Sehingga tentu banyak duta besar yang bukan latar belakang diplomat dan berporfesi lain diangkat sebagai diplomat di sebuah negara yang juga tidak dikuasainya secara politis dan kebijakan luar negerinya.
Jadi selama diplomat atau duta besar di Indonesia masih ada bagi-bagi jabatan yang tentu diplomasi Indonesia akan jalan di tempat.
Mental Inferior
Kemudian mengapa paspor Indonesia itu lemah ya tentu dari mental warga negara Indonesianya sendiri.
Mereka terlalu banyak yang mendewakan hidup di luar negeri atau ke-bule-bulean sehingga menyebabkan banyak negara asing yang berpikir bahwa orang Indonesia kalau keluar negeri pasti ingin tinggal di negaranya dengan menghalalkan segala cara untuk bisa menggapai keinginannya itu.
Caranya berbagai macam dari menggunakan visa turis untuk bekerja, mencari jodoh warga negara asing demi bisa eksis tinggal di negaranya, sampai adu sikut berebut beasiswa keluar negeri dan ketika harus pulang ke negaranya malah maksa tinggal di negara asing itu.
Jadi ya tentu ini bisa menjadi penyebab pertimbangan negara lain untuk tidak memberikan kemudahan visa bagi warga Indonesia.
Tidak Jelasnya Regulasi Pemerintah Indonesia
Faktor yang terakhir tentunya adalah tidak jelasnya regulasi pemerintah Indonesia terutama Ditjen Imigrasi dan Kemenlu yang terkadang tidak kompak memberikan pelayanan.
Contohnya saja ada paspor dengan beberapa versi seperti 24 halaman dan 48 halaman. Serta paspor biasa atau paspor elektronik. Lalu saat ini ada lagi namanya paspor polikarbonat.
Kenapa Ditjen Imigrasi dan pihak terkait tidak membuat paspor Indonesia dalam satu tipe yang menganut standar internasional yang aman dan tidak mudah dipalsukan.