Pada Majalah Tempo edisi 5 Maret 2017, nama Ida bahkan tertera pada nomer 36 dari 37 anggota Komisi II yang diduga ikut menikmati duit suap E-KTP.
"Semua yang di komisi II DPR bisa bersaksi. Mbak Ida pernah di Komisi II bareng saya. Benarkah semua di Komisi II menerima? Mbak Ida juga bisa menjadi saksi untuk kita semuanya," kata sang petahana.
Menyerang sekali, Dirman malah kena counter attack dua kali. Ganjar menyindir bagaimana Dirman ketika memimpin Kementerian ESDM justru kerepotan karena sering diperiksa untuk kasus yang dilakukan anak buahnya.
"Saya takut menepuk air di dulang lalu muncrat ke muka sendiri," sindir Ganjar.
Misalnya Pada 13 November 2015, Dirman diperiksa KPK sebagai saksi kasus suap Dewi Yasin Limpo pada proyek pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai, Papua. Proyek ini menggunakan pos anggaran Kementrian ESDM.
28 Maret 2015, Dirman lagi-lagi diperiksa sebagai saksi dalam persidangan Dewi Yasin Limpo di Pengadilan Tipikor
Kinerja Dirman juga dipertanyakan ketika menjabat deputi bidang komunikasi dan informasi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias. Nyatanya terdapat 27 kasus korupsi terjadi di lembaga yang mengurusi bencana tersebut. Sumber: https://www.viva.co.id/korupsi/27468-27-kasus-korupsi-terjadi-di-brr-aceh-nias
Sebaliknya, Ganjar menanyakan apakah selama periode pertamanya jadi gubernur Jateng ada kasus korupsi di tubuh Pemprov Jateng? Jawabnya tidak ada.
Saya kira publik pun bisa menilai sendiri, siapa kandidat yang benar-benar bisa kerja dan antikorupsi.
Jadi, Pak Dirman, saya cuma berpesan agar hati-hati. Karena, jika ambisi orang tidak tercapai, paling banter dia akan mengalami kekecewaan. Tapi obsesi yang gagal akan berujung depresi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H