Mohon tunggu...
aryavamsa frengky
aryavamsa frengky Mohon Tunggu... Lainnya - A Passionate and Dedicated Educator - Dhammaduta Nusantara

Aryavamsa Frengky adalah seorang pembelajar, pendidik, juga pelatih mental untuk diri sendiri dan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang yang Pernah Kosong

30 April 2023   18:32 Diperbarui: 30 April 2023   18:40 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu terasa lebih panas dari sebelumnya

Mentari seakan menguji kesabaran hati

Angin yang biasanya berhembus kini pupus

Alam seakan meminta untuk dimaklumi

Siang itu adalah siang ketika ku liat ruang diriku

Ruang itu adalah diri ku

Ruang itu adalah cerita ku

Ruang itu adalah batin ku

Ruang itu adalah kekosongan ku

Lama sudah ku tinggal ruangan itu

Tak pernah ku tenggok hingga ku merasa ia hilang

Ribuan hari yang terlalui pun tak pernah mengingatkan ku tentang ia

Sang ruang yang menjadi penopang hidup ku

Saat ini di saat seorang hadir mencoba mengingatkan ku

Ada ruang dalam diri ku yang kosong

Seorang ini memantik api menerangkan ku

Hingga aku pun kembali melihat ruang ku yang kosong

Di saat ruangan ku tampak di mata hati ku

Di situlah kulihat betapa aku kering tanpa makna

Jalani hidup hanya karena rutinitas

Hidup tanpa makna seraya layang terbang tanpa tali pengikatnya

Terima kasih sahabatku sebagai seorang yang telah memantik api

Beri penerangan pada ku untuk melihat ruang ku

Saat ku lihat ruang ku, saat itulah aku mulai memahaminya

Ia perlu cinta dan kasih sayang tulus

Ia perlu diberi makna agar hidup ku lebih indah

Kini aku bersama ruang ku

Ruang ku kini tak kosong lagi

Ku isi ia dengan kemerdekaan ku untuk memilih

Ku isi ia dengan kecakapanku untuk berdikari

Ku isi ia dengan cinta ku yang tak bersegi

Ku isi ia dengan nilai tanpa perbandingan

Ku isi ia dengan warna  yang ku pilih sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun