"Tentu jenis mental yang berjuang, suka tantangan, siap dengan rintangan sehingga mendapat hasil gemilang," jawab orangtua calon murid menunjukkan kesepakatan nilai.
Jika memang kita sepakat terhadap nilai-nilai mental yang berjuang agar gemilang, maka anak perlu didik dengan cinta yang tegas bukan kasihan yang tanpa arah.Â
Pendidikan dengan cinta dan tegas berarti kita memberi kesempatan kepada anak kita untuk berupaya, berjuang, berusaha seoptimal di usia mereka. Misal dalam hal ketika mama dan papa ingin memberikan mainan kepada anaknya, berilah mainan sebagai hadiah atas hal baik yang telah ia lakukan seperti ia berupaya membereskan mainannya sendiri setiap selesai bermain, jadi hadiah yang diberikan didasarkan pada hal baik yang sedang dan sudah ia lakukan.Â
Di saat ia mau belajar sesuatu yang baru, ijinkanlah agar ia berhasil melakukannya, walau sulit dampingi ia hingga ia berhasil mencapai keberhasilannya.Â
Misal ketika ia pertama kali belajar sepeda roda dua, dampingi sang anak, ajari tekniknya hingga ia berhasil. Kadang anak takut di percobaan latihan ketiga atau keempat karena ia sempat jatuh dan terluka. Namun dengan cinta dan tegas, kita bisa beri obat untuk lukanya, dan beri motivasi kepadanya agar terus berlatih hingga ia berhasil. Setelah berhasil rayakan dengan pesta kecil seperti makan di rumah makan, atau membeli mainan sesuai budget yang disediakan.
Ingatlah bahwa anak-anak itu memiliki kemampuan belajar yang tinggi, mereka dapat belajar pola dari tindakan yang diberikan kepada mereka. Jika kita kurang cermat, kita dapat menjadi korban dari kecerdasan sang anak. Ini pun disadari para orangtua yang bercerita kepada penulis, setelah penulis menyampaikan terkait kecerdasan anak yang menipu orangtuanya.Â
"Ya Pak Frengky, anak saya tahu kalau papanya suka memanjakan dirinya, sehingga kalau papanya pulang, ada saja air mata dari sang anak untuk minta sesuatu. Tapi kalau papanya dak ada, hanya ada mama, dan karena mama itu tegas anak saya dak pernah berani menangis di depan mamanya."
Ini salah satu bentuk kecerdasan anak-anak membaca pola dan akhirnya menipu orangtua yang kurang menyadari perihal ini.Â
Anak-anak adalah usia pondasi dalam membentuk karakter dasar dalam kehidupan mereka, maka dari itu para orangtua dan para pendidik anak perlu menerapkan cinta yang tegas, agar anak-anak kita dapat tumbuh sebagai pribadi dengan mental baja bukan mental krupuk.
Latihlah sejak dini cinta yang tegas kepada anak dan murid kita, cinta yang memberikan kesempatan anak untuk berupaya, berusaha, berjuang, mencintai proses, menghargai minim fasilitas, tetap bahagia dengan kesederhanaan, mencintai tantangan, menyelesaikan yang pekerjaannya dengan tepat, peduli dengan dirinya dan orang lain, memahami nilai-nilai untuk sukses lahir dan batin.