Briefing secara reguler itu dapat diisi dengan pengumuman kegiatan sekolah yang akan datang, juga bisa menyampaikan info terkini terkait regulasi yayasan atau dinas pendidikan, dan penulis selalu meminta giliran guru untuk memimpin briefing.Â
Urutan briefing pun penulis buat sederhana, mulai dengan hening dalam doa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing di dalam hati masing-masing tidak disuarakan, selanjutnya penyampaian informasi dari kepala sekolah terkait regulasi atau informasi penting lainnya, kemudian dilanjutkan ke guru yang hendak menyampaian pengumanan kegiatan.
Briefing ditutup dengan kata-kata motivasi yang disampaikan oleh guru yang bertugas memimpin briefing. Rotasi memimpin briefing ini dilakukan setelah penutupan dari pemimpin briefing sebelumnya dengan penunjukkan langsung sehingga guru yang ditunjuk saat itu dapat mempersiapkan diri untuk memimpin di hari berikutnya.
Hal lain yang juga penulis bangun dalam tim adalah membuat arisan dan juga penggalangan dana rutin per bulan. Untuk arisan berfungsi untuk seru-seruan, sambil menabung. Sedangkan untuk penggalangan dana rutin atau kita sebut penarikan kas, digunakan untuk tabungan tim yang dapat digunakan untuk makan bersama, perayaan ulang tahun per guru, pemberian santunan keluarga guru jika ada yang sakit hingga meninggal, serta juga untuk kado ketika guru menikah atau mendapatkan buah hati.
Penulis mendelegasikan ke guru yang memang senang untuk menagih dan melaksanakan program terkait dana yang dikumpulkan.Â
Guru ini juga bertugas untuk memberi surprise di hari ulang tahun guru serta mendata hal-hal yang terkait pemberian santunan dan hadiah untuk guru dan keluarga intinya.Â
Perayaan sederhana di hari ulang tahun guru dilaksanakan tepat di hari kelahiran guru, namun jika hari kelahirannya jatuh di hari libur sekolah, maka tetap dilaksanakan di hari sekolah.Â
Guru-guru tampak gembira karena ada kejutan-kejutan ini. Seringkali mereka terharu karena tim yang membuat kejutan bisa tiba-tiba membuat drama yang mengejutkan guru yang berulang tahun.
Seru dan terharu jika mengingat kegiatan sederhana ini dapat membuat para guru menjadi satu keluarga yang harmonis, gembira, dan penuh karya.Â
Prinsip penulis waktu itu dan penulis sampaikan ke para guru, "Jadikan tempat kerja ini sebagai tempat kita beribadah, sehingga datanglah dengan bahagia dan pulanglah dengan bahagia juga. Segala masalah yang terjadi biarlah menjadi bagian pendewasaan diri, bukan kita hindari atau kita takuti, tetapi mari kita hadapi bersama. Bersama kita dapat memiliki kekuatan, karena kita adalah keluarga dalam satu tim sekolah kita. Apapun masalah itu baik dari yang kecil atau besar, mari sampaikan ke saya, dan mari kita selesaikan bersama." Prinsip ini sungguh memberikan dampak yang baik untuk tim guru.
Walau program ini terdengar baik, namun tetap saja ada guru-guru yang tidak sejalan dengan visi pimpinan dan tim. Itu menjadi tugas penulis waktu itu untuk menegur langsung secara pribadi atau ketika briefing secara umum.Â