Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Membangun Program Kolaborasi di Sekolah

3 November 2023   04:23 Diperbarui: 4 November 2023   09:00 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.freepik.com

Suatu saat penulis melihat kumpulan murid yang bergabung dalam satu kelompok sedang berebut untuk mengutarakan pendapatnya, hingga salah satu murid pun menangis lantaran pendapat yang ia sampaikan tidak diterima oleh anggota kelompoknya.

"Apa yang terjadi, apakah kamu kecewa dengan anggota kelompok mu?" tanya penulis kepada murid yang menangis. "Ya Pak saya kecewa karena pendapat saya tidak digunakan dalam menentukan yel-yel kelompok ini" respon spontan dari murid yang menangis. Penulis kemudian mencoba menggali informasi dari murid lain yang berada dalam satu kelompok yang sama. "Bagaimana pendapat teman mu ini tidak diterima oleh kalian semua?", "Iya Pak karena ketua yang terpilih menolak untuk menggunakan ide teman saya ini, dan kami juga mengikuti ide ketua kelompok kami. Jadi kami tidak bisa menerima ide teman saya ini".

Selanjutnya penulis juga menemukan kejadian bermakna lainnya di kegiatan yang sama di atas, masih banyak anggota kelompok yang bersaing antar mereka untuk dapat memenangkan beberapa tantangan yang diberikan oleh panitia, padahal tantangan ini diperlukan kerjasama antar anggota kelompok dan tentu tidak akan berhasil jika masing-masing anggota kelompok belum kompak dan hanya memikirkan kehebatan individu.

Hal lain yang penulis temukan dalam kegiatan di atas masih banyak ketua kelompok yang bingung memimpin kelompoknya sehingga sang ketua malah tidak dapat merekatkan anggotanya untuk berpadu menyelesaikan tantangan yang diberikan. "Ketua, bagaimana kita menyelesaikan tantangan ini?", tanya salah satu anggota kelompok. "Ya terserah kalianlah, saya ikut saja", jawab ketua kelompok yang mulai kebingungan.

Kegiatan yang dilakukan oleh sekolah ini adalah jenis kegiatan di luar kelas. Kegiatan pembelajaran yang berbeda. Perbedaannya adalah penekanan kepada kerja kelompok bukan kerja individu. Kegiatan ini dibuat untuk mengembangkan ketrampilan kolaborasi antar murid yang saat ini menjadi orientasi dalam persiapan menuju abad 21.

Mengapa kegiatan ini penting untuk dilakukan? Lihat saja di saat kegiatan ini dilakukan banyak sekali sikap murid yang masih individualis, dan  masih belum memahami makna kolaborasi. Mereka masih terbiasa dengan segala dilakukan atas dasar kemauan sendiri bukan sesuai dengan target kelompok.

Pembentukan ketrampilan kolaborasi tidak dapat dilakukan hanya mendengarkan teori tentang apa itu kolaborasi, namun perlu diterapkan dalam bentuk kegiatan yang dilakukan reguler di sekolah. Jika sekolah hendak mempersiapkan muridnya menuju masa depan, maka sekolah sangat perlu untuk terus mengajak murid-muridnya belajar berkolaborasi melalui kegiatan baik itu di dalam kelas atau di luar kelas.

Kegiatan di dalam kelas dapat berupa penyelesaian sebuah proyek yang terintegrasi dari beragam mata pelajaran, misal sekolah dapat membuat tema proyek terkait ekonomi hijau. Setiap kelompok dapat menyusun ide untuk mendukung ekonomi hijau yang dapat dilakukan dengan sumber daya yang ada di lingkungan sekolah atau di sekitar lingkungan sekolah. Murid dalam kelompok dapat melakukan diskusi, observasi, dan bekerjasama untuk menyelesaikan proyek mereka.

Kegiatan di luar kelas dapat berupa kegiatan pembentukan tim seperti kegiatan kepramukaan, atau kegiatan pengembangan kepemimpinan. Sekolah dapat meluangkan waktu agar murid dapat bekerja tim dalam satu hari atau dua hari satu malam. Dalam kegiatan ini sekolah dapat memberikan penugasan-penugasan kelompok untuk diselesaikan secara kolaborasi per kelompok atau antar kelompok. Kegiatan ini misalnya membangun tenda, menyajikan makanan, melakukan permaian kelompok (kita dapat mencarinya di mesin pencarian), membantu kebersihan sekolah dan lainnya.

Ketrampilan kolaborasi yang dikembangkan ini dapat membantu murid untuk belajar banyak hal khususnya ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan untuk masa depan mereka di antaranya mereka belajar menghargai perbedaan, belajar mendengarkan pendapat orang lain, belajar menyampaikan pendapat, belajar menerima pendapat orang lain dan menerima pendapatnya ditolak karena ada pendapat yang lebih baik, belajar bekerja bersama, belajar bekerja dipimpin orang lain, belajar memimpin, belajar berorientasi proses dan target, belajar menyusun strategi, belajar menerima kekalahan dengan mental juara, belajar menjadi menang, belajar menyemangati dan belajar disemangati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun