Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tarik Ulur Pendidikan Anak

16 Agustus 2023   04:49 Diperbarui: 19 Agustus 2023   07:14 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para ibu ini bercerita, "Ya saya sempet terlalu keras dengan anak saya, hingga terkadang saya menggunakan hukuman fisik ke mereka, namun setelah itu saya merasa menyesal dan meminta maaf ke mereka dan juga mengajak mereka paham arti marah yang diberikan tadi sebagai bentuk ketegasan agar kalian tidak mengulang lagi kesalahan serupa".

Bagi penulis berdasarkan pengalaman dan bacaan, memang pendidikan anak jika kita ingin mereka dapat melampaui dunia anak mereka menjadi remaja yang siap tidak labil hingga menuju dewasa yang kuat secara mental, maka perlu kita menggunakan prinsip menerbangkan layang-layang. 

Penulis ingat dahulu di saat usia anak, ketika hendak menerbangkan layang-layang. Kita perlu menarik, mengulur sang benang agar layang-layang bisa terbang. Memastikan arah angin agar mendapat dukungan untuk terbang. Menarik dan mengulur ini menjadi bagian penting dalam menerbangkan anak kita dalam pendidikan anak.

Menarik itu memberi ketegasan prinsip nilai moral yang diyakini oleh budaya keluarga yang tentunya yang membawa kebaikan diri dan orang lain. 

Tariklah dengan tegas hal-hal prinsip yang layak untuk diterapkan dalam kehidupan anak, tentu prinsip-prinsip yang universal bukan yang berlaku hanya untuk pribadi dan akhirnya menyakiti orang lain serta merusak lingkungan. Tariklah prinsip-prinsip universal dan ajak anak kita menerapkannya.

Mengulur berarti berilah mereka kesempatan untuk melakukan, mencoba, dan gagal. Di saat mereka melakukan pertama kali tentu resiko gagal itu tinggi, maka ketika mereka gagal dalam melakukan prinsip-prinsip universal ijinkan itu menjadi bagian evaluasi kita sebagai mentor dan coach-nya yang salah dalam memberikan intruksi, kurang dalam komunikasi serta tidak memberi contoh yang tepat. 

Anak-anak boleh gagal atau salah dalam melakukan sesuatu yang pertama atau kedua, namun jangan sampai ketiga. Kesalahan yang sama terulang sebanyak tiga kali, ini sebuah kritik yang patut dievaluasi oleh orangtua dan sang anak. Kita perlu libatkan orang ketiga mungkin seorang pakar perilaku sehingga dapat menemukan sumber masalah ini.

www.freepik.com
www.freepik.com

Perhatikanlah arah angin, terbangkanlah layang-layang kita mengikuti arah berlawanan arah angin, sehingga mendapat dukungan penuh alam semesta untuk menerbangkan sang layang-layang. Demikian juga anak kita, kita perlu tahu dan belajar memahami arah dunia bergerak, di masa mereka ketika dewasa nanti. 

Perkembangan teknologi, perubahan peradaban, situasi sosial ekonomi, dan banyak hal yang penting untuk kita pahami agar arah pendidikan kita mendukung ke arah perkembangan ini. Inilah tantangan kita sebagai orangtua dalam melakukan bimbingan dan dukungan kepada anak kita agar mereka lebih siap di masa mereka.

Sulit tapi mudah, mudah namun sulit, ini bagian cerita yang mengakhiri obrolan ibu-ibu rumah tangga yang bersemangat untuk terus membimbing dan mendukung anak mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun