Walaupun juga harga beberapa kebutuhan pokok di Rusia juga naik hingga 20-30 Ruble tapi rata-rata kenaikan itu tidak signifikan.
Bahkan harga bensin untuk kendaraan bermotor di Rusia juga tidak mengalami kenaikan yang signifikan bahkan relatif sama seperti sebelum sanksi dan perang terjadi.
Apa penyebabnya? Menurut penulis secara independen pemerintah Rusia sudah menghitung betul semua konsekuensinya jika perang ini terjadi. Tapi tidak dengan pihak yang bersebrangan di Rusia mereka tidak menghitung betul apa dampaknya jika berkonfrontasi dengan Rusia.
Akibatnya saat ini bukan hanya Ukraina yang merasakan tapi seluruh negara di dunia merasakan kenaikan harga kebutuhan pokok bahkan bisa dibilang hampir krisis pangan.
Lalu apa dampak negatif bagi orang Rusia karena kenaikan nilai tukar Rubel ini, praktis tidak ada tapi jika ada efek negatifnya karena sanksi ini banyak perusahaan asing keluar dari Rusia.
Sehingga, banyak orang Rusia yang selama ini bekerja di perusahaan asing tersebut harus mencari pekerjaan baru di perusahaan Rusia atau perusahaan-perusahaan asing yang belum keluar dari pasar Rusia.
Selebihnya orang Rusia dengan Rublenya sangat jumawa pergi ke luar Rusia karena nilai tukar Rublenya menguat. Dan diperkirakan nilai mata uang Ruble terus menguat terhadap Dollar Amerika dan Euro.
Jika itu terjadi maka bisa jadi kedepannya Ruble akan menggantikan Dollar dan Euro sebagai mata uang yang dipakai dunia untuk transaksi global. Mari kita tunggu bagaimana kedepannya kisah Ruble, Dollar dan Euro.
Penulis
~APB 10 Juni 2022
Sumber: CBC News