Yah, menulis memang tidak terlalu sulit. Yang lebih menantang adalah menawarkan nalar kepada para 'cebong', 'kampret', atau kelompok lain yang fanatik. Sudah saya lakukan dan memang tidak mudah karena para fanatik ini banyak yang sudah terjebak jauh dalam kebutekan masing-masing. Tapi pentingnya nalar harus tetap disampaikan. Jangan berharap parpol atau elit politik akan menggugah nalar rakyat. Kalau kejumudan bisa mendatangkan suara, buat apa bersusah payah mengampanyekan nalar?
Dan kalau kebutekan makin luas menghiasi demokrasi kita, anak-cucu kita bakal makin sulit membayar hutang luar negeri .. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H