Mohon tunggu...
Aryasatya Wishnutama
Aryasatya Wishnutama Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog/Psikiater

Psikolog yang bertugas di Dinas Psikologi Angkatan Darat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Psikologi Militer dalam Era Perang Modern : Adaptasi terhadap Perang Siber dan Informasi

24 Januari 2025   10:11 Diperbarui: 24 Januari 2025   10:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

---

Psikologi Militer: Pilar Ketahanan Mental

Dalam menghadapi ancaman ini, psikologi militer tidak hanya fokus pada kesehatan mental individu, tetapi juga pada analisis strategis untuk memitigasi dampak psikologis perang siber dan informasi. Beberapa peran utama psikologi militer dalam konteks ini meliputi:

1. Membangun Ketahanan Mental terhadap Serangan Informasi

Serangan informasi dirancang untuk menanamkan kebingungan, ketakutan, dan ketidakpastian. Dalam konteks ini, teori Cognitive Appraisal (Lazarus & Folkman, 1984) menjadi acuan penting untuk memahami bagaimana individu mengevaluasi ancaman dan menentukan respons psikologisnya. Dengan pelatihan berbasis teori ini, prajurit dapat dilatih untuk mengidentifikasi dan memblokir efek negatif dari propaganda digital.

2. Manajemen Stres dalam Operasi Siber

Unit siber militer sering kali menghadapi tekanan mental yang sangat tinggi akibat serangan berulang dan ekspektasi keberhasilan yang cepat. Pendekatan Coping Stress dari Lazarus memberikan kerangka kerja untuk membantu prajurit mengelola stres secara adaptif, baik melalui coping berbasis emosi (seperti mindfulness) maupun coping berbasis solusi (analisis masalah).

3. Penguatan Kecerdasan Emosional

Dalam perang informasi, pengendalian emosi menjadi sangat krusial. Teori Emotional Intelligence (Goleman, 1995) menekankan kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi pribadi serta emosi orang lain. Psikologi militer dapat mengintegrasikan pelatihan kecerdasan emosional untuk memperkuat stabilitas mental prajurit dalam menghadapi tekanan manipulasi informasi.

4. Simulasi Psikologis untuk Perang Siber

Melalui simulasi yang realistis, psikologi militer dapat membantu prajurit memahami skenario perang siber dan melatih respons mental yang sesuai. Simulasi ini dirancang untuk menciptakan pengalaman mendekati kenyataan guna meningkatkan ketahanan kognitif dan emosional prajurit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun