Mohon tunggu...
Ary Gunawan
Ary Gunawan Mohon Tunggu... Guru - Penikmat Buku, Pecinta Robotika, dan Pemerhati Pendidikan

Guru IPA SMP Muhammadiyah 3 Depok, Founder TATAP MAYA dan Penggerak @belajaripa.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajar (Tanpa) Harus Bertemu di Kelas

5 Februari 2023   10:54 Diperbarui: 5 Februari 2023   11:09 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di akhir fase, penulis memberikan kesempatan kepada murid untuk menuliskan refleksi pembelajaran. Murid menyampaikan pengalaman belajar yang diperoleh dan menyimpulkan kegiatan belajar yang dilakukan secara asinkronous melalui mencatat di buku masing-masing. 

Harapannya, ketika pertemuan tatap muka sudah memungkinkan dilaksanakan, guru dapat melakukan elaborasi pemahaman dan penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari secara mandiri.

Belajar Harus Menyenangkan

Teka Teki Sains (Dok. Pribadi)
Teka Teki Sains (Dok. Pribadi)
Dalam materi pembelajaran yang penulis tinggalkan, mengharuskan murid untuk memperkaya informasi melalui literasi informasi dari buku pendamping yang tersedia. Menugaskan murid untuk membaca dan mencatat di era sekarang ini dirasa sangat sulit. 

Untuk itu diperlukan upaya dan stimulus yang lebih menyenangkan agar murid tetap membaca dan menemukan informasi penting dalam kegiatan membacanya. Untuk itu, penulis mencoba menyiapkan Teka Teki Sains yang berupa gim sederhana mengerjakan teka teki dengan kata kunci materi yang ada di dalam pembelajaran.

Melalui Teka Teki Sains ini, penulis berharap kegiatan belajar murid (dalam hal ini membaca untuk menemukan informasi) dapat berlangsung lebih baik. Dengan bantuan guru jaga, murid bekerja secara mandiri mengerjakan tantangan Teka Teki Sains. 

Menurut informasi dari murid melalui refleksi yang penulis peroleh dari Grup Kelas, murid merasa lebih merdeka belajar karena tidak merasa sebagai tugas yang memberatkan dan terdapat tantangan untuk menyelesaikan. Penulis memandang ini sebagai bentuk gamifikasi pembelajaran yang sederhana di kelas.

Tidak Alergi Teknologi

Mungkin pembaca akan bertanya mengapa penulis tidak melakukan pembelajaran langsung (sinkronous) menggunakan zoom atau google meet saja yang lebih praktis, dan mungkin interaktif. 

Penulis dan sekolah yang memiliki komitmen untuk membatasi penggunaan gawai untuk memulihkan kembali interaksi murid dalam pembelajaran di sekolah setelah dua tahun pembelajaran daring. Kegiatan yang menggunakan gawai di sekolah dibatasi dan diarahkan penggunaan laboratorium multimedia yang tersedia di sekolah.

Penulis memanfaatkan penggunaan teknologi dalam bentuk asesmen pembelajaran yang dapat dilakukan murid di rumah masing-masing. Penulis menggunakan Quizizz untuk melakukan asesmen formatif berbasis gamifikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun