Sumber: LOGIKAMI.ID atau https://logikami.id/Â
Hampir setiap hari jika kamu sempat lihat trend di twitter, maka akan ada 1 sampai 7 lebih bentuk Korean Wave yang trend pada 10 besar. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Logisnya, kita di negara Indonesia, hidup dengan bahasa Indonesia, tapi kenapa Hallyu tetap muncul di trend twitter saya meski saya tidak ngefans sama sekali dengan Korea.
Disini, saya tidak ingin membela maupun menghujat Korea atau Hallyu. Saya akan lebih logis mengulas hal ini sehingga kamu yang suka Korea punya dasar keilmuan tentang Hallyu yang lebih terstruktur.
Korean Wave Menurut Para Ahli
Menurut Shim D (2006), Hallyu atau Korean Wave adalah istilah yang disematkan untuk budaya Pop Korea Selatan, yang tersebar secara Global. Termasuk juga negara Indonesia.
Intinya: Korean Wave adalah apa-apa yang dari Korea Selatan yang bikin negara lain nge-fans, tergila-gila, atau merasakan dahsyatnya popularitas produk hiburan dari Korea Selatan.
Apakah Korean Wave timbul begitu saja? Tentu saja tidak. Produk hiburan Korea Selatan memang sengaja dibuat untuk kepentingan negara itu.
Sejarah Korean Wave
Dengan semboyan, "Creation of the New Korea", Presiden Kim Dae Jung yang memimpin Korea di akhir abad ke-20, memunculkan semangat internasionalisasi budaya Korea.
Hal ini bukan tanpa maksud, akan tetapi agar Korea memiliki komoditas yang bisa diandalkan agar mendapatkan lebih banyak uang.
Sejumlah dana yang besar (kira-kira US$ 148,5 juta) untuk menginternasionalisasi budaya Korea dengan cara inovatif sehingga Korea Selatan memiliki brand yang keren.
Niat Mantan Presiden Kim pada tahun 1999 untuk mendirikan basic law for the Cultural Industry Promotion membuahkan hasil. Budaya korea mulai tersebar meluas di dunia dengan ciri khasnya. Termasuk di Indonesia...
Perkembangan Korean Wave di Indonesia
Sejak tahun 2000-an, Korean Wave (Hallyu) sudah mulai menyebar. Puncak drama Tv-nya yaitu ketika tahun 2003 hingga 2004. Beberapa film K-drama mulai trend dan populer di masyarakat Indonesia.
K-Drama terus memuncak dari tahun ke tahun hingga 2009. Dan hal itu tidak berhenti hingga saat ini. K-drama tetap saja menjelma sebagai film menarik yang banyak ditonton masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.
Korean Wave 2020, Fenomena Nyata
K-Pop adalah salah satu produk hiburan musik yang sangat diminati. Apalagi setelah trendingnya Gangnam Style tahun 2012, K-Pop semakin membumi.
Orang-orang yang nggak suka K-Pop jadi suka. Karena musiknya dinilai khas dan memiliki keunikan tersendiri. Dari tahun ke tahun, Korean Wave semakin populer dan diminati.
Di tahun 2018, banyak K-Pop yang lahir, menciptakan lagu dan terus membanjiri dunia maya. Youtube, Twitter, Instagram, dan lain-lain dipenuni oleh K-Popers.
Hingga banyak konser K-Pop di Indonesia yang dibintangi oleh artis Korea Selatan yang 'katanya' ganteng-ganteng dan cantik-cantik.
Ada beberapa hal yang bisa disorot dari Korean Wave 2020 ini, diantaranya:
Penyanyi K-Pop semakin banyak
Drama Korea semakin banyak diproduksi
KPopers Indonesia meningkat drastis
Militansi para KPopers semakin kuat
Korean Wave trend di berbagai Media sosial
Alasan Kenapa Trending
Dari banyak hal yang perlu disorot dari Korean Wave, satu hal yang menjadi pertanyaan besar adalah, Kenapa Korean Wave atau Hallyu sering banget trending?
Nah, saya rangkum beberapa hal yang menyebabkan Korean Wave trending, diantaranya adalah:
1. Fans yang Banyak
Penggemar Korea Selatan yang banyak, membuat mereka secara semangat menggelorakan interpretasi mereka atas sebuah musik K-Pop, film K-drama atau K-Laga, dan para pecinta Korea begitu sering membahasnya.
Karena banyaknya fans inilah, Korean Wave jadi trending.
2. Karakteristik Konten
Kenapa Korean Wave trending?
Ya karena konten yang dibuat oleh Boyband atau GirlBand Korea memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh konten lainnya. Misal:
- Artis yang ganteng/cantiknya khas
- Koreografi yang keren
- Logat Bahasa Korea yang beda dari lainnya
- Dan masih banyak lagi
Itulah yang menyebabkan Korean Wave jadi sering trending di banyak media sosial.
3. Dominasi Media Modern
Kenapa Korean Wave sering trending, sebab hampir di seluruh media sosial ada fans berat artis Korea. Mereka speak up untuk menggaungkan opini tentang eksklusivitas konten maupun artis Korea yang mereka fans-kan.
Kenapa bisa mendominasi?
Sebab sasaran utama dari konten Korea adalah generasi muda. Generasi yang notabenenya pemilik media sosial. Jarang banget ada orang-orang tua yang fans dengan Korea, kalaupun ada nggak sebanyak yang muda tentunya.
4. Sajian Ide yang Fresh
Tidak bisa dipungkiri, banyak film drama korea yang menarik untuk ditonton. Film yang membuat penontonnya baper akut hingga nangis-nangis.
Setting latar yang tepat, konflik yang terstruktur rapi, membuat film Korea mungkin jauh lebih nyaman untuk logika ketimbang film drama Indonesia.
