8. Hari Umanis Galungan.
Saat hari Penampahan Galungan, umat Hindu biasanya membuat "penjor" sebagai tanda bersyukur atas kemenangan Dharma melawan Adharma dan wujud syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Saat pandemi sekarang ini, membuat penjor sudah dibolehkan untuk dibuat dan diletakkan di depan rumah.
Dikarenakan kasus positive COVID-19 bisa dikendalikan dan kondisi pandemi sekarang ini "lebih baik" dari sebelumnya maka saudara-saudara yang tinggal di kota bisa pulang ke kampung untuk bersama-sama menyambut, membantu dan merayakan hari raya Galungan.
Di hari ini juga umat Hindu menyembelih babi dan membuatnya sebagai hidangan sebagai simbol menghilangkan sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia.
Pada hari raya Galungan, Umat Hindu melakukan persembahyangan bersama di Pura masing-masing. Biasanya setelah melakukan persembahyangan bersama di Pura, dilanjutkan dengan bersembahyang ke Pura Kahyangan Tiga dan juga bersembahyang ke Pura yang ada diberbagai daerah di Bali.
Pelaksanaan hari raya Galungan ini, yang dilaksanakan pada masa pandemi COVID-19 bisa dibilang lebih baik dan lebih meriah dari Galungan sebelumnya, karena saat ini virus COVID-19 bisa dikendalikan dan bisa dibilang lebih aman dari hari raya Galungan sebelumnya. Kita sebagai umat Hindu, walaupun berada di tengah pandemi COVID-19 harusnya tetap merayakan hari raya kita, selain hari raya Galungan kita juga harus tetap melaksanakan hari-hari besar agama Hindu lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H