Dalam sehari, parfum Breskled bisa terjual 8 sampai 10 botol dengan aroma berbeda. Penjualan ini
cukup bagus mengingat usahanya ini baru dirintis.
Hadirnya Inkubator Kewirausahaan "Fisip Mart" ini menurut Aji bisa membantu dia dan mahasiswa lain
untuk bisa memaksimalkan penjualan produksinya serta bisa belajar berwirausaha.
“Karena pada dasarnya mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas saja, namun juga belajar di luar
kelas untuk mengimplementasikan ilmu dan melatih baik soft skill maupun hard skill guna menunjang
bakat yang dimiliki sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya,” katanya.
Selain Aji, Arindah Dinar, mahasiswa lain juga tampak antusias mengikuti ajang ini.
Selama ini produk aksesoris Dinar sudah banyak dikenal di kalangan mahasiswa. “Saya juga membuat aksesoris seperti pin dan hiasan kulkas dari clay (tanah liat),” ungkapnya.
M Fadeli, Penanggungjawab Inkubator Kewirausahaan Fisip Ubhara berharap inkubator bisa menjadi
media pembelajaran mahasiswa.
“Tidak hanya belajar teori wirausaha, namun juga mempraktekkan langsung sesuai peminatan bidang usaha,” katanya.
Di sini, dosen pendamping akan menfasilitasi bahkan mendorong agar terjadi keberlanjutan sehingga ketika lulus, mereka sudah memiliki bekal berwirausaha.
Dikatakan Fadeli, inkubator kewirausahaan ini nantinya akan terus mendorong mahasiswa untuk
mengikuti sejumlah kegiatan seperti ajang Fisip Run.
“Wirausaha mahasiswa ini akan selalu terlibat berkeloborasi untuk mendukung kebutuhan makanan minuman atau kebutuhan lain di setiap kegiatan,” kata Wakil Dekan 1 Fisip Ubhara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H