Ide dan setting dari konten Korean Wave hampir selalu bikin fans-nya tidak bosan. Sehingga, para fans selalu menunggu-nunggu update terbarunya.
Fakta di Balik Korean Waves 2020
Di akhir pembahasan ini, saya akan berikan beberapa fakta menarik di balik Korean Wave yang perlu kamu tahu. Diantaranya adalah:
1. Merk Dagang Korea Selatan
Bayangkan, jika hampir di seluruh belahan dunia, artis Korea memiliki fans, maka produk dari korea (yang diiklankan oleh artis korea) tentu akan sangat laris.
Hal ini tentu sangat menguntungkan, terlebih bagi produk Korea Selatan.
Bisa dikatakan, salah satu fungsi produk hiburan Korea Selatan adalah untuk membuat produk apapun yang dari Korea menjadi laris di pasar dunia.
2. Kolaborasi yang Sistematis
Di Indonesia, mungkin tugas pemerintah terhadap infotainment adalah sebagai pengawas. Pemerintah mungkin belum berinovasi untuk membranding komoditas hiburan di Indonesia.
Namun kalau di Korea Selatan, pemerintah dan swasta berkolaborasi untuk saling menguntungkan satu sama lain. Berbarengan menjadikan hiburan Korea menjadi konsumsi dunia.
Maka tidak heran, jika produk hiburan yang berbau Korea hampir selalu laku. Karena memang diniati dari negara itu, tidak main-main.
3. Kontribusi GDP
Bayangkan, sekelas satu Boyband Korea saja, bisa menyumbang 0,3 % GDP negara. Angka itu bisa dikatakan sangat besar dibanding dengan jumlah personilnya.
Selain itu, royalti industri musik Korea Selatan sangatlah besar. Mencapai kira-kira Rp 133 miliar. Bayangkan, betapa suksesnya industri hiburan di Korea Selatan.
4. Loyalitas Fandom yang Kuat
Entah bohong atau tidak, saya pernah melihat postingan video cewek menangis karena membela boyband atau girlband Korea. Benar-benar gila loyalitas mereka.
Ada juga yang rela ibunya dihina ketimbang idolanya dihina. Pola pikir semacam ini mustahil terbentuk jika loyalitas fandom mereka tidak kuat.
Analisis saya akan sebab dari loyalitas fandom penggemar produk hiburan Korea ini antara lain adalah:
- Kecintaan fans terhadap Korean Waves
- Kedekatan fans dengan Komunitas Fans Korea
- Fans yang Kecanduan konten Korea
- Terseret Arus globalisasi hiburan modern
- Sisi Gelap Produk Hiburan Korea (Spesifik: Industri K-Pop)
Ada beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang sisi gelap dari Industri K-Pop. Salah satu bentuk Korean Wave yang paling gencar adalah musik. Industri inilah yang memiliki sisi gelap yang agak mengerikan.
1. Di Balik Paras yang Terlihat
Tidak semua sih, namun kebanyakan dari artis melakukan operasi plastik. Alasannya sudah sangat jelas, yaitu untuk mempercantik atau memperganteng tampang.
Operasi plastik adalah budaya yang sangat populer, bahkan hadiah ulang tahun pun bisa berupa operasi plastik. Jadi, paras yang cantik indah menawan itu, tidak semuanya asli.
Selain itu, mereka juga melakukan diet ekstrim untuk menjadikan tubuh mereka elegan dipandang. Sehingga, penggemar mereka tidak berpindah.
2. Kejamnya Industri
Layaknya manusia, butuh istirahat dan beraktivitas. Namun tidak untuk sebagian artis K-Pop. Mereka bahkan melakukan latihan yang menyita waktu istirahat.
Jadi, jangan heran jika gerakan yang mereka lakukan sangat mirip. Dari show ke show lainnya, sangat mirip. Karena mereka benar-benar serius latihan.
Jika sudah terkena kontrak, mereka akan menuruti kontrak itu meski nampak menyakiti diri sendiri. Iya sih kaya, tapi mungkin kebahagiaan mungkin tidak selalu nampak seperti yang mereka perlihatkan di tv-tv.
3. Berakhir Bunuh Diri
Ketika terlalu tertuntut pekerjaan, mungkin kamu merasa stress, depresi, dan merasa nggak karu-karuan. Nah, sama juga para artis, aktris, dan aktor Korea.
Karena mungkin terlalu stress, ada dari mereka yang mengakhiri hidupnya sendiri. Selain gara-gara tuntutan, mereka kehilangan privasi.
Kemana-mana dijaga, dimana-mana dicari-cari, dan tidak ada ketenangan dalam hidup. Belum lagi, tuntutan gelap dari orang yang membayar untuk melayani hubungan seks. Tentu hal itu pasti ada.
4. Degradasi Moral dan Intelektual Fans
Nge-fans pada dasarnya tidak masalah. Namun jika ngefans dilakukan dengan terlalu, hasilnya adalah tindakan di luar nalar. Ada banyak generasi muda Indonesia yang sudah melakukan hal ini.
Tentu kamu tidak perlu sampai gila karena ngefans dengan orang-orang Korea. Sewajarnya saja. Hidup kan perlu dijalani dengan baik, jadi tidak perlu terlalu kekeh membela seseorang yang bahkan tidak mengenal kamu.
Janganlah membuang rasa malu, harga diri, dan nyawa hanya untuk membuktikan militansimu terhadap artis Korea. Nge-fans boleh, tapi bodoh jangan.
Kesimpulan
Lakukan apapun sewajarnya ya...
Kenapa korean wave sering trending di media social? Padahal kita di Indonesia. Ternyata inilah fakta dari Korean Wave yang perlu kamu tahu.
Sumber: LOGIKAMI.ID
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H