Mohon tunggu...
Aryasatya Wishnutama
Aryasatya Wishnutama Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog/Psikiater

Saya adalah Psikolog yang bertugas di Dinas Psikologi Angkatan Darat. Memiliki hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

FOMO: Ketakutan yang Bikin Kita Lupa Hidup

1 Januari 2025   12:38 Diperbarui: 1 Januari 2025   12:38 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

FOMO: Ketakutan yang Bikin Kita Lupa Hidup

Oleh Aryasatya Wishnutama

Pernah nggak sih kamu merasa cemas saat melihat teman-temanmu posting liburan seru di pantai, makan di restoran hits, atau bahkan sekadar ngumpul bareng tanpa ngajak kamu? Kalau iya, selamat! Kamu baru saja mengalami fenomena yang namanya Fear of Missing Out alias FOMO.

FOMO ini bukan barang baru, tapi di era media sosial, ia jadi makin "menggila." Kita jadi selalu merasa perlu ikut dalam semua tren, acara, atau pengalaman, bahkan sampai lupa menikmati momen yang sebenarnya ada di depan mata kita. Jadi, gimana sih cara menghadapi FOMO dan kembali ke hidup yang lebih sehat dan bahagia?

Apa Itu FOMO?

FOMO adalah rasa takut ketinggalan sesuatu yang dianggap penting atau menyenangkan. Biasanya, ini muncul setelah kita melihat postingan orang lain di media sosial. Saat teman-teman terlihat bersenang-senang, otak kita langsung berpikir, "Kok gue nggak diajak? Apa gue kurang keren?"

Ironisnya, FOMO sering bikin kita fokus pada apa yang nggak kita punya, alih-alih bersyukur atas apa yang ada di sekitar kita.

Mengapa FOMO Bisa Bahaya?

1. Tekanan Sosial yang Nggak Perlu

Kita jadi terjebak membandingkan hidup kita dengan orang lain. Padahal, apa yang mereka tampilkan di media sosial seringkali cuma "highlights," bukan kenyataan sepenuhnya.

2. Kehilangan Fokus pada Kehidupan Nyata

Saat sibuk mengejar apa yang dilakukan orang lain, kita justru lupa menikmati apa yang sedang kita jalani.

3. Mengganggu Kesehatan Mental

FOMO bisa memicu stres, cemas, bahkan depresi jika dibiarkan tanpa kendali.

Cara Mengatasi FOMO

1. Batasi Penggunaan Media Sosial

Kadang, yang kita butuhkan cuma jeda. Coba kurangi waktu scrolling dan fokus pada interaksi langsung dengan orang-orang di sekitar.

2. Latih Rasa Syukur

Fokus pada hal-hal yang sudah kamu miliki. Ingat, apa yang kamu lihat di media sosial bukanlah cerita utuh seseorang.

3. Prioritaskan Kesehatan Mental

Pahami bahwa kamu nggak harus ikut serta dalam semua hal. Hidupmu tetap bermakna meskipun nggak berada di mana-mana.

4. Jadilah Protagonis dalam Hidupmu Sendiri

Hidup ini terlalu singkat untuk selalu mengikuti tren. Buatlah cerita yang ingin kamu jalani, bukan cerita yang sekadar memenuhi ekspektasi orang lain.

Hidup Tanpa FOMO: Mungkin Nggak?

Jawabannya: mungkin banget! Saat kamu bisa menerima bahwa nggak apa-apa kalau nggak ikut-ikutan, kamu akan merasakan kebebasan yang sejati. Hidup bukan soal "selalu ada di mana-mana," tapi soal menemukan makna di tempat kamu berada.

Jadi, mulai sekarang, berhenti khawatir soal apa yang sedang dilakukan orang lain. Fokuslah pada perjalananmu sendiri. Karena pada akhirnya, kebahagiaan itu bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa dalam kita bisa menikmati apa yang ada.

Ditulis oleh Aryasatya Wishnutama, seorang Perwira yang percaya bahwa hidup sejati dimulai saat kita berani meninggalkan apa yang tidak penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun