video pembahasan tentang manga Liar Game (Video: The Manga that Lies to You, timestamp: 7:33)
Tidak hanya Akiyama saja, namun Nao sendiri memiliki pertumbuhan karakter yang signifikan selama Liar Game berjalan. Tanpa memberikan spoiler apapun, hubungan Nao dan Akiyama berkembang dari Nao yang hanya dapat bersender pada Akiyama sampai Nao yang dapat melengahkan salah satu antagonis dengan sendirinya.
Jadi? Bagaimana menurutmu? Apakah manga seinen ini patut dibaca di tahun 2023?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI