Hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung serta refleksi pembelajaran yang dilakukan menunjukkan bahwa murid tampak antusias dalam pembelajaran.Â
Sebagian murid tampak serius mencari jawaban dengan membaca buku maupun sumber informasi lainnya. TTS memungkinkan murid memperoleh petunjuk melalui pertemuan huruf atau kata yang terjawab dalam posisi mendatar maupun menurun.Â
Hal ini menjadikan pembelajaran lebih menarik. Murid berusaha merekonstruksi pengetahuannya sendiri yang memungkinkan menjadi ingatan jangka panjang (long term memory).Â
Proses pembuatan TTS tidak begitu rumit. Dimulai dengan mengumpulkan informasi dan konsep penting yang ingin dibelajarkan kepada murid.Â
Selanjutnya, dibuatkan stimulus pendukung berupa pertanyaan atau kata kunci (keyword) untuk menemukan informasi atau konsep yang dimaksud. Pembuatan TTS dapat dilakukan secara manual oleh guru atau menggunakan banyak aplikasi open source yang memberikan fitur pembuatan TTS, misalnya Eclipse Crossword.
Kreativitas dan Tindak Lanjut
Dalam tahap lanjut, guru dapat memaksimalkan potensi murid untuk membuat sendiri TTS sesuai dengan pengalaman belajar yang dimiliki. Sesama murid maupun antarkelompok dapat saling berkompetisi.Â
Beraneka bentuk permainan dapat dikelola menjadi pembelajaran, misalnya Ular Tangga ataupun gim ice breaking untuk pemusatan perhatian murid. Harapannya, dengan demikian pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan murid mampu menerima materi dengan lebih maksimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI