Setiap orang yang beragama Islam harus memahami dan menerapkan dua konsep penting: kewajiban untuk berbuat ma'ruf dan kewajiban untuk mencegah perbuatan munkar. munkar adalah perbuatan buruk yang ditolak oleh masyarakat, sementara ma'ruf adalah perbuatan baik yang diterima oleh masyarakat. Agama Islam mengajarkan pengikutnya untuk mengetahui dan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Selain itu, dakwah juga digunakan sebagai cara untuk mendorong orang untuk melakukan yang baik dan menghindari yang buruk.
Keagamaan adalah bagian penting dari dakwah, karena membantu orang mengenal yang baik dan yang buruk. Surat Ali-Imran ayat 104 menekankan betapa pentingnya bagi umat Islam untuk mendorong kebajikan, menyuruh yang baik, dan mencegah yang buruk. Dan para ulama percaya bahwa dakwah ini dapat dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup.Â
Dalam tafsirnya, Sayyid Quthub mengatakan bahwa ada dua kelompok dalam masyarakat Islam yang diperlukan. Yang pertama mengajak kebajikan, sedangkan yang kedua memiliki kekuatan untuk memerintah dan melarang. Dan seperti kenyataannya, seorang dai harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti memahami Al-Qur'an dan Sunnah, memahami keadaan sosial, menguasai bahasa, dan memahami berbagai agama dan kepercayaan yang terkait di masyarakat luas.Â
Oleh karena itu, dakwah dapat efektif jika dilakukan oleh umat Islam yang memahami hukum dan hikmah agama. Karena Allah SWT mewajibkan umat Islam bersatu untuk melakukan amar ma'ruf nahi munkar agar masyarakat menjadi harmonis dan berkeadilan. Selain itu, Rasulullah SAW juga menekankan betapa pentingnya mengubah kesalahan dengan tangan, lisan, atau hati, sesuai dengan kemampuan setiap orang. Jadi, umat Islam diharapkan dapat melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar dengan baik melalui dakwah yang aktif dan efektif. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